Share

Part 54 Undangan Dinner

Author's POV

"Papa ngobrolin tentang kamu dan Miranda dengan Tante Evi dan Om Bagas kemarin," jawab Pak Darmawan sambil memandang Hendriko di hadapannya.

"Ngobrolin apa?" tanya Hendriko datar. Dia sudah mendengar rencana mereka tadi.

"Jodohin kamu sama Miranda," jawab Pak Darmawan berterus-terang. Namun cukup membuat dada Bu Salwa berdebar kencang. Takut akan ada perdebatan antara papa dan anak sepagi itu. Beliau tahu bagaimana keras kepalanya si anak dan bagaimana sikap suaminya jika di lawan. Tapi pada Andrean sang suami tidak bisa bersikap sekeras pada Hendriko. Mungkin karena rasa bersalah, membuat Pak Darmawan tidak bisa bersikap kasar pada putra sulungnya.

"Apa tidak ada gadis lain, Pa? Kami sepupuan dan Miranda sudah kuanggap seperti adik sendiri." Bantah Hendriko. Ia tidak jadi menyendok nasi karena selera makannya tiba-tiba hilang. Entah apa yang dipikirkan mereka, bisa-bisanya mau menjodohkan dirinya dengan Miranda.

"Dalam agama kita diperbolehkan menikahi sepupu, Hendriko.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rastri Quinn
Meski Embun bilang gak apa² sebenernya hatina kenapa². Aku pernah mengalami hal serupa. Meski berusaha untuk gak apa², nyatanya tetep myesek juga klo denger sindiran orang
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
ayo Andrean.. kenalkan Embun pda semua orang, kalo dia istrimu dan sedang hamil.
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sudahlah Hendriko lupain Embun. dia sdh jdi kakak iparmu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status