Share

Bab 24. TERABAIKAN

"Ma-mau apa, pa-pak Damaian?" Duh! Ya Alloh, Aku gugup dengan sikapnya yang tiba-tiba begitu dekat dan dia menundukkan wajahnya ke wajahku. Aku bisa lagi mengelak sampai tiba-tiba__

"Kak Iva sudah pulang?" Ariana dari dalam rumah memburuku keluar. Ya Alloh, selemet!" batinku lega.

"Kakak pulang sama siapa?" tanyanya setelah sampai di dekatku.

"Oh ini, teman Kakak," jawabku masih gugup. Ariana tampak mengangguk-angguk dan aku mengkode supaya Damian segera pergi.

Pria itu pun mengerti dan segera kembali ke mobilnya. Agak lama diam di mobil akhirnya dia pun pergi meninggalkam halaman rumahku.

Huft! Aku menarik napas lega. Sesaat kurasa badanku lemes rasa mual itu kembali menyerangku. Dengan tertatih aku berjalan ke dalam rumah dan kulihat Ariana sedang di kamarnya mungkin belajar.

Karena kurakan pusing juga akhirnya aku berbaring. Saat begini jadi ingat Kalingga, manusia satu itu paling perhatian kalau masalah makananku. Tapi semenjak aku

Air

Pembaca yang budiman, mampir fi buku saya, ya😊

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status