Share

Don't Wanna Lose You

Tut.. tut...tut..

Suara mesin pendeteksi detak jantung mengganggu tidurku, aku membuka mata perlahan. Cahaya putih dari lampu membuatku silau, suara kursi berderit dan beberapa orang mendekat.

"Sayang ..." Itu suara Mama. Leherku terasa sakit sehingga aku meringis hingga menangis.

"Jangan gerak, Nak. Leher kamu cedera."

Aku mengatur napas agar sakitnya hilang. Aku melirik, melihat Papa, kak Elle dan Mama mengelilingiku.

"Lex ... oh syukurlah ..." kak Elle mengelus lenganku. Dia menghapus air matanya.

"Udah satu setengah hari kamu ga sadarkan diri Lex. Papa khawatir sekali." Papa mengelus pelan rambutku.

Aku mengerjap pelan. Dimana kak Drian?

Suara pintu terbuka.

"Drian, Lexy sudah sadar ..." sahut Mama dan suara sepatu mendekat dengan cepat.

"Sayang ..." Kak Drian langsung mengecup keningku. "Terima kasih Tuhan. Sayang, kamu sadar ..."

Aku bingung melihat kak Drian yang dengan santai memanggilku mesra, apa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status