Share

Bab 32. Bulan Madu dan Kekhawatiran

Lunar dan Arkan tidur sambil berpelukan, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mereka tidak ingin waktu cepat berlalu, jadi tetap di posisi itu dalam waktu lama.

Lunar merapatkan tubuhnya pada sang suami. Debaran jantung Arkan sama kencangnya. Hal itu membuat dia penasaran soal pembicaraan mereka sebelumnya. Dia pun mendongakkan kepala, menatap dagu Arkan yang diselimuti oleh bulu-bulu halus yang nyaris tidak jelas jika tidak dipandangi dari dekat.

"Kau berkata kalau dirimu cemburu saat aku bersama Rian, lalu bagaimana sebelumnya dengan Nico? Kau tidak cemburu?"

Arkan bergeser agar bisa memandangi Lunar dan berkata, "Ketimbang cemburu, aku lebih merasa kesal. Nico sudah mengkhianatimu dan memperlakukanmu dengan buruk, tapi kalian justru jalan bersama seperti pasangan kekasih. Aku hanya tidak ingin kau berakhir hidup bersama pria sepertinya."

Lunar merasa hangat akan perhatian itu, dorongan hati menariknya untuk mencium dagu Arkan. Mereka saling menatap dengan penuh kasih sayang, l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Renko
Renko juga setuju kamu selalu di sini~
goodnovel comment avatar
Renko
Terima kasih banyak, Fitroh Mamanya ALRa~
goodnovel comment avatar
Renko
Kalau kesal silakan ditimpuk pakai beban kehidupan, Kak~
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status