Share

Ictus Sang Darah Biru

Aku harus mencobanya! pikir Bayru.

Bayru mulai kosentrasi, memejamkan mata. Fokus pada pikirannya dalam pengendalian elemen air. Seluruh sel dalam tubuhnya memimpin tubuhnya untuk mengendalikan setiap kristal air. Dan sekarang dia hanya butuh tangannya itu untuk mengendalikan sedikit sel darah birunya. Saat dia membuka matanya darah biru yang bersisa itu melesat ke ikatan kedua tangannya, seperti pisau kecil.

Bayru melempar kain kotor di mulutnya itu dan berusaha membuka ikatan kakinya. Namun, dia kebingungan dengan jenis ikatan ini. Mungkin dia tidak pernah mengenal sabuk? Bayru tidak mau memikirkannya. Darah birunya mengiris tali kulit itu dan kakinya pun lepas. Dia mencoba ke pintu keluar tetapi kemudian terjatuh berdebum di lantai.

Mengendalikan darahnya sendiri ternyata lebih sulit dari pada melepaskan dirinya. Bayru berusaha berdiri meskipun kepalanya terasa berat. Tubuhnya bergetar dan serasa ditusuk ribuan jarum. Bahkan untuk mendorong pintu pun

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status