Share

Forbidden Feeling
Forbidden Feeling
Penulis: polomiracle

Prolog

"Aku mencintaimu, Tania. Bahkan hingga rambutmu sudah putih semua, cintaku tidak akan pernah berubah," ucap Randi sambil menggenggam tanganku dengan erat.

"Kamu tidak mengerti, Tania. Cinta kita tidak se-simple kisah di novel yang sering kamu baca itu, terlalu banyak larangan, cinta kita terlarang, Tania. Kamu harus mengerti itu."

. . .

Lelaki di ujung sana tampaknya sangat memperhatikan setiap gerak gerikku. Ia bahkan sudah mulai berjalan ke arahku. Apa aku pernah mengenalnya? Ah, tidak mungkin. Namun mengapa wajahnya sangat tidak asing bagiku? Sekarang jarak kami hanya tinggal tujuh langkah dan ia mulai memandangku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Harus ku akui aku sangat risih, apa maunya?

"Mau apa kamu?" tanyaku kepada seorang pria yang menggunakan jas berwarna hitam, dengan kemeja dalam yang berwarna putih telur, celana katun yang disetrika serapi mungkin, sepatu yang super mengkilat, serta rambut yang sangat rapi.

"Kamu tidak mengingatku Tania? Aku ayahmu," jawabnya dengan wajah yang menyesal. Aku dapat dengan jelas melihat wajahnya. Bola mata yang hitam pekat, hidung yang mancung, alis mata yang sangat tebal, serta kulitnya yang putih. Sangat mirip denganku.

"Tidak, kau bukan ayahku! Aku tidak memiliki seorang ayah!" sangkalku.

Deg.

Aku terbangun. Ternyata aku memimpikan hal itu lagi. Ini sudah yang ketiga kalinya aku memimpikan hal yang sama. Memimpikan seorang lelaki yang mengaku sebagai ayahku. Apakah ini suatu pertanda? Hah, pertanda apa? Pertanda kalau ia adalah ayahku? Yang benar saja. Aku tidak pernah memiliki seorang ayah. Paling tidak, aku tidak pernah mengetahui kalau aku memiliki seorang ayah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status