Share

Part21

"Jadi maunya, Mas, Nay tidak boleh ikut menikmati hasil jerih payah, Mas? Memangnya sudah cukup dengan hanya dikasi makan dan tempat tinggal saja? Lalu apa bedanya Nay sama pembantu atau pengasuh? Bahkan pembantu sekalipun dapat jatah gaji setiap bulan."

Mas Ilham terdiam mendengar uneg-unegku kali ini. Tak pernah sebelumnya dia mendengarku mengomel sampai panjang lebar seperti ini.

"Siapa sih yang sudah mempengaruhi kamu jadi seperti ini, Nay? Mana Naya yang dulu penurut dan menerima Mas apa adanya?"

"Apa adanya yang bagaimana, Mas? Mas kan bukan orang yang tidak mampu. Masa tidak boleh Nay menikmati apa yang seharusnya menjadi hak Nay selama ini. Kalau bukan semuanya Mas berikan untuk Nay dan Alta, lalu buat siapa lagi? Apa ada orang lain yang lebih berhak?"

"Sudahlah, Nay. Mas tidak mau ribut tengah malam begini. Mas lelah. Kamu juga harus tidur. Besok Mas tanyakan lagi soal mobil itu."

"Bohong!" sergahku. Mas Ilham tampak terkejut karena suaraku agak membentak.

"Benar, Mas tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu hrs bermain cantik dn kmu hrs bisa meyakin kn ilham dn juga jangan lama2 nanti uang nya akan d porotin sama pelakor ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status