Share

Bab 46

Vania masih menolak untuk pulang. Dia masih berkeras untuk tinggal bersama Umi Masitoh. Kondisinya sekarang sudah sedikit tenang setelah tadi diberikan obat oleh tim yang datang.

“Aku belum siap bertemu Ayah dan Ibu. Kalian pulanglah. Aku masih belum mau pulang.”

Kasih melirik pada Evan. Namun suaminya itu tampak menyerahkan kembali keputusan padanya.

“Ayah sakit, Mbak. Setidaknya jenguklah dia. Dia sakit karena memikirkanmu.” Kasih menatap Vania. Meminta kakaknya itu memikirkan juga kondisi ayahnya.

“Enggak, aku gak bisa ketemu mereka dulu. Berikan aku waktu. Aku butuh sendiri.” Vania menolak. Tatapannya kosong dengan air mata yang sesekali luruh.

Kasih menghela napas panjang. Namun genggaman tangan Evan membuatnya menoleh.

“Berikan dia waktu, Sayang.”

Kasih kadang geram dengan sikap sok romantis Evan. Namun dia tetap mengangguk saja mempersingkat perdebatan. Akhirnya, Evan memutuskan untuk mengantar Azzam dan Vania dulu pulang. Dia menurunkan Azzam di mana sepeda motornya tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status