Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda menabrak seorang pemuda saat mabuk usai pesta minum di bar bersama teman kerjanya. Ia berjalan sendirian karena semua temannya sudah pulang di jemput kekasih atau keluarga mereka.“Maaf … Aku tidak sengaja,” ucap Amanda. Dia tidak ingin orang yang ditabraknya marah.Carlos nama pemuda yang ditabrak Amanda hanya mengangguk saja. Kemudian dia melanjutkan berjalan karena ada sebuah pertemuan yang harus ia hadiri.“Mimpi apa aku bertemu pria setampan itu,” gumam Amanda sambil menatap Carlos. “Tunggu dulu, pria itu menjepit koran di ketiaknya. Tubuhnya juga sedikit kekar, menurut artikel yang pernah aku baca dia pasti brondong kesayangan tante-tante atau seorang gigolo. Karena zaman sekarang ini eranya koran digital. Untuk apa pemuda itu membawa gulungan koran dan dijepit di ketiaknya?” imbuh Amanda.Amanda yang sedang mabuk tapi tidak berat itu. Mencoba untuk mendekati Carlos. Dia mengikuti Carlos karena penasaran seperti apa performa gigolo di atas ranjang.“Apa kamu seorang peng
Melihat Carlos yang melambaikan tangan kepadanya untuk mendekat. Amanda segera mendekati pria tampan yang saat ini masih saja dia anggap sebagai gigolo itu.“Apa kamu ingin memelukku, seperti ini?” ucap Amanda seraya memeluk tubuh Carlos.“iya, seperti ini. Terasa nyaman untukku,” jawab Carlos.Biasanya Carlos tidak menyukai ada wanita yang sengaja mendekatinya. Apalagi jika sengaja mendekati hanya demi keuntungan semata. Tapi entah kenapa saat bertemu dengan Amanda dan kontak fisik dengannya ia tidak merasa risih sama sekali.“Pak Carlos, saya sudah memesan hotel untuk Anda,” ucap Angga kemudian matanya terbelalak karena melihat adegan yang tak biasa dia lihat.“Cepat serahkan kartu akses kamar hotel padaku. Tidak usah memasang wajah terkejut seperti itu,” balas Carlos sembari menjulurkan tangannya.Angga segera menyerahkan kartu akses kamar hotel kepada Carlos. Sepertinya dia memang sudah tidak sabar untuk melakukan hal yang menyenangkan hari ini.“Maaf pak Carlos, jangan lupa denga
“Herlina apa benar di sini hotelnya?” tanya Diksa yang sudah berdiri di depan hotel megah di Kute, Bali itu. “Aku pastikan informasi yang aku dapatkan adalah benar. Aku meminta orang untuk memata-matainya dan telah mengirim lokasi hotel berikut nomor kamarnya,” jawab Herlina. Herlina memberikan sejumlah uang kepada teman kerja Amanda agar mau membantunya. Dia meminta orang itu untuk mengajak Amanda minum-minum setelah pulang kerja. Dia juga meminta teman Amanda untuk menambahkan obat perangsang diminuman Amanda lalu meninggalkan dia sendirian di bar. “Setelah ini apa kamu akan langsung mempublikasikan hubungan kita? Aku sudah lelah menjadi simpananmu. Kamu bilang mencintaiku dan akan segera putus dengan Amanda jika ketahuan selingkuh, bukan?” tanya Herlina dengan tidak sabar. “Aku berjanji padamu. Jika Amanda yang telah menemaniku selama hampir tujuh tahun itu berkhianat, aku akan meminta putus padanya,” jawab Diksa. Mendengar jawaban Diksa, hati Herlina berbunga-bunga. Akhirnya
Amanda menatap wajah Carlos tajam. Dimata Amanda Carlos terlihat sangat tampan. Tapi dia adalah orang asing yang merebut keperawanannya. "Kerja sama apa? Bahkan kita belum lama kenal apa kamu tidak takut kalau aku akan menipumu?" tanya Amanda lirih."Aku yakin kamu tidak akan berani menipuku. Karena jika kamu kabur ke ujung dunia akan aku temukan kembali," balas Carlos.Amanda mengusap air matanya. Dia merasa Carlos terlalu mendominasi, "Apa yang membuatmu yakin kalau aku tidak akan menipumu. Kita baru saja bertemu. Memangnya kerja sama apa yang akan kamu tawarkan?" tanya Amanda.Carlos tersenyum senang. Dia menggenggap tangan Amanda lalu menatap wajahnya, "Jadilah kekasihku!" seru Carlos.Amanda tampak terkejut dengan permintaan Carlos. Mana ada seorang yang baru kenal dan melakukan cinta satu malam seperti ini langsung jadian. Amanda yang baru saja putus cinta tentu saja merasa ini terlalu mendadak."Maaf, siapa namamu, pak? Jika aku menerima ajakan kerja samamu sekarang. Berarti a
"Saya sudah mendapatkan informasi yang bapak minta," balas Angga."Katakan yang jelas!" tegas Angga.Angga tampak ragu mengatakannya, ia melirik Amanda yang berada di samping Carlos. Melihat ekspresi Angga lalu Carlos mengajaknya menjauh dari Amanda sebentar agar leluasa mengatakannya."Ada seseorang yang menemui teman kerja Amanda sebelum mengajak minum di bar," ucap Angga sembari memberikan potret yang di ambil dari tangkap layar cctv."Sudah aku duga seperti ini," balas Carlos melihat seseorang yang ada dalam potret."Apa Anda mengenal wanita dalam potret itu, pak?" tanya Angga."Iya, kamu simpan saja bukti-bukti seperti ini. Satu lagi minta karyawan itu menemuiku besok senin," jawab Carlos. "Aku akan memberinya pelajaran karena mencelakai orang. Apalagi sampai melibatkanku seperti ini," imbuh Carlos.Angga mengangguk mengerti. Setelah memberikan informasi Angga pergi karena tidak mau mengganggu kencan bosnya.Sebelum pergi Angga menatap ekspresi bosnya yang sedang mengobrol denga
Amanda hanya mengangguk lalu melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam rumahnya. Carlos sudah pulang mengendarai mobilnya dengan cepat."Akhirnya sudah sampai rumah. Memang tempat paling nyaman adalah rumah sendiri," gumam Amanda.Ia terlelap karena seharian bermain di pantai bersama Carlos. Keesokan harinya Amanda bekerja seperti biasa. Ia tak tahu kenapa teman-temannya saling berbisik saat dia masuk ke dalam ruangan kerjanya."Amanda aku tak menyangka kamu adalah wanita yang seperti itu," ucap teman Amanda."Benar, kamu selalu terlihat polos ternyata kamu seorang yang munafik," imbuh teman yang satu lagi.Amanda menghela nafas kecil, sebenarnya apa yang mereka ributkan. Ia hanya diam saja dan mencoba mulai bekerja. Di ruangan lain Carlos yang sudah mendengar desas desus tentang Amanda meminta Angga untuk menekan surat kabar online yang berani membuat berita buruk tentang Amanda."Baik, sebentar lagi Anda akan mendapatkan kabarnya, Pak," ucap Angga."Satu lagi kamu harus mencari ke