Share

Part 26

"Ya. Aku cemburu. Kau puas?"

Oh, shit. 

"Lalu kenapa kau tak ingin menyentuhku. Bukankah cemburu itu, artinya kau juga menginginkanku? Apa kau jijik karena kau pikir aku sering tidur dengan sembarang pria? Kau pikir aku seorang jalang, ha?"

"Jaga ucapanmu, Key. Kapan aku pernah menuduhmu seperti itu?" ucapnya setengah berbisik. 

"So, why?"

Dia memejamkan matanya perlahan, dan aku paham maksud dari reaksinya itu. Dia mungkin merasa lelah, dan enggan untuk berdebat dan menjawab semua pertanyaanku. 

"Kau izinkan aku masuk ke rumah, dan tidur di kamarmu atau tidak?" Aku juga mulai menurunkan nada bicaraku. 

Dia melonggarkan pegangannya dari bahuku. 

"Itu kamar kita. Masuklah."

Aku menepis sentuhannya, dan bergegas masuk tanpa menoleh lagi. 

Brengsek kau Kahfi! 

Aku melempar asal tas mungil yang kujinjing tadi. Lalu menghempaskan diri ke ranjang. Tubuhku menelungkup dan membena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status