Share

Part 31

Kami kembali melakukan sarapan bersama. Kali ini suasana hatiku cukup membaik. Setidaknya, aku sudah punya cara untuk mengawasi perusahaan Papa, dan juga kisah tadi malam bersama Kahfi tentunya. Uh, manisnya. 

Yah, walaupun untuk saat ini, aku tak tahu apa yang akan kulakukan nanti sesampainya di sana. Aku cukup pusing memikirkan pekerjaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan keahlianku. Berfoto, dan hanya bisa menarik perhatian orang. Tapi setidaknya, aku punya alasan untuk selalu datang ke hotel, tanpa perlu mengendap-endap lagi. 

Wajah Elena masih tetap sama. Masih saja tegang dan sangat sinis terhadapku. Kalau aku jadi dia, mungkin aku tak akan turun untuk berkumpul seperti ini lagi. Dasar penjilat. Dia hanya ingin terlihat baik di hadapan Papa, hingga menebalkan muka untuk tetap hadir dan berkumpul bersama setelah semua yang terjadi. 

Secara bergantian aku terus melirik ke arah dia dan Erik. Berusaha membaca mimik wajah mereka tentang keputu

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status