Share

BAB 32

Baru masuk kedalam mobil, Ren mendekat sambil mengendus mendekatkan hidungnya kearahku. Degh, ada apalagi ini ? apa Ren akan menciumku lagi ? oh tidaakk, pikirku antara senang dan khawatir. Khawatir karena di depan ada pak Usman yang lagi duduk di kursi supir, apa tanggapanya nanti kalau melihat anak majikannya menciumku tiba-tiba di dalam mobil, apa gak runyam nantinya, apalagi kalau sempat dilaporkan ke Papah Agus atau Bu Lina. Makin parah dah tuh.

"Hmnn, kok parfumnya gak dipakai ?", kata Ren tiba-tiba sambil menatapku tajam.

Eh, dia nanyain parfum ternyata. Hadoh, iya aku lupa memakai parfum yang dibelikan Ren waktu itu.

"berhenti dulu pak!", kata Ren pada pak Usman yang mau menjalan mobilnya.

"Eh, kenapa Non ? ada yang ketinggalan kah ?", tanya Pak Usman mengentikan mobil.

"Bentar yah pak", kata Ren yang tiba-tiba turun dan berlari kecil masuk kedalam rumah.

"Ada yang ketinggalan mas Awan ?", tanya pak Usman padaku.

"Tau tuh pak, Ren", kataku singkat.

Pas Usman tampak tersenyum ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status