Share

ANA TERKEJUT

“Mbak, apa ada pakaian dalam satu set. Yang bagian atasnya itu bolong, bagian cupnya. Hanya ada kain tipis nerawang. Terus bagian celananya itu cuman tali, sama mutiara gitu Mbak. Apa ada?” Suara Joko terdengar berbisik.

“A-apa Pak?”

“Waduhhh kamu ini. Bikin aku harus ngulang lagi kalimatnya.”

Penjaga toko itu ingin tertawa akan tetapi dia tahan. Dua orang temannya pun terkikik. Semakin membuat Joko garuk-garuk kepala.

“Ya itu tadi lho. Pokoknya pakaian dalam. Bagian bra sma celananya kayak kurang bahan, Mbak,” bisik Joko. 

“A-ada  kok Pak. Banyak model lagi. Tunggu sebentar ya!”  Tiba-tiba dari arah dalam, seorang wanita menyahutinya.

“Ohhh, banyak model?”  tanya  Joko berbinar.

“Benar, Pak. “

Wanita itu pergi ke arah dalam. Pandangan Joko berpendar. Dia berharap tak ada pembeli lagi selain dia. Tak lama dia menunggu,  penjaga toko sudah membawa beberapa model pakaian dalam yang diminta.

“Ini namanya G-string, Pak.”

“Hussst! Jangan kencang-kencang lah Mbak suaranya itu. Aku malu.”

“Ma-maaf, Pak.”

“Lagian itu jangan diangkat tinggi-tinggi yo!” Kembali Joko protes pada penjaga toko. Membuat mereka terkikik lagi.

Agak risih sebenarnya bagi Joko. Berada di sebuah tempat yang berisi pakaian dalam. Terutama saat memilih model untuk wanita.

Tampak penjaga toko itu mulai menunjukan beberapa model dengan warna yang menurut Joko  terlihat sexy semua. Lamat-lamat dia mengingat model yang digunakan si Ana Dolly tadi.

‘Pasti istriku jauh lebih cantik dan menarik kalau memakai ini,” bisik Joko dalam hati.

“Wow!” Bibir Joko terus  berdesis lirih hampir tak terdengar. Dengan mata yang terbelalak

‘Baru kali ini aku melihat yang model beginian.’ Dia pun terkekeh dalam hati.

“Tadi namanya apa, Mbak?”

“Namanya G-String Pak.”  Seraya tangannya ikut memilihkan buat Joko. Yang berlagak cuek seolah tak peduli.

“Untuk laki-laki juga ada lho, Pak,” tandasnya dan ikut tertawa saat melihat Joko yang melongo.

 “Seperti ini, Pak,” ujar penjaga toko yang lain.  Sembari menunjukkan  salah satu model G-string untuk kaum adam.

Tawa Joko langsung meledak begitu melihatnya. Begitu juga dengan para penjaga toko.

Para penjaga wanita itu mengangguk dengan tersenyum lebar.

“Biasanya pembeli yang datang ke sini ada yang memesan khusus couple G-string Pak. Apalagi yang mempunyai ukuran khusus.”

“Ukuran khusus?” ulang Joko, terlihat culun.

“Iya, Pak. Ukuran Jumbo.”

“Ohhh ….”

Penjelasan penjaga toko itu semakin membuat Joko ternganga. Ternyata pakaian couple bukan hanya buat ke pesta atau pun ke kantor, sampai pakaian dalam pun ada. Dia terus berdecak.

“Apa mungkin aku dan Ana yang kuper ya?” ujarnya lirih tak terdengar.

Tiba-tiba ponsel Joko berdering. Terlihat panggilan dari Yono. Dan Joko sudah bisa menebak. Kalau mereka akan kelabakan mencari dirinya.

“Hallo!”

“Cuk! Nang endi kon? Di mana kamu?”  teriak Yono terdengar kesal.

“Enggak  ngurus, Yon! Aku enggak peduli!” Seketika Joko menutup ponselnya.  Dia pun tak hiraukan lagi panggilan masuk dari Yono.

Joko kembali melanjutkan transaksinya. Dia memilih warna hitam dan merah dengan hiasan mutiara berwarna putih di bagian tengah.

“Bapak ambil dua warna ini?” tanya sang penjaga mengangkat tinggi.

“Mbak, sudah aku bilang.  Tangannya itu, jangan tinggi-tinggi lah. Tuh ada pembeli wanita yang baru masuk. Malu aku.”

“Maaf, Pak. Saya lupa.”

Setelah membayar. Buru-buru Joko keluar toko. Walau membutuhkan muka tebal. Dia terlihat sangat senang.

Segera lelaki berparas manis itu, masuk mobil dan kembali menelepon Ana. Imajinasinya mulai bermain. Dalam bayangan Joko,  Ana memakai G-string, berdandan cantik dengan sepatu atau sandal  highheels.

“Hallo, Sayang.”

 “Sayang, punya sepatu highheels ‘kan?” tanya Joko bersemangat.

Aku ‘kan enggak pernah punya, Mas”.

“Terus sepatu yang kamu punya apa sayang?”

“Ihhh, masa lupa sih. Adanya itu hanya sepatu kets, flat, klompen. Emang ada apa sih, Mas? Enggak biasanya sampean itu tanya sepatuku lho. Opo mau dibelikan?”

“Ya udahlah Sayang.Terserah deh nanti pakai klompen pun jadi.”

“Lohhh, kok gitu?”

“Bye, Sayang.”

Joko mengakhiri pembicaraannya. Sembari senyum-senyum sendirian. Tak sampai dua puluh menit. Mobil Joko sudah sampai di depan pagar rumah. Terlihat Ana sudah menunggu dan menghampiri dirinya. Dia langsung merangkul manja.

“Kok lama sih, Mas?”

“Aku punya hadiah spesial buat kamu.”

Seketika matanya membulat lebar dan sumringah.

“Hadiah buat aku? Martabak toh?”

“Lohhh, kalau itu bukan hadiah. Ini hadiah spesial pokoknya.”

“Buat aku, Mas?”

Joko mengangguk tanpa memberi penjelasan sepatah kata. Dia menggandeng Ana mesra  menuju kamar.

“Ayo, duduklah sini!” ajak Joko menggiring Ana duduk di pinggiran ranjang.

Ana menuruti apa kata sang suami. Dia duduk dengan kepala bersandar di lengan. Lalu Joko menyerahkan bungkusan berwarna merah muda, dengan motif  love.

“Bukalah, Sayang. Aku tinggal mandi dulu!”

"Wahhh ...!" Kedua mata Ana berbinar terang. Bagai penuh bintang yang membuat dia tak bisa lepas dari senyum kebahagiaan.

Ana tak menghiraukan lagi. Buru-buru tangannya bergerak membuka hadiah yang diberikan oleh sang suami.  Saat bungkusan sudah terbuka. Kedua bola mata Ana terbelalak. Yang ada dia malah kebingungan. Membuat keningnya berkerut.

“Maaas … ini apaaan?!”

_II_

Hai readers. Ingin guyonan khas Surabaya, lanjut terus yaaa

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Moelyanach Moelyanach
iki apa toh mas, aku ra ngerti enggone .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status