Share

Bab 18

Bab 18

POV Pak Anggara

Ketika aku ingin bercerita pada Gita dan Irfan, tiba-tiba Anggi menghubunginya.

"Pah, Anggi telepon, tunggu sebentar," ucap Irfan.

"Iya, silakan," jawabku. Kemudian, aku pun menunggu Irfan menerima telepon sambil mengatur kata-kata untuk mengawali cerita. Semoga saja Gita tidak kecewa dengan perbuatanku.

Usai menerima telepon, Irfan pun kembali dan pamit ke rumah sakit. Itu artinya, ia takkan mendengarkan cerita itu sekarang.

"Pah, Anggi minta ditemani, ibu dan ayahnya ingin bicara dengan papa, jadi mereka mau pulang ke sini dulu," ucap Irfan. Aku pun mengangguk seraya menyetujui apa yang ia lakukan. Mungkin kedua orang tuanya juga berharap diceritakan sekarang juga.

Aku menghela napas panjang, sedangkan Gita sudah bersiap mendengark

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Yah ampun demi mendapatkan perusahaan sampe nekat nuker anaknya. Kan bs bikin lg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status