Cinta itu Love

Cinta itu Love

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-10
Oleh:  AzzurraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 Peringkat. 8 Ulasan-ulasan
104Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Laras seorang gadis SMA yang terpesona oleh guru sementara di sekolahnya.  Namun ternyata bukan hanya dia seorang yang menyukai guru tersebut. Alya anak paling pintar ternyata menaruh hati pula pada Bagaskara - guru tampan yang mendadak menjadi idola di sekolah.  Akhirnya mereka bersaing dan melakukan taruhan. Mampukah Laras mendapatkan hati Bagaskara dan memenangkan taruhannya.  Ataukah dia harus patah hati.  Di sisi lain Bagaskara memiliki rencana tersembunyi, terhadap Laras. Menggunakan kesempatan atas cinta Laras. ikuti kisah Laras by. Azzurra. 

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Pertandingan

Sorak sorai bergemuruh mengelilingi lapangan olah raga.

Axel!

Pak Bagas!

Axel!

Pak Bagas!

Masing-masing kubu menyorakkan nama jagoan mereka. Tak pelak Laras dengan lantang menyebutkan nama kedua lelaki ini, untuk memberikan semangat.

"Ishhh, elo dukung siapa? Exel apa Pak Bagas!?" seru Irma, menyikut lengan Laras. Dengan kikuk Laras mengusap tengkuknya.

Bibirnya mengulas senyum canggung. "Gue dukung keduanya." Lalu kembali menyorakkan nama kedua lelaki yang berada di lapangan.

Terlihat beberapa orang yang kini berada di area lapangan sedang memperebutkan benda berbentuk bulat, dua orang saling berhadapan menunggu bola yang dengan indah melayang tepat di atas kepala mereka.

Pandangan mereka tajam membidik bola, badan mereka meloncat tinggi dengan kedua tangan menjulur mencoba meraih bola basket yang sedang meluncur ke arah mereka.

Hap!!

Dengan tangkas Exel menangkap bola, lalu meliukkan badan mencoba menghindari tangan Bagas yang mencoba merebut bola dari tangannya. Kaki kokoh Exel berlari menuju ring di ikuti oleh Bagaskara.

Hap!!

Exel melompat tinggi lalu melempar bola ke arah ring dan ... sorak sorai terdengar lebih riuh dari sebelumnya, suara peluit wasit mengiringi selesainya permainan.

Terlihat Exel menatap ke arah Laras, lalu melambai kan tangan, tersenyum sumringah. Ahhh ... Senyumnya begitu menawan tetapi entah kenapa tak ada getar-getar cinta di hati Laras. Laras membalas lambaian tangan Exel. Tersenyum canggung, sedikit tak bergairah karna guru gebetannya kalah kali ini.

Siang ini sekolah sudah terlihat sepi, tetiba netra berbulu mata lentik ini melihat guru incarannya sedang berjalan di koridor sekolah, tanpa berfikir Laras berteriak dari tempatnya berada.

“Pak Bagas. I love you.” Dengan nyaring gadis ini berteriak dari lantai 3. Suaranya menggema memenuhi seisi ruang kosong.

“Nunduk.“ Laras menarik tangan Irma untuk bersembunyi di balik dinding pagar. Supaya tak terlihat oleh Bagas yang terlihat tengak-tengok mencari-cari asal suara.

“Iihhh ngegetin aja!” ujar Irma kesal.

“Hi, hi, hi.” Laras menutup mulut, cekikikan.

Lagi, dia mengintip dari lubang pagar mencari keberadaan Bagaskara, rupanya lelaki itu sudah berada di area parkir motor. Dari tempat para gadis ini berada, area sekolah terlihat jelas hingga pintu pagar keluar sekolah.

“Udah ... tembak aja tuh kanebo kering, dari pada elo penasaran begitu,” saran Irma.

“Gengsi banget gue nembak cowok. Akan gue buat Pak Bagas bertekuk lutut sama gue,” ucap Laras menggebu, seolah siap berperang di medan perang.

Tululut, tululut ... suara ponsel Irma berbunyi.

“Halo Mas! Aku pulang bareng Laras, iya ... aku ga main ke mana-mana, iya ... bawel." Irma mematikan telpon selularnya, terlihat kesal.

“Sebel," ucap Irma lagi, bibirnya mengerucut imut.

“Main dulu yu, nongkrong di mana kek,” ajak Irma, dia menarik tangan Laras menuju parkiran.

“Ah ... panas-panas gini, paling enak nongkrong di rumah lo aja. Di sana lebih adem ....” ujar Laras, menarik turunkan alis menatap Irma.

Gadis cantik berbibir imut ini memalingkan wajah sambil mendecih. “Iisshhhh, kata elo adem kata gue sumpek,” ucap Irma terlihat kesal.

Ehemm ....

Suara deheman membuat dua gadis ini menoleh ke arah belakang.

"kebetulan ketemu duo bidadari. Bikin adem aja, biarpun suasana lagi panas begini.” tiba-tiba Excel sudah berada di belakang dua gadis ini, sambil mengibas-ngibaskan kemeja mencari angin.

“Saran Irma bener nih ... mending nongkrong dulu, 'kan jarang-jarang kita pulang cepet. Gue yang traktir deh, duo bidadari mau makan apa!! babang ganteng yang traktir,“ ucap Exel menepuk-nepuk dadanya.

"Kebiasaan emang ini anak sombongnya kebangetan. Mentang-mentang bapaknya tajir melintir. Lagian udah kaya setan aja nih orang tau-tau muncul di mana-mana." monolog Laras.

“Lain kali aja deh Bang. Gue ama Irma udah punya janji ama nyokapnya Irma, mau bantuin bikin kue, iya kan Ma?” Laras menyenggol lengan Irma.

“I-iyaa, Xel. Emak gue minta bantuin bikin kue, lagi banyak pesenan katanya,” jawab Irma gugup.

“Nih anak bohong begitu aja gugup,“ batin Laras, bibirnya mencebik, khawatir Exel curiga.

“Ooohhhh jadi nolak niihhh, it’s ok,” ucap Exel sedikit kesal karna ditolak. Maklum anak orkay gak pernah ditolak apa keinginannya.

“Bukan nolak Bang, tapi kan ga enak masa batalin janji sama nyokapnya Irma. 'kan ga sopan.” Laras berusaha membuat alasan yang masuk akal.

Biarpun sombong bin nyebelin Exel tipe setia kawan selalu ada saat Laras butuhkan. Tak mungkin Laras rela kehilangan cowok keren plus tajir melintir ini.

“Kalo nggak gini aja. Elo and the geng mending ikut kita bantuin nyokapnya Irma. kalo dah selesai baru kita nongkrong, gimana?” Laras berusaha tenang, menaik turunkan alis, hati ketar ketir juga takut si babang nyebelin setuju.

“Haaaahhh ...." Bola mata Exel membulat tajam menatap dua gadis ini. "Masa macho gini bikin kue.” Dia menggoyang-goyangkan telapak tangan juga kepala.

“Nggak deh, ya udah gih dah pada pergi sana bikin kue yang enak. Besok bawain gue.” Titahnya dengan ekspresi boring. Dia kibas-kibaskan telapak tangannya mengusir dua gadis di hadapannya.

“Okee Babang, thank you pengertiannya, pergi dulu ya!!” gegas Laras menaiki motor maticnya, melambaikan tangan dan menarik tuas gas cepat sebelum Excel berubah pikiran.

"E ... Tapi kenapa motornya nggak mau jalan!! Ma?" Laras menurunkan kaki menengok ke belakang. Ternyata beberapa orang memegangi bamper jok belakang.

Exel kembali mendekat kepada Laras, lalu mencondongkan wajah menatap bola mata Laras yang mengerjab. Laras juga Irma menelan ludah susah payah. "A-apa lagi, Bang?" tanya Laras terbata.

Exel tersenyum smirk, membuat dua orang ini semakin salah tingkah, khawatir. "Mampus ... kayanya dia tau gue bohongin," ujar Laras dalam hati.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Indriyani Kayla rizkia
Kak lanjutannya di tunggu.
2025-05-09 21:22:11
0
user avatar
Rosmiyati Yati
ditunggu kelanjutannya kak
2025-04-19 23:55:52
1
user avatar
Kafkaika
buku baru kak? semangat.........
2025-04-05 11:01:11
0
user avatar
Nabil Faishal
Bagus Thor, lucu menghibur. lumayan buat otak yang butek, jadi bisa ketawa.
2025-02-09 20:57:49
0
user avatar
Iftiati Maisyaroh
asyiiik buku baru lagi ...
2025-02-03 15:37:40
1
user avatar
kamiya san
cepat up, Thor
2025-02-03 11:50:08
1
user avatar
Indriyani Kayla rizkia
Congrat rilis buku batilunya Thor. Semangat up. suka sama genrenya
2025-02-02 15:09:01
1
user avatar
Adny Ummi
menarik ni thor. lanjut yaa
2025-01-31 04:26:55
1
104 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status