Share

BAB 52

Vannesa tidak menyadari seringai mesum diwajah Gandi Permana, karena saat itu Ia mulai merasakan keanehan dalam tubuhnya. Suhu tubuhnya tiba-tiba memanas dan kepalanya mulai sedikit pusing, Vannesa mengira reaksi tersebut diakibatkan karena faktor kelelahan.

Seakan tidak mau membuang waktu lebih lama, Vannesa langsung membahas bisnis mereka. Jujur, Ia merasa tidak nyaman berada lama-lama dalam ruangan tersebut bersama Gandi, walau ada Cindy, karyawan Gandi yang menemani mereka.

"Jadi, apa maksud anda dengan tiba-tiba merubah nilai jual gedung tua menteng? Bukankah Anda sendiri yang menyepakati harga tersebut dengan pihak kami sebelumnya?" Tanya Vannesa tanpa basa-basi sama sekali sekaligus sebagai ungkapan rasa tidak senangnya dengan cara berbisnis Gandi yang jauh dari etika profesionalisme.

Gandi terkekeh ringan tanpa merasa bersalah sama sekali, "Tentu saja bisa, saya yang punya gedung maka sayalah yang berhak menentukan harganya, hehehe."

Vannesa langs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
silas sada
while she is waiting ...she push the button under her shirt ....tik...tik...sound could be heard pounding.
goodnovel comment avatar
Amin Mustolih
bangsat author bangsat isinya monolog doang bangsat lo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status