Share

BAB 16

"Dek, kamu tidak mengingatnya?" Tanya Riana yang duduk di samping Awan.

"Ingat? Ingat apa, kak?" Tanya Awan yang sudah terbiasa memanggil Riana dengan sebutan kak atau kakak. Meski tidak memiliki satupun ingatan masa lalunya, Awan sudah bekerja keras untuk mengingat nama semua orang serta hubungan mereka dengan dirinya.

Riana tersenyum tipis, ia dengan sabar menjelaskan pada Awan.

"Tentu saja, ini semua karena ide mu. Kamu yang mendesain kota ini, hingga bisa jadi seperti sekarang. Ini, sebentar lagi kita akan sampai ke puncak termegah dari kota ini."

"Benarkah? Masih ada yang paling megah dari kota ini?" Tanya Awan dengan tatapan berbinar kagum.

"Sebentar, benarkah ini semua aku yang merancangnya?" Tanya Awan sesaat kemudian, terkejut. Tentu saja ia tidak dapat mengingatnya. Namun, ketika membayangkannya, Awan merasa jika dirinya yang dulu begitu luar biasa. Ia yang sekarang seperti mengagumi dirinya sendiri.

Riana mengangguk sambil tetap tersenyum, "Ya, tentu saja. Kota ini bahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status