Share

Gagang Sapu

Dua jam yang lalu, duniaku masih terasa gelap. Sekarang sudah sedikit terang karena ada Tania di sisi. Ia merengek minta ditemani bermain balok. Aku lantas dengan senang hati membantunya membangun balok warna-warni tersebut meski rasa lelah di perjalanan tadi masih terasa. Sebelumnya, Ibu menyiapkan bubur manis yang membuatku memiliki tenaga untuk tidak langsung tidur.

“Istirahat saja dulu. Kamu baru saja turun dari pesawat, loh!”

“Aku baik-baik saja, Bu.”

“Yakin?”

“Hmmm,” jawabku mengangguk pelan.

“Ya sudah. Tapi, kalau ingin istirahat. Katakan pada Ibu agar Tania bisa Ibu pegang.”

Benar saja. Tidak lama kemudian, aku sudah tertidur diantara mainan balok-balok plastik milik Tania. Ibu meletakkan bantal dengan lembut di bawah kepalaku, lalu merendahkan suhu AC. Akupun terlelap di ruang bermain Tania. Sedangkan Tania sudah dibawa Ibu keluar.

Malam harinya, kediaman kami dikejutkan dengan sebuah mobil mewah yang masuk ke dalam pekarangan rumah. Hatiku sudah merasa tidak enak. Saat mengi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status