Share

Handphone Monophonic

Jumat malam. Cahaya dari lampu kendaraan misterius itu masih bergerak lambat. Berhubung belum dekat, aku menggenggam obeng dengan sangat erat. Tanganku berlatih sekedarnya jika harus ada pertarungan kecil. Biar tak lama, aku pernah mengikuti pelatihan karate di sekolah. Sedikit banyaknya manfaat latihan dari seni bela diri itu, aku bisa menendang lawanku dengan baik.

Kendaraan itu sudah dekat. “Bandrek, Dek?” Sebuah pertanyaan diberikan kepadaku.

Kulepaskan nafas lega. “Tidak,” jawabku singkat. Itu hanyalah bapak tua penjual bandrek dengan gerobak dagangannya. Pantas saja jalannya lambat. Motor yang ia pakai tidak kalah tua dengan usianya.

Seketika sadar, aku lalu memanggil, “Pak!” Aku bergerak mendekati, setengah berlari. Gerobak bandrek itu berhenti mendadak. Bapak itu terkejut mendapatiku sudah menyusul dan kini berada tepat di depannya. Keterkejutannya seperti sedang melihat hantu. Matanya tertuju pada obeng yang kupegang erat. Tidak bermaksud menakuti, aku lantas mengantongi ob
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status