공유

Bab 122. Saat di kantor

작가: Rea.F
last update 최신 업데이트: 2024-11-04 12:13:51

Di kantor,

Saat ini Sekretaris Ang tengah duduk bersandar di sofa dengan beberapa kertas di depannya. Lagi-lagi pikirannya tak bisa fokus pada kertas-kertas itu. Rupanya bayangan si bocah kelinci terus menari di pikirannya.

Ang tidak sadar jika Saka sudah berdiri di hadapannya, melihat bagaimana Ang sedang tersenyum-senyum sendiri.

"Ehem!"

Sekretaris Ang tersentak. "Tuan Muda! Anda… Anda kemari?" mendongak.

"Rupanya ada yang sedang terkena sumpah, nih!"

"Tuan Muda, Anda bicara apa?" sedikit tersipu.

"Sudahlah, Ang, kelinci kecil itu sangatlah manis. Sayang sekali jika sampai diambil orang," sindir Saka.

Sekretaris Ang tersenyum. "Saya tidak mungkin akan membiarkan semua itu terjadi."

"Kalau begitu cepatlah kamu menemui Gani Kuncoro untuk melamarnya."

Ang tak menjawab, terlihat raut wajah yang tadi semangat mendadak muram.

"Ada apa, Ang? Apa yang kamu ragukan?" tanya Saka melihat keraguan di mata Ang.

Ang menghela napas berat. "Yuri masih terlalu muda. Jika saya melamarnya untuk saat i
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 149.

    "Kamu kenapa?" Sekretaris Ang mendekat."Ah, tidak apa-apa. Kalau begitu kita harus berkemas. Mumpung masih sore."Sekretaris Ang mengangguk.Yuri menarik kopernya."Tidak perlu membawa baju," ucap Sekretaris Ang."Hah! Gantiku bagaimana?" tanya Yuri heran."Sudah ada di sana.""Di sana? Maksudnya di sana di mana? Di rumah Tuan Muda Saka? Aku sudah membawa hampir semua ke sini, Kak.""Apa kamu kira, kita akan pulang ke rumah Tuan Muda?" Sekretaris Ang kini sudah tak berjarak."Lalu? Ke mana? Apa Kak Ang akan membawaku pulang ke rumah Kak Ang? Memang Kak Ang punya rumah?" tanya Yuri. Dia berpikir jika selama ini Sekretaris Ang tidak punya tempat tinggal selain Rumah Tuan Muda Saka. Karena selama ini Yuri tidak pernah melihat Sekretaris Ang pulang ke mana pun selain ke rumah itu.Mau pagi atau malam setelah pulang dari kantor, Sekretaris Ang selalu ada di rumah itu.Sekretaris Ang tergelak mendengar pertanyaan istri kecilnya itu. Mengangkat dagu Yuri dengan telunjuknya."Apa menurutmu,

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 148.

    Kini saatnya Ang dan Yuri menghampiri Saka dan Wulan.Saka dengan antusias menyambut tangan Sekretaris Ang dan memeluk sekretarisnya itu untuk pertama kalinya selama hidupnya."Selamat, Ang! Akhirnya kamu melepas masa lajangmu juga.""Terima kasih, Tuan Muda. Semua ini berkat dukungan Anda juga.""Haha. Kamu harus ingat satu hal, Ang. Meskipun kamu lebih tua dariku, tapi detik ini kamu adalah adik iparku! Jadi kamu harus menghormatiku lebih dari sebelumnya!""Tentu, Tuan Muda. Saya akan mengingatnya selalu." Keduanya pun tertawa setelah melepaskan pelukan.Wulan pun berganti memeluk Yuri."Selamat atas pernikahanmu, Adikku! Bahagia selalu ya?""Kak Wulan!" Yuri memeluk erat Wulan, dan untuk pertama kalinya ia memanggil "kakak" pada Wulan, begitu terdengar hangat di telinga Wulan."Terima kasih, Kak Wulan. Kamu kakak terbaikku!"Keduanya tersenyum bahagia.Kemudian Yuri tak melupakan Jihan."Kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi artinya kamu bukan bocil lagi. Kamu tidak boleh merengek

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 147

    Hanya mereka saja yang berangkat. Tanpa iring-iringan. Tanpa Kakek Brahmana dan Nenek Sulis. Mengingat keadaan Kakeknya yang sudah mulai ringkih dan cepat lelah, Saka sengaja tidak mengizinkan mereka untuk ikut mendampingi Sekretaris Ang. Dan pada akhirnya, Kakek Brahmana dan Nenek Sulis pun setuju saja, menunggu Sekretaris Ang pulang ke rumah dengan membawa istrinya nanti.Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, tidak kencang dan tidak juga lamban. Nampak sekali jika Pak Abu, sang sopir, kali ini mengemudi dengan hati-hati, mengingat jika sedang membawa calon pengantin, dan mobil yang di belakang pun sama.Hingga sampailah mereka di depan rumah keluarga Harmoko.Semua kemudian turun setelah mobil berhenti.Gani Harmoko rupanya sudah siap menyambut mereka sendiri dengan beberapa pria berjas di belakangnya.Lalu mereka saling menunduk untuk saling memberi hormat tanpa berjabat tangan."Tuan Muda, Tuan Sekretaris. Selamat datang!" sapa Gani Harmoko.Mereka membalas sapaan Gani Harmoko

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 146.

    Pagi buta di kediaman keluarga Mahendra terlihat sedikit riuh oleh para pelayan.Mereka tahu, jika pagi ini adalah hari pernikahan Sekretaris Ang dengan Yuri yang akhir-akhir ini sudah mereka ketahui jika Yuri adalah adik Nyonya muda mereka.Mereka bukan sedang berkemas untuk ikut menghadiri acara pernikahan Sekretaris Ang yang akan dilangsungkan di kediaman Gani Harmoko, mereka tidak diperbolehkan ikut selain Bu Asri saja yang diperbolehkan, itu pun untuk mendampingi Wulan. Tapi para pelayan baik pria dan wanita ikut deg deg ser hatinya, entah apa yang sedang mereka rasakan dan lakukan. Yang jelas semua terlihat tidak sabar menunggu turunnya sekretaris Ang dari tangga.Mereka sebenarnya hanya sekedar ingin memberi selamat dan ucapan hati hati untuk calon pengantin , seorang atasan mereka yang mereka kagumi itu. Sang Sekretaris Utama hari ini akan melepas masa lajangnya.Di dalam kamar Sekretaris Ang, pria itu masih berdiri di depan cermin, membetulkan kemeja putih yang sudah ia pakai

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 145.

    "Ini bukan soal keberuntungan, melainkan mungkin sudah takdir. Bukan kah, kalau jodoh tak kan kemana? Mungkin Putri Putri kami memang sudah berjodoh dengan mereka ,Dua pria hebat itu." jawab Tiara.Begitulah, Bahagia dan bangga perasaan Tiara dan juga Gani Harmoko.Saat ini, semua orang mengagumi mereka. Dan makin menghormati mereka. Dua pria hebat sekaligus , menjadi menantu mereka. Siapa yang tidak bangga? Siapa yang tidak kagum? Hampir semua para pengusaha ternama memimpikan memiliki hubungan serius dengan keluarga Brahmana. Yang memiliki seorang putri sangat bermimpi bisa dilirik oleh dua pria hebat itu. Tapi ternyata nasib baik malah berpihak pada keluarga Harmoko.Mereka bukan tidak tahu awal kisah pernikahan Putri pertama keluarga Harmoko dengan Tuan muda dari keluarga Brahmana itu. Semua juga sudah tahu, tapi lagi-lagi saat ini tidak ada yang berani mengungkitnya. Apalagi ketika Saka pernah mengumumkan beberapa kali tentang pernikahannya dengan Wulan di depan beberapa Pengusah

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 144.

    "Ibu sudah menyesal, bahkan sebelum Wulan dan kamu menjemput kami di kontrakan kumuh itu, Ibu sudah bertobat. Dan mungkin Tuhan membalas tobat ibu dengan kebahagiaan yang berlipat lipat ganda. Bayangkan saja Yuri, kehidupan kami jauh lebih baik. Perusahaan Ayahmu semakin baik, nama kami juga kini semakin terhormat. Terlebih setelah banyak yang tau jika kami ini ternyata Mertua dari Tuan muda Saka. Apalagi nanti, di tambah akan menjadi Mertua Sekretaris utama Brahmana group. Sungguh suatu anugerah besar yang kami terima.""Ibu benar. Ibu harus banyak bersyukur ya?""Tentu saja. Kamu tau tidak. Kemarin Ibu dan Jihan bagi bagi sedekah ke seluruh penghuni komplek dan kontrakan bekas kami mengontrak dulu. Uang dari Tuan muda dan calon suamimu sudah habis separuhnya untuk kami sedekahkan. Ibu ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka. Ibu pernah merasa sulit sesulit sulit nya ketika berada di sana, makanya ibu ingin sedikit mengurangi kesulitan mereka juga." Tiara bercerita pada Yuri."Syukur

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status