Ke esokkan pagi•
Pagi ini ... Rama sudah berada di apartemen milik Refandy, ia akan mengajak sahabatnya untuk pergi berlibur ke kota Bandung walau Refandy tidak mau.Namun bukan Rama namanya, jika tidak memaksa sahabatnya untuk ikut bersamanya. Rama ingin melihat wisata air terjun di daerah Bandung, di tambah lagi ... kota Bandung sangat terkenal dengan gadis-gadis cantik dan menggoda iman."Ayo donk Fan!""Ogah ah, malas gue."Refandy menolak, namun di pikir-pikir tak apa sesekali dia berlibur di dalam negri. Karna memang ia selalu berlibur di luar negeri dan tidak pernah berlibur di dalam negri, jika pun pernah ... paling ke kota dewata Bali saja.Terlebih lagi ... ia bisa menghindar dari sang Ibu yang masih ribet mencarikan dia calon istri.Refandy melihat Rama. ''Apa istimewa nya sih di kota sekecil itu?" Tanya Refandy kepada sahabatnya yang sudah berada di apartemen miliknya sepagi ini.''Elu gak tau apa? di Bandung banyak cewe-cewe cantik!" Jawab Rama sumringah membayangkan geolan orang kampung seperti apa.''Dasar dokter cabul plus modus Lu! Cewe cantik banyak kali Ram, gak harus di Bandung juga." Tutur Refandy yang sudah tau kemana pikiran nakal sahabatnya.''Ish ... udah ikut gue aja, ayok! Gak lama kok cuma 3 jam perjalanan nya." Rama memaksa.Mau tak mau, Refandy pun ikut dan pergi berdua dengan sahabat nya ke kota Bandung.•••Sementara di pesesiran Bandung, seorang gadis tengah bersembunyi dari kejaran para pria yang menaruh hati kepadanya.Kimmy cukup muak dengan situasi seperti ini setiap harinya. "Mau sampai kapan aku bersembunyi seperti ini." gerutu Kimmy celingak celinguk bersembunyi.Dengan kepala sedikit mengintip dari belakang tembok rumah tetangga, memastikan bahwa pria yang kurang kerjaan itu masih ada apa tidak.Saking fokusnya Kimmy mengintip. Ternyata tanpa dia sadari jika ada seseorang berada belakangnya, dan melakukan apa yang Kimmy sedang lakukan. Yaitu mengintip ke arah depan dengan kerutan di keningnya.''Apa mereka sudah pergi yaaa?" tanya Kimmy pada dirinya sendiri.''Sepertinya sudah." Jawab orang yang berada di belakang Kimmy.''Apa mereka tidak punya pekerjaan? kenapa mereka selalu mengejarku? tidak tahukah bahwa itu menjengkelkan." Gerutu Kimmy yang belum menyadari kehadiran seseorang di belakangnya.''Mereka 'kan, memang gila." Jawabnya lagi.Kimmy menganguk tanda setuju, "Yaa kau benar, mereka memang gil-- Ahhkk ..." Kimmy terkejut saat dirinya menoleh kebelakang.Dughh!Kedua orang itu terjungkal kebelakang secara bersamaan. "Ayoyoooo ... kenapa kau berteriak Markonah!" Bentak Kimmy, "Kau mengagetkan ku!" Sentaknya lagi sambil memegangi dadanya."He he he he ... Aku refleks berteriak saat kau berteriak, aku pun jadi ikut berteriak." Jawab sahabat Kimmy sambil nyengir kuda.''Ish ... lagian kamu ngapain berada di belakang ku, udah kaya jailangkung saja.'' Ketus Kimmy berdiri dan menepuk-nepuk bokongnya yang kotor.''Lagian kamu ngapain bersembunyi?" tanya Marni.''Biasa lah Mar, si Udin yang kurang kerjaan itu ngintilin aku mulu.''''Mereka sudah pergi kaya nya ... ayok kita pulang, bukankah besok pagi kita pergi ke air terjun di Desa guntuan.'' tutur Marni.''Ayok, mudah-mudahan besok mereka tidak mengikuti ku, aku muak Marrr.'' teriak Kimmy prustasi.''Sabar yaaaa, orang cantik mah gitu.""Boleh nggak kita tukeran?" guyon Kimmy."Nggak ah, aku aja udah cuantike ... aku nggak mau cantik berlebihan kaya kamu.""Ish!""Ayok pulang."Mereka berdua pun pulang. Tangan Marni tak lepas menempel bergelayut di tangan Kimmy dengan manja, sambil mengobrol yang absurd dan unfaedah.Namun Marni menghentikan langkahnya, dan mengajak Kimmy untuk menonton dangdutan di kampung sebelah ... yang mana membuat Kimmy mengangguk 'kan kepalanya dan berbelok arah.••Sore hari•"Assalamualaikum." Ucap Kimmy dari ambang pintu, lalu menyalami tangan kedua Orangtua yang sangat ia sayangi.Tak lupa Kimmy juga mencium pucuk kepala adik tercintanya Rian sambil mengacak ngacak rambutnya.''Kenapa Kakak baru pulang?" tanya sang Ayah.''Biasa lah Ayah, Kimmy harus mencari jalan supaya tidak di ganggu sama cowok-cowok yang kurang kerjaan." Jawab Kimmy cemberut.Sang Ayah hanya menggelengkan kepalanya, karna memang semenjak tiga bulan lalu anak nya resmi bercerai. Banyak sekali pemuda yang melamar Kimmy untuk di jadikan istri.Namun dirinya enggan untuk menyerahkan putri kesayangan nya lagi, cukup dulu ia ceroboh tidak dengan sekarang. Ia akan menjaganya segenap sisa hidupnya.''Ya sudah Nak, sana bersih-bersih dulu ... kamu kan habis dari luar.'' ucap sang Ibu.Kimmy pun mengangguk lalu pergi mandi.••••Sedangkan Refandy dan Rama sudah sampai di vila yang mereka sewa, karna rencana nya besok mereka baru pergi ke wisata air terjun.Malam ini mereka full akan istirahat di ranjang empuk mereka, sambil bermimpi dengan gadis idaman mereka masing-masing.Malam telah berlalu, bintang kian meredup, matahari memancarkan sinarnya ... namun sang pujangga masih bergelut dengan selimutnya, ia sangat enggan untuk bangun karna hawa dingin di kota ini begitu menusuk di permukaan kulitnya.Refandy memainkan ponselnya, ia sedang mengecek pekerjaan kantor sekaligus memberi perintah kepada sekretaris nya untuk menghendel semua jadwal.''Fan lu belum mandi?" tnya Alvian yang baru saja keluar dari kamar mandi, sambil mengeringkan rambutnya memakai handuk kecil.''Hmmm bentar lagi ah, lagian ngapain sih mandi toh di sana nanti mandi lagi." Jawab Refandy malas.''Dih kalo lu ngak mandi, trus ketemu cewe cakep di sono, Elu yang nyesel Fan!''''Gue gak mau mandi air dingin, titik gak pake koma, nanti gue pake parfum satu botol dah."''Idiihh si najis!" Ucap Rama keluar dari kamar.•Setelah kepergian Rama, Refandy turun dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Ia hanya mencuci muka, menggosok gigi dan langsung memakai baju.Dan benar saja ... Refandy memakai parfum tidak kira-kira, satu botol hampir habis di semprotkan ke seluruh badannya.Setelah cukup, Refandy pun menghampiri Rama yang tengah menikmati sarapan di meja makan. Sedangkan Rama yang tengah memaan nasi goreng langsung tersedak makanan nya karna aroma wangi masuk ke indra penciuman nya begitu menyengat, yang mana membuat dia tidak selera untuk memakan makanan nya lagi.''Ya tuhan Refandy Mahardika! kampret Lu ya ... parfum elu kebanyakan! Bikin gue gak mood sarapan lagi'' teriak Rama menutupi hidungnya.Sedangkan sang pelaku tak menghiraukan ucapan sang sahabat, ia duduk dengan tenang dan memakan sarapannya tanpa dosa.•••Sementara disisi lain, si cantik Marni yang sedang berjalan menuju rumah Kimmy, bersiul dan sesekali bernyayi.Tok ...Tok ...''Asalaaa ... amualaikumm, Kim hayuuu." Teriak Marni dengan suara cemprengnya.Kimmy yang mendengar Marni berteriak, ia pun berteriak kembali. ''Sebentaaaarrr." Jawab Kimmy berteriak dari dalam.Tak berapa lama Kimmy keluar dengan pakaian berwarna putih dan memakai jaketnya. Marni yang melihat sahabatnya keluar ia pun langsung merangkul tangannya.''Ayok cap cus kita selfi dan bersenang-senang, tapi kamu udah minta izin sama bibikan?" tanya Marni yang di angguki oleh Kimmy.''Aku udah minta izin dari semalam sama Bapak dan Ibu.''''Hmmm baguslah, mudan-mudanan tidak ada yang mengganggu kesenangan kita yaa."Kimmy mengangguk lalu mereka berdua pun pergi dengan canda tawa tanpa tau apa yang akan terjadi dengan mereka.Kimmy dan Marni menaiki angkot, karna hanya butuh 30 menit untuk menju ke wisata air terjun yang sedang Viral di media sosial itu.Selama di perjalanan, banyak pasang mata yang memuji Kimmy dan kagum dengan paras cantik yang Kimmy miliki, namun Kimmy hanya menanggapi nya dengan senyuman ramah.•Sedangkan di waktu yang bersamaan ... Refandy dan Rama sudah berada di parkiran wisata, ternyata banyak pasangan muda mudi yang berada di sana untuk sekedar nongkrong dan berfoto ria.''Kita taro mobil di sini aja Fan, kita jalan kaki ke bawah sana sekalian kita berpoto buat kenangan bahwa kita pernah kesini.'' Tutur Rama.Refandy hanya menganguk dan melihat sekitar lokasi, dan benar saja ... bahwa banyak wanita yang belum tersentuh bedak, disini semua wajah mereka naturall dan alami. Namun tak sedikit pula banyak yang ber makeup, namun Refandy tidak terlalu peduli itu semua dan mengacuhkan nya.Ia mengikuti sahabat nya berjalan ke bawah, dan membutuhkan waktu yang lumayan untuk menuruni anak t
Di pagi hari yang masih buta seorang gadis tengah bersiap-siap pergi. Kimmy sedang merapihkan barang-barang yang akan ia bawa, tekadnya sudah bulat bahwa ia akan merantau dari kampung kelahirannya."Akhirnya beres." Gumam Kimmy yang sudah selesai mengepak barang-barang nya.''Kamu sudah siap, Nak?" sang Ibu bertanya dengan hati yang sangat berat, jika saja dia punya kuasa dan mempunyai banyak uang ... mungkin ia tidak akan membiarkan sang anak pergi dari sisinya.''Iya Bu, ini sudah beres.'' Jawab Kimmy dengan lembut.''Ayah yang akan mengantarkan mu ke terminal, Nak.'' Ujar sang Ibu, sambil mengusap sudut matanya yang berair.Kimmy hanya mengangguk dan tersenyum, lalu ia pergi ke kamar sang adik tercinta dan di lihatnya Rian sedang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.Kimmy duduk di tepi ranjang, dan melihat sang adik yang sudah selesai solat subuh. ''Rian.'' Pangil Kimmy.Sang adik yang di panggil pun menoleh dan tersenyum, menghampiri sang kakak yang sudah siap pergi. '
"Akhirnya kita sampai ...'' Teriak Kimmy dan Marni secara bersamaan setelah keluar dari bus.Mereka begitu bahagia berada di kota Metro politan yang terkenal akan macet dan polusi udara. Dalam hati mereka berdoa supaya mereka betah tinggal di kota Jakarta dan bisa sukses.''Kita duduk di sana yuu, sambil menunggu jemputan Bibi ku.'' ucap Marni yang di ikuti Kimmy.Marni segera menghubungi sang bibi bahwa mereka sudah sampai di Jakarta. "Ia Bibi, aku dan temanku sudah sampai dan sekarang sedang duduk di warung tak jauh dari terminal.'' Ucap Marni memberitahu, lewat telpon.''Yaa, hmmm, baik Bibi.''Tut.Marni mematikan sambungan telponnya, lalu memasukkan ponsel kedalam tas ransel miliknya. Marni pun menghampiri Kimmy dan mengajaknya makan bakso karna dia sangat lapar.Setelah makan bakso dan beberapa cemilan, akhirnya sang bibi pun datang melambaikan tangannya dengan heboh lalu menghampiri dua gadis yang tengah menganga melihat penampilan heboh sang Bibi.Ooyyy ... bagaimana tidak. Mak
Kantor•Refandy tengah berada di kantornya, ia sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk karna selama dua hari ia tinggalkan untuk berlibur ke kota Bandung.Tok. Tok. Tok.''Masuk.''''Good morning Sir."''Morning Jeff.''''We have a meeting with Mr. Arsen at Hotel Fairmont.''(kita ada pertemuan dengan Pak Arsen di hotel Fairmont.)"Hmm okey, back to your office.'' (Baiklah, kembali ke ruang kerjamu.)Jeffry Erlando sang Skertaris membungkuk lalu pergi dari ruangan sang atasan. Tak lama Jeffry pergi ... ponsel Refandy berdering, dilihat layar ponsel dan tertera nama Tomi sang bawahan.[Hallo Bos, kita sudah menemukannya.] ucap Tomi di sebrang telpon.Deg.Refandy tersenyum senang, lalu meraba dadanya yang sedang berdegub kencang seperti genderang mau perang :D...[Khemm ... baik, coba kau alihkan ke Video call.]pinta Refandy yang sudah tidak sabaran.Dengan segera, Tomi pun mengalihkan ke Video call lalu tersambung. [Ohalla Bos.] Sapa Tomi melambaikan tangannya dengan heboh.[
Malam hari•Di lain tempat, Refandy pulang ke Mansion milik keluarganya. Ia benar-benar tak menyangka, jika sang Ibu akan mengirimkan seorang wanita aneh ke kantornya dan untung saja para satpam bisa mengusir wanita itu.Hari ini semua orang menurut Refandy sangat menyebalkan. Di mulai dari si Tommy, yang tidak bisa menemukan wanita yang dia cari. Lalu ada seorang wanita yang mengaku calon istrinya dan membuat kegaduhan di kantornya, ingin sekali kepala Refandy meledak jika tidak mengontrol emosinya.''Mah." Teriak Refandy menggema di dalam Mansion, ''Dimana Ibu ku?" tanya Refandy pada kepala pelayan.''Nyonya berada di ruang makan bersama Tuan besar.'' Jawab kepala pelayan dengan menundukkan kepalanya.Refandy yang sedang mood kesal langsung menghampiri sang Ibu yang berada di meja makan dengan sang Ayah. ''Mah, Pah."Kedua Orangtua Refandy menoleh secara bersamaan. ''Ouh ... hai sayang, kau disini?" Nyonya Mahardika terkejut kedatangan anaknya yang tiba-tiba.Refandy duduk di kursi
Refandy apartment•Sepulang dari rumah kedua orang tuanya, kini Refandy tengah memasak dangan lihainya di area dapur. Ia sengaja tidak makan malam bersama dengan kedua Orangtua nya karna dia ingin memakan yang lain.Sepatula dengan lihainya membalik'kan daging yang sedang di panggang, di temani dengan lagu melow kesukaan Refandy yang ia putar agar tidak merasa sepi.Hei pujaan hati apa kabarmuKu harap kau baik baik saja pujaan hatiAndai kau tahuKu sangat mencintai dirimuHei pujaan hati setiap malamAku berdoa kepada sang TuhanBerharap cintaku jadi kenyataanAgar ku tenang meniti kehidupanHei pujaan hati pujaan hatiPujaan hati pujaan hatiMengapa kau tak membalas cintakuMengapa engkau abaikan rasakuAtaukah mungkin hatimu membekuHingga kau tak pernah pedulikan akuBegitulah, sekiranya potongan lagu yang sangat Refandy sukai ... Refandy sudah sangat terbiasa memasak makanan kesukaanya sendiri, karna dia tidak terlalu suka makan di luar rumah apa lagi di restoran sembarangan.Jik
Mall•Refandy mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, lalu ia dengan segera memarkir'kan mobilnya di parkiran Mall.Refandy berlari ke dalam dan mencari sang pujaan hati dan terus menelusuri restoran cepat saji, dimana Tommy katakan tadi. Namun nyatanya Refandy tidak menemukan sang pujaan hati.Refandy memeriksa dari toko satu ke toko lainnya, berlari dari lantai satu sampai ke lantai dua, dengan telaten mencari sampai ke toilet namun nihil ... ia tak dapat menemukan gadis yang belum tau siapa namanya.Sedangkan yang di cari, tengah asik menonton film bergendre romantis bersama kedua temannya. Ia bahkan tidak tau jika dirinya tengah di cari seorang pria tampan.25mnt kemudian•Refandy masih belum menemukan wanitanya, ia duduk di kursi memijat keningnya dan berpikir sejenak agar otaknya kembali tenang."Apa dia sudah pulang?" Gumam Refandy dengan pelan.Ting!Otaknya yang cerdas baru saja mendapatkan ide. ''Ahh ... bodoh kamu Fan, kenapa tidak dari tadi." Ucapnya dan langsung pe
Pagi hari•Kimmy masih bermalas-malasan di kasur, tidak biasanya wanita cantik itu masih bergelut dengan selimut sambil memainkan ponselnya di saat matahari sudah muncul.Sedangkan Marni jangan di tanya, ia masih asik mendengkur kencang dengan mulut terbuka. Jika saja ada pria yang melihatnya seperti itu, sudah di pastikan semua pria pasti akan ilfiel melihat Marni yang berbanding terbalik dengan muka dia yang imut itu."Mandi ah, cape sekali liatin ponsel dari tadi." Ucap Kimmy beranjak dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi.•Di waktu yang bersamaan, Refandy sudah rapih dengan kemejanya. Ia akan mencari tau tetang wanita yang selama ini dia cari karna dia sudah memiliki poto Kimmy.Dengan semangat empat lima ... Refandy keluar dari apartemen mewah menuju perusahanan milik dirinya sendiri, yang dia bangun tanpa campur tangan kedua orangtua nya.Setelah beberapa waktu, akhirnya mobil Refandy sudah sampai di Kantor. Ia langsung berjalan tanpa memperdulikan semua karyawan memperha