Share

TCSM BAB 2.

Ke esokkan pagi•

Pagi ini ... Rama sudah berada di apartemen milik Refandy, ia akan mengajak sahabatnya untuk pergi berlibur ke kota Bandung walau Refandy tidak mau.

Namun bukan Rama namanya, jika tidak memaksa sahabatnya untuk ikut bersamanya. Rama ingin melihat wisata air terjun di daerah Bandung, di tambah lagi ... kota Bandung sangat terkenal dengan gadis-gadis cantik dan menggoda iman.

"Ayo donk Fan!"

"Ogah ah, malas gue."

Refandy menolak, namun di pikir-pikir tak apa sesekali dia berlibur di dalam negri. Karna memang ia selalu berlibur di luar negeri dan tidak pernah berlibur di dalam negri, jika pun pernah ... paling ke kota dewata Bali saja.

Terlebih lagi ... ia bisa menghindar dari sang Ibu yang masih ribet mencarikan dia calon istri.

Refandy melihat Rama. ''Apa istimewa nya sih di kota sekecil itu?" Tanya Refandy kepada sahabatnya yang sudah berada di apartemen miliknya sepagi ini.

''Elu gak tau apa? di Bandung banyak cewe-cewe cantik!" Jawab Rama sumringah membayangkan geolan orang kampung seperti apa.

''Dasar dokter cabul plus modus Lu! Cewe cantik banyak kali Ram, gak harus di Bandung juga." Tutur Refandy yang sudah tau kemana pikiran nakal sahabatnya.

''Ish ... udah ikut gue aja, ayok! Gak lama kok cuma 3 jam perjalanan nya." Rama memaksa.

Mau tak mau, Refandy pun ikut dan pergi berdua dengan sahabat nya ke kota Bandung.

Sementara di pesesiran Bandung, seorang gadis tengah bersembunyi dari kejaran para pria yang menaruh hati kepadanya.

Kimmy cukup muak dengan situasi seperti ini setiap harinya. "Mau sampai kapan aku bersembunyi seperti ini." gerutu Kimmy celingak celinguk bersembunyi.

Dengan kepala sedikit mengintip dari belakang tembok rumah tetangga, memastikan bahwa pria yang kurang kerjaan itu masih ada apa tidak.

Saking fokusnya Kimmy mengintip. Ternyata tanpa dia sadari jika ada seseorang berada belakangnya, dan melakukan apa yang Kimmy sedang lakukan. Yaitu mengintip ke arah depan dengan kerutan di keningnya.

''Apa mereka sudah pergi yaaa?" tanya Kimmy pada dirinya sendiri.

''Sepertinya sudah." Jawab orang yang berada di belakang Kimmy.

''Apa mereka tidak punya pekerjaan? kenapa mereka selalu mengejarku? tidak tahukah bahwa itu menjengkelkan." Gerutu Kimmy yang belum menyadari kehadiran seseorang di belakangnya.

''Mereka 'kan, memang gila." Jawabnya lagi.

Kimmy menganguk tanda setuju, "Yaa kau benar, mereka memang gil-- Ahhkk ..." Kimmy terkejut saat dirinya menoleh kebelakang.

Dughh!

Kedua orang itu terjungkal kebelakang secara bersamaan. "Ayoyoooo ... kenapa kau berteriak Markonah!" Bentak Kimmy, "Kau mengagetkan ku!" Sentaknya lagi sambil memegangi dadanya.

"He he he he ... Aku refleks berteriak saat kau berteriak, aku pun jadi ikut berteriak." Jawab sahabat Kimmy sambil nyengir kuda.

''Ish ... lagian kamu ngapain berada di belakang ku, udah kaya jailangkung saja.'' Ketus Kimmy berdiri dan menepuk-nepuk bokongnya yang kotor.

''Lagian kamu ngapain bersembunyi?" tanya Marni.

''Biasa lah Mar, si Udin yang kurang kerjaan itu ngintilin aku mulu.''

''Mereka sudah pergi kaya nya ... ayok kita pulang, bukankah besok pagi kita pergi ke air terjun di Desa guntuan.'' tutur Marni.

''Ayok, mudah-mudahan besok mereka tidak mengikuti ku, aku muak Marrr.'' teriak Kimmy prustasi.

''Sabar yaaaa, orang cantik mah gitu."

"Boleh nggak kita tukeran?" guyon Kimmy.

"Nggak ah, aku aja udah cuantike ... aku nggak mau cantik berlebihan kaya kamu."

"Ish!"

"Ayok pulang."

Mereka berdua pun pulang. Tangan Marni tak lepas menempel bergelayut di tangan Kimmy dengan manja, sambil mengobrol yang absurd dan unfaedah.

Namun Marni menghentikan langkahnya, dan mengajak Kimmy untuk menonton dangdutan di kampung sebelah ... yang mana membuat Kimmy mengangguk 'kan kepalanya dan berbelok arah.

Sore hari•

"Assalamualaikum." Ucap Kimmy dari ambang pintu, lalu menyalami tangan kedua Orangtua yang sangat ia sayangi.

Tak lupa Kimmy juga mencium pucuk kepala adik tercintanya Rian sambil mengacak ngacak rambutnya.

''Kenapa Kakak baru pulang?" tanya sang Ayah.

''Biasa lah Ayah, Kimmy harus mencari jalan supaya tidak di ganggu sama cowok-cowok yang kurang kerjaan." Jawab Kimmy cemberut.

Sang Ayah hanya menggelengkan kepalanya, karna memang semenjak tiga bulan lalu anak nya resmi bercerai. Banyak sekali pemuda yang melamar Kimmy untuk di jadikan istri.

Namun dirinya enggan untuk menyerahkan putri kesayangan nya lagi, cukup dulu ia ceroboh tidak dengan sekarang. Ia akan menjaganya segenap sisa hidupnya.

''Ya sudah Nak, sana bersih-bersih dulu ... kamu kan habis dari luar.'' ucap sang Ibu.

Kimmy pun mengangguk lalu pergi mandi.

Sedangkan Refandy dan Rama sudah sampai di vila yang mereka sewa, karna rencana nya besok mereka baru pergi ke wisata air terjun.

Malam ini mereka full akan istirahat di ranjang empuk mereka, sambil bermimpi dengan gadis idaman mereka masing-masing.

Malam telah berlalu, bintang kian meredup, matahari memancarkan sinarnya ... namun sang pujangga masih bergelut dengan selimutnya, ia sangat enggan untuk bangun karna hawa dingin di kota ini begitu menusuk di permukaan kulitnya.

Refandy memainkan ponselnya, ia sedang mengecek pekerjaan kantor sekaligus memberi perintah kepada sekretaris nya untuk menghendel semua jadwal.

''Fan lu belum mandi?" tnya Alvian yang baru saja keluar dari kamar mandi, sambil mengeringkan rambutnya memakai handuk kecil.

''Hmmm bentar lagi ah, lagian ngapain sih mandi toh di sana nanti mandi lagi." Jawab Refandy malas.

''Dih kalo lu ngak mandi, trus ketemu cewe cakep di sono, Elu yang nyesel Fan!''

''Gue gak mau mandi air dingin, titik gak pake koma, nanti gue pake parfum satu botol dah."

''Idiihh si najis!" Ucap Rama keluar dari kamar.

Setelah kepergian Rama, Refandy turun dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Ia hanya mencuci muka, menggosok gigi dan langsung memakai baju.

Dan benar saja ... Refandy memakai parfum tidak kira-kira, satu botol hampir habis di semprotkan ke seluruh badannya.

Setelah cukup, Refandy pun menghampiri Rama yang tengah menikmati sarapan di meja makan. Sedangkan Rama yang tengah memaan nasi goreng langsung tersedak makanan nya karna aroma wangi masuk ke indra penciuman nya begitu menyengat, yang mana membuat dia tidak selera untuk memakan makanan nya lagi.

''Ya tuhan Refandy Mahardika! kampret Lu ya ... parfum elu kebanyakan! Bikin gue gak mood sarapan lagi'' teriak Rama menutupi hidungnya.

Sedangkan sang pelaku tak menghiraukan ucapan sang sahabat, ia duduk dengan tenang dan memakan sarapannya tanpa dosa.

Sementara disisi lain, si cantik Marni yang sedang berjalan menuju rumah Kimmy, bersiul dan sesekali bernyayi.

Tok ...

Tok ...

''Asalaaa ... amualaikumm, Kim hayuuu." Teriak Marni dengan suara cemprengnya.

Kimmy yang mendengar Marni berteriak, ia pun berteriak kembali. ''Sebentaaaarrr." Jawab Kimmy berteriak dari dalam.

Tak berapa lama Kimmy keluar dengan pakaian berwarna putih dan memakai jaketnya. Marni yang melihat sahabatnya keluar ia pun langsung merangkul tangannya.

''Ayok cap cus kita selfi dan bersenang-senang, tapi kamu udah minta izin sama bibikan?" tanya Marni yang di angguki oleh Kimmy.

''Aku udah minta izin dari semalam sama Bapak dan Ibu.''

''Hmmm baguslah, mudan-mudanan tidak ada yang mengganggu kesenangan kita yaa."

Kimmy mengangguk lalu mereka berdua pun pergi dengan canda tawa tanpa tau apa yang akan terjadi dengan mereka.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Oliva Koneng
semoga Kimmy dapat jodoh yg baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status