“Tidak akan, Pa! Nanti aku akan pulang kalau sudah waktunya. Tapi, beneran Papa gak akan memaksaku menikah lagi, kan? Sekarang aku sudah memiliki suami.”
‘Papa tidak akan pernah merestui hubungan kau dengannya! Kau tidak boleh menikah dengan keluarga penjahat, Elora!’
‘Kau bilang pergi dari rumah akan menemukan jodoh yang baik, tapi apa yang kau dapatkan? Kau hanyalah mendapatkan seorang yang tidak berguna,’ sambung Damian.
“Pa, aku tutup dulu teleponnya.”
Tut!
Elora mematikan panggilannya, dia hanya menggelengkan kepalanya. Sekarang dia tahu, orang tuanya masih peduli kepadanya. Meskipun mereka bilang tidak peduli, nyatanya mereka masih peduli.
“Aku pasti akan kembali, Pa. Tapi, tidak sekarang. Aku akan membuat Jonas berlutut dan jatuh cinta kepadaku. Keluarga Zein, mereka harus tahu siapa lawannya kali ini,” gumam Elora pelan.
“Aku yakin, Jonas akan berlutut di kakiku. Dia hanyalah lelaki kesepian, dan aku akan menemaninya. Aku akan membuatnya ketergantungan kepadaku.” Elora tersenyum. Dia yakin akan bisa menaklukkan Jonas dan membuat lelaki itu merasa membutuhkannya.
Jelas sudah, tujuan Elora masuk ke dalam keluarga Zein adalah untuk membalas dendam. Dia ingin membuat keluarga Zein hancur, seperti yang mereka lakukan dulu kepada keluarganya.
Waktu itu, Elora memang masih sangat kecil dan tidak tahu apa-apa. Dia baru berusia satu tahun ketika keluarganya diburu seperti binatang oleh keluarga Zein, mereka harus melarikan diri dari kematian, hanya karena Theo ingin menghilangkan jejak atas kejahatan yang dia lakukan pada perusahaan milik Damian Yugev.
Mengapa Elora tahu ceritanya? Suatu hari, ketika SMA, dia menyelusup ke ruang kerja Damian untuk mencuri kartu kreditnya yang disita oleh Damian karena dia menghabiskan uang untuk berfoya-foya. Tanpa sengaja dia menemukan dokumen lama, kepemilikan sebuah perusahaan minuman di New Makala. Dan saat Elora pelajari lebih jauh, perusahaan itu sudah berubah nama dan berada dibawah Zein Company. Dia mendesak orang tuanya, dan akhirnya Damian dan Anita Yugev menceritakan semuanya.
Kedua orang tuanya sudah tidak lagi peduli dengan semua itu, toh sekarang mereka sudah membangun beberapa perusahaan di Kota Cappoda, seperti perusahaan makanan beku dan alat-alat rumah tangga. Tapi, Elora masih sempat merasakan hidup mereka begitu menderita, terutama sampai dia tamat SD. Dan itulah mengapa Elora bertekad untuk merebut kembali apa yang menjadi milik orang tuanya.
Pertemuannya dengan Jonas memang hal yang dinantikannya. Dia mencari cara untuk masuk ke keluarga Zein, dia ingin mereka tahu apa yang telah dirasakan keluarganya selama ini. Malam itu, dia berhasil membuat Jonas terkesan dan memilihnya untuk menikah. Ternyata, semuanya tidak begitu sulit.
“Langkah pertama, memisahkan Jonas dari keluarganya. Dan ini sudah berhasil, mari kita lanjut langkah berikutnya, Elora,” ujar Elora berjalan keluar dari kamarnya menuju balkon, mulutnya menyunggingkan senyuman penuh kemenangan.
Cess!
Dia menyalakan rokoknya dan menghisapnya dalam-dalam, lalu membuang asap putih itu secara sembarangan. Dan seketika, asap itu menghilang terbawa angin yang berembus dengan tenang.
“Seperti asap ini, dia akan menghilang segera dan tidak terlihat oleh mata, tapi baunya masih menyengat dan menimbulkan sakit tenggorokan. Inilah yang dirasakan Papaku. Mulutnya mengatakan sudah ikhlas dan tidak lagi peduli, tapi hatinya pasti merasa sakit melihat Matheo yang selalu wara wiri di televisi dengan keberhasilan perusahaannya, padahal semua itu hasil merampok.”
“Pa, jangan khawatirkan aku. Aku akan mengembalikan semua milik Papa selama ini,” ujar Elora pelan.
Uhuk!
Elora terbatuk, mungkin karena saking banyaknya asap rokok masuk ke dalam tenggorokannya. Dia menepuk-nepuk dadanya agar nafasnya lebih leluasa.
Dan pada saat itu, Elora melihat mobil Jonas masuk ke halaman rumah. Jonas sudah kembali ke rumah, seharusnya dia pulang sore hari. Tapi hari ini pulang begitu cepat.
Braaak!
Tidak berapa lama, terdengar suara pintu dibanting dengan keras. Lelaki dingin dan cuek itu masuk ke dalam rumah sambil membanting pintu. Elora dengan pergerakan cepatnya, sudah duduk di sofa depan televisi dengan santai, tangannya bermain dengan remote. Dia melirik Jonas yang masuk ke dalam rumah sambil menghela nafas berat.
“Kok cepat sekali pulangnya? Apa kau libur?” tanya Elora basa basi.
“Aku berhenti,” jawab Jonas.
Elora membulatkan matanya. “Berhenti bekerja? Kau dipecat?”
“Iya, Papiku tidak mau menerimaku lagi. Hari ini, dia mengumumkan kalau Marisa yang akan menggantikan posisiku,” jawab Jonas dan memilih duduk di sebelah Elora.
“Brengsek!”
Elora menyodorkan satu botol air mineral kepada Jonas. “Terus apa rencanamu?”
Jonas menggeleng. “Aku tidak memiliki rencana apapun. Saat ini pikiranku kacau, aku tidak pernah mencoba hal lain, sejak tamat kuliah aku hanya fokus di perusahaan Papi.”
Elora mengangguk pelan. Pikirannya tiba-tiba berniat mengajak Jonas pulang ke rumah keluarga Yugev, dengan begitu dia bisa dengan mudah mengatur Jonas.
“Mami akan memohon kepada Papi, agar aku kembali ke perusahaan. Tapi, Mami memintaku menikahi anak temannya,” sambung Jonas.
Elora mendongak, dia tersenyum sinis, ternyata Rini masih saja menggunakan kesempatan itu. Dia benar-benar ingin Jonas menikah dengan wanita pilihannya. “Kau mau?”
Dua tahun telah berlalu…Sejak Elora dan Jonas memutuskan untuk memulai segalanya dari awal. Hubungan mereka berkembang dengan penuh kehati-hatian, dan Jonas terus menunjukkan keseriusannya. Selama dua tahun itu, mereka mengalami banyak hal bersama—membangun kembali kepercayaan, merajut kembali impian yang sempat hancur, dan menghadapi segala rintangan yang mencoba meruntuhkan mereka.Namun, ada satu hal yang masih menjadi tantangan besar bagi mereka—restu dari keluarga Zein. Meski hubungan mereka telah diakui oleh banyak pihak, keluarga Jonas masih menolak Elora. Mereka menganggap Elora sebagai ancaman, wanita yang telah menghancurkan reputasi. Tapi Jonas tidak peduli. Baginya, hanya satu hal yang penting—cintanya pada Elora.Pada suatu malam, di sebuah villa pinggir pantai tempat mereka sering menghabiskan waktu berdua, Jonas menatap Elora dengan penuh kesungguhan. Di bawah sinar bulan yang menerangi laut, ia menggenggam tangan Elora dan berlutut di hadapannya."Elora Amanda Yugev,"
Jonas tak pernah menyerah untuk mendekati Elora. Setelah membantunya melawan Raymond, ia sadar bahwa cintanya pada Elora tak pernah padam. Namun, ia tahu bahwa memperbaiki kepercayaan yang telah hancur tidaklah mudah.Setiap minggu, Jonas menyempatkan diri mengunjungi EL Company, tidak dengan niat mengganggu, tetapi untuk menunjukkan dukungannya. Ia datang dengan membawa ide-ide baru untuk bisnis, atau sekadar menawarkan bantuan jika Elora membutuhkan.“Aku tidak meminta kau untuk langsung menerimaku kembali, Elora,” kata Jonas suatu hari saat mereka sedang berdiskusi di ruang rapat. “Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku ada disini, siap membuktikan bahwa aku bukan seperti Papi.”Elora menatapnya, matanya penuh keraguan namun juga kehangatan yang ia coba sembunyikan. “Aku tidak tahu, Jonas. Luka ini terlalu dalam. Butuh waktu untuk menyembuhkannya.”“Aku punya seumur hidup untuk menunggu,” balas Jonas dengan senyum kecil.Hubungan mereka mulai membaik, meski perlahan. Elora tidak lagi m
Elora menatap Jonas yang berdiri di depannya. Wajah pria itu penuh tekad, meskipun garis-garis kelelahan terlihat jelas. Jonas masih pria yang sama, penuh semangat melindungi orang-orang yang ia sayangi.“Aku tahu kau mungkin membenciku sekarang, Elora,” ujar Jonas perlahan, suaranya bergetar. “Tapi aku tidak bisa hanya diam melihat kau dihancurkan seperti ini.”Elora menghela nafas panjang. Ia ingin menolak, ingin mengatakan bahwa ia cukup kuat untuk mengatasi semuanya sendiri. Namun, ia tahu kenyataannya berbeda. Ia tidak mengenal Raymond sedalam Jonas, dan ancaman dari lelaki itu semakin nyata.“Aku tidak membencimu, Jonas,” akhirnya Elora menjawab. “Aku hanya tidak tahu apakah aku bisa mempercayaimu lagi.”Jonas tersenyum tipis. “Aku tidak meminta kepercayaanmu. Aku hanya ingin membantumu. Kau tahu aku bisa.”Setelah beberapa detik hening, Elora mengangguk pelan. “Baiklah. Tapi ini tidak berarti aku melupakan masa lalu.”Jonas segera mengambil langkah. Ia menggunakan jaringan lama
Kehidupan Elora yang semula berjalan stabil kembali diusik oleh kejahatan tak terduga. Setelah penolakan tegasnya terhadap Raymond, sebuah video tak senonoh tiba-tiba muncul di media sosial. Video itu diklaim sebagai bukti bahwa Elora pernah bekerja sebagai gadis malam, sesuai rumor yang selama ini mengintainya. Elora mendapati video itu saat sedang berada di kantor. Damian, yang mengetahui berita tersebut lebih dulu, langsung bergegas ke kantornya. "Elora, kau harus melihat ini," ujar Damian dengan wajah serius, menunjukkan ponselnya. Elora menatap layar ponsel itu dengan alis berkerut. Ia melihat video seorang wanita yang wajahnya sengaja disamarkan, tetapi dengan narasi dan bukti palsu yang membuatnya terlihat seperti dirinya. “Itu bukan aku!” tegas Elora, suaranya bergetar. Damian menggenggam bahu Elora. “Aku tahu itu bukan kau. Tapi kita harus bertindak cepat. Ini fitnah yang serius.” Video itu menyebar seperti api. Media-media gosip segera mengambilnya sebagai bahan berita
Kerjasama antara Elora Yugev dan Mr. Donovan membawa EL Company ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan investasi besar dan pengalaman Donovan di dunia bisnis, Elora berhasil mengimplementasikan strategi-strategi inovatif yang membuat perusahaannya menjadi sorotan di pasar. EL Company kini tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga mulai menarik perhatian internasional."Kerja kerasmu luar biasa, Elora," ujar Donovan suatu pagi di ruang rapat. "Aku jarang melihat seseorang dengan dedikasi seperti ini. Kau benar-benar mengubah arah perusahaan ini.""Terima kasih, Mr. Donovan," jawab Elora sambil tersenyum. "Namun, ini semua tidak mungkin tanpa dukungan Anda."Donovan tersenyum tipis. "Aku hanya membuka jalan, sisanya adalah hasil usahamu."Sementara itu, Damian Yugev kembali membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Setelah beberapa bulan membangun kembali jaringan dan memanfaatkan nama baiknya, ia berhasil mendirikan sebuah perusahaan baru yang mulai mencuri perhatian."Sia
Kehidupan keluarga Yugev perlahan kembali berjalan normal setelah badai panjang yang mereka hadapi. Damian Yugev memulai kembali dari nol. Meskipun pernah menjadi salah satu pebisnis terbesar di masanya, ia kini harus menata ulang segalanya sebagai pebisnis pemula. Tidak mudah, tetapi Damian adalah sosok yang pantang menyerah."Papa, Papa pernah di atas," kata Elora saat makan malam bersama Damian dan Anita di rumah mereka yang sederhana namun nyaman. "Aku yakin Papa bisa kembali ke sana."Damian tersenyum, menatap putrinya dengan penuh haru. "Papa sudah pernah merasakan kehilangan segalanya, Nak. Kalau sekarang harus memulai dari nol, itu tidak masalah. Yang penting, kita masih punya keluarga."Anita Yugev, meskipun masih trauma dengan apa yang mereka alami, perlahan mulai menemukan ketenangan. Ia tidak lagi hidup dalam bayang-bayang ketakutan akan keluarga Zein. Kehancuran Matheo dan keluarganya menjadi akhir dari mimpi buruk yang selama ini menghantui mereka.Elora kini menjadi sor
Dunia bisnis kembali digemparkan. Setelah bertahun-tahun penuh dengan intrik dan manipulasi, akhirnya kejahatan yang dilakukan Matheo Zein terhadap keluarga Yugev terungkap ke publik. Penyidikan panjang, didukung oleh bukti-bukti yang Elora bawa, mengungkapkan bahwa kebangkrutan dan kecelakaan yang menimpa Damian Yugev bukanlah kecelakaan biasa. Semua itu adalah hasil dari rencana kejam Matheo untuk merebut kekayaan keluarga Yugev dan menghapus jejak mereka dari dunia bisnis.Damian Yugev, yang dulu dihancurkan namanya, kini mendapatkan keadilan. Pengadilan memutuskan Matheo bersalah atas serangkaian kejahatan, termasuk penggelapan, pemalsuan dokumen, dan percobaan pembunuhan. Hukuman berat dijatuhkan, dan reputasi keluarga Zein yang selama ini dijaga dengan penuh manipulasi hancur dalam sekejap.Keputusan pengadilan memicu reaksi berantai. Para investor yang sebelumnya percaya pada keluarga Zein mulai menarik diri dari perusahaan mereka, tak ingin terlibat dalam skandal besar ini. S
Kantor EL Company dipenuhi dengan hiruk-pikuk aktivitas. Elora duduk di kursi eksekutifnya, tampak tenang meski banyak yang tahu betapa sibuknya pikirannya. Kemenangan yang baru diraih masih menjadi perbincangan hangat di media, tetapi bagi Elora, itu hanyalah salah satu langkah dari rencana panjangnya.Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Jonas muncul, wajahnya penuh dengan campuran rasa bersalah dan tekad. Ia tampak lebih tua dari terakhir kali Elora melihatnya, seolah-olah beban hidup mulai menghancurkan pria yang dulu begitu percaya diri itu.“Elora,” katanya dengan suara parau. Ia berdiri di ambang pintu, tak berani melangkah lebih jauh. “Bisakah kita bicara?”Elora memandangi Jonas dengan tatapan datar. “Kalau kau datang untuk memohon, aku rasa kau membuang waktumu. Kau sudah membuat pilihan, Jonas. Dan aku bukan pilihan itu.”Tapi Jonas tidak menyerah. Ia masuk lebih dalam ke ruangan itu, menutup pintu di belakangnya. “Aku salah, Elora. Semua yang aku lakukan adalah kesalahan.
Kehebohan yang ditimbulkan oleh kembalinya Elora ke dunia bisnis bukan hanya mengguncang dunia usaha, tetapi juga mengguncang kehidupan pribadi keluarga Zein. Dalam sekejap, kehidupan mereka berubah menjadi sorotan media. Wartawan mengepung rumah dan kantor mereka, sementara berita tentang pengembalian Elora ke EL Company membuat judul-judul utama di surat kabar.Tidak hanya itu, kenyataan bahwa Jonas telah menikah lagi dengan Bianca setelah mengumumkan kematian Elora, semakin memperburuk citra keluarga Zein.Elora, di sisi lain, tampaknya menikmati setiap momen dari kehebohan ini. Dia berdiri tegak di depan layar televisi, menyaksikan pemberitaan tentang dirinya, sambil tersenyum lebar. Di matanya, semuanya berjalan sesuai rencana. Setelah bertahun-tahun berada dalam bayang-bayang, akhirnya dia mendapatkan kembali apa yang menjadi haknya.Namun, kemenangan Elora tidak hanya terbatas pada kembali ke perusahaan yang telah dirampas darinya, melainkan juga pada sesuatu yang lebih besar