Share

Disappointed

Author: Pena amatir
last update Last Updated: 2023-10-11 20:26:45

Pov Alana

" Al, kapan kamu akan menikah dengan Jun?" tanya ayah kandungku. Ya, itulah yang selalu di katakan ayah kandungku ketika ia sedang berada di rumah.

Padahal, aku sendiri selalu mengatakan;

' Jika aku ingin putus dari kekasih tuaku.'

Entah ayahku ini yang sudah mulai pikun karena umur atau sengaja, maybe. Yang membuat ia selalu bertanya padaku.

" Jangan tanya padaku, tanya saja pada Jun." jawabku Asal.

Meski kenyataannya, Ini memang benar.

Dulu, saat aku masih menghormatinya- aku pernah bertanya tentang perihal masa depan dan pernikahan. Namun, ia terlihat sibuk pada hal gilanya, yaitu...,

Bermain menebak angka.

Yang benar maka ia akan mendapat untung 10 kali lipat dari harga yang ia keluarkan. Semacam judi. Meski kerap kali beruntung..., aku tidak pernah setuju yang namanya Judi.

" Kata bibi pemilik toko mebel, kau ingin putus dari Jun, Al? Apakah itu benar?" tanya ayah kandung Alana.

' Bukankah aku juga pernah mengatakan padanya?' batinku.

Ternyata, ayahku ini memang sudah pikun karena usia.

" Ya. " jawabku sekenanya.

" Kalau ingin putus....., kenapa masih hubungan dengannya?" tanya ayah. Yang tahu, jika kekasih tuaku kadang masih suka bermain kerumah ketika ayahku sedang di luar kota.

" Papa, Jun adalah seorang pria posesive. Aku juga mengatakan ingin putus dengannya. Namun, ia malah marah dan tidak terima." jawabku jujur. Mungkin karena, selama ini, Akulah yang selalu memberinya. Ketika, pria tua itu membutuhkan. Dan, bagi pria tua itu aku adalah aset berharga yang tidak bisa hilang begitu saja. Sehingga, pria itu tidak ingin putus begitu saja denganku.

Jangan tanya kenapa.

Aku memang dalam kondisi yang lebih beruntung darinya. Bahkan meski aku dalam keadaan jatuh sekalipun. Kondisiku masih lebih baik darinya. Jika, ia tidak terlalu gila dalam bermain Judi.

" Aku sudah pernah mengatakannya pada papa..., jika, papa ingin keluar kota, biarkan aku ikut papa dan rumah ini biar di sewakan saja! Agar, aku bisa menghindari kekasih tuaku.., maksudku, Jun. Tapi, papa selalu pergi tanpa aku." jelasku.

" Kenapa kau tidak bekerja saja?" tanya ayah kandungku ini.

" Ingin. Namun, aku bahkan sudah mencoba melamar di setiap pekerjaan di semua perusahaan. Bahkan, toko sederhana. Namun, belum ada panggilan sampai sekarang." jelasku.

" Lagi pula, bukankah aku memiliki penghasilan?" tanyaku lagi.

Aku bahkan, bisa membeli motor- dengan usahaku sendiri- tidak seperti adikku yang bahkan; untuk membeli motor saja harus menjual hasil warisan keluargaku. Dan yang paling membuatku sakit hati adalah.., aku tidak mendapatkan apapun dari hasil menjual warisan itu.

Sebagai anak, aku memang lebih banyak diam.

Aku ini memang wanita. Namun, aku memilih tidak memiliki pendapat sendiri. Karena, aku tahu...,

jika, pendapatku tidak pernah di dengar. Keluh kesahku tidak di anggap penting oleh orang tuaku sendiri.

Ujung dari semua itu adalah...., aku yang harus menyelesaikan masalahku sendiri.

Lelah?

Tentu saja aku lelah.

Sakit?

Tidak ada anak yang tidak sakit hatinya. Ketika orang tua sendiri membedakan antara anaknya sendiri. Padahal kami, aku dan adikku sama-sama anak kandung ayahku.

Hanya karena aku perempuan?

Ya, aku lahir di keluarga yang mementingkan anak laki-laki melebihi segalanya.

Bahkan, meski selama ini yang membantu masalah keluarga adalah aku sekalipun, yang di anggap penting tetaplah anak laki-laki.

Terkadang aku bertanya;

Apakah salahku terlahir sebagai perempuan?

Apa aku pernah meminta lahir sebagai perempuan?

Mungkin, karena beban di hati yang bahkan di sepelekan oleh kekasihku sendiri inilah aku mulai jatuh menikmati nicotine.

Biar saja aku di cap sebagai wanita nakal atau wanita liar.

Apapun..., hanya agar rasa sakit dan sesak di hati ini keluar bersama dengan asap yang ikut keluar melalui sebatang nicotine yang kuhisap dan kuhempaskan.

Aku menatap pada lenganku yang masih menyisakan bekas luka yang tidak akan hilang.

Hal itu untuk mengingatkan aku betapa putus asa dan kecewanya aku kepada keluargaku sendiri.

Namun, seberapa keras aku berteriak untuk menyuarakan kesakitan dan kekecewaanku.., aku hanya di suruh mengerti dan mengalah.

" Penghasilan sebagai penulis? Apa yang bisa di banggakan dari menulis?" tanya ayah kandungku yang membuyarkan lamunku.

" Huh? Apa yang harus di banggakan? Setidaknya.., meski aku hanya memiliki penghasilan senilai jutaan.., aku bisa membeli apapun tanpa menjual harta warisan. Tidak seperti seseorang yang dengan sombongnya membanggakan penghasilannya yang puluhan juta. Namun, masih meminta orang tua ketika butuh." jelasku yang mencemooh adikku.

" Yang menjual itu papa. Bukan adikmu." kesal ayah kandungku.

" Ya! Namun, pada akhirnya, papa tetap membeli barang dengan harta warisan mama untuk adikku bukan?" tanyaku.

Merasa kalah, ayah kandungku itu akhirnya meninggalkanku. Kembali kekamarnya di lantai dua.

Selalu seperti ini.

Selalu adikku yang di bela dan di utamakan.

Teringat saat aku sakit. Aku bahkan hanya di suruh membeli Vitamin tanpa memberiku uang. Padahal, ayahku sendiri tahu jika, aku hanya freelancer yang bekerja melalui online. Jika aku sakit..., tentu saja aku tidak memiliki uang.

Aku bahkan tidak berani opname karena aku tidak memiliki uang, saat itu.

Dan yang membuatku sakit hati adalah;

Adikku yang bahkan hanya sakit radang di tenggorokannya. Namun, ayahku dengan jelas tampak khawatir dan mengirimi adikku uang 700 ribu,hanya karena radang tenggorokan dan esoknya langsung menyusul ke tempat adikku tinggal di luar kota.

Bahkan, aku yang harus opname saja..., ayahku tidak pernah memberiku uang sepeserpun. Dan adikku? Yang hanya radang di tenggorokannya..., ayahku sampai memberi adikku uang?

Sakit.

Sesak.

Dan kecewa.

Aku dan adikku sama-sama adalah anak kandung ayahku. Namun, mengapa ayahku lebih mempedulikan adikku?

Berapa kali aku berusaha untuk dekat dengan keluargaku. Namun seolah, merekalah yang seolah enggan dan memilih menjauh dariku.

Rasanya sesak.

Berulang kali aku meyakinkan diriku untuk kuat.

Namun, air mata yang menetes membasahi pipiku menandakan jika hatiku tidak bisa aku bohongi. Aku memang benar-benar merasa hancur dan kecewa.

Jika luka di tubuh saja bisa membekas. Apakah luka di hati bisa sembuh?

Aku kembali mengambil sebatang nicotine yang kusembunyikan di lemari mejaku. Menyalakannya dan menikmati asap yang mulai memenuhi rongga dadaku lalu menghembuskannya pelan.

Sekeras apapun aku menipu orang lain..., aku tidak dapat membohongi diriku sendiri.

Hanya ada aku dan diriku sendiri. Aku hanya bisa bergantung pada diriku sendiri.

Karena, ketika aku mulai percaya pada orang lain, pasti aku akan kembali di kecewakan.

Orang tua yang sudah ada semenjak lahir saja bisa mengecewakan diriku..., apa lagi orang lain?

Sesungguhnya, menjadi orang baik itu mudah.

Namun, tidak terluka karena menjadi terlalu baiklah yang susah.

30 tahun, aku berusaha menjadi baik. Namun, karena setitik noda..., akupun di anggap buruk

Seolah diriku ini penuh dosa. Hanya karena aku wanita.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   kenyataan tentang Viana

    Pesta telah usai dan mahasiswa yang memilih tidur di hotel yang telah disewakan pihak kampus...., segera berkemas untuk pulang. Begitupun dengan Angelina dan Frans. Kebetulan..., Frans saat ini sedang mengambil tas yang telah di sediakan Angelina untuk menginap-dari kamar hotel wanita itu. Karena memang..., pria itu tidak sengaja menghancurkan zipper dari gaun Angelina..., karena terburu-buru membuka dress yang melekat di tubuh wanita itu. Beruntung karena wanita itu juga di sediakan kamar sendiri..., sehingga, tidak terlalu canggung..., ketika Frans mencoba mengambil tas itu dari kamar Angelina. Saat kembali ke kamar..., Frans hanya tersenyum kecil melihat Angelina yang memakai baju kebesaran milik pria itu untuk menutupi tubuh wanita itu...., sambil mencepol rambutnya yang berantakan. Gemas dengan tingkah wanita yang baru saja di rebut mahkota berharga nya oleh pria itu...., membuat Frans memilih memeluk pinggang Angelina dari belakang. "kenapa?" heran Angelina. "Kau cantik."

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   the finally

    Frans memilih tetap mengawasi wanita yang hanya sendiri karena di tinggal pria dewasa yang tadi menemaninya.Ditatapnya Angelina yang tidak menyadari ada orang yang mengawasinya dan terus asyik menikmati kudapan yang tersajikan. Sambil...., mencoba merenungi ucapan Angelina. "apakah....., selama ini aku terjebak di masa lalu?" ucap Frans bergumam sambil meminum segelas alcohol di tangannya. "Kau memang masih terjebak dengan masa lalu mu." ucap seorang pria membuat Frans menoleh ke arah orang yang menanggapi gumamannya. "Antonio?" yang ternyata adalah Antonio. Pria yang seolah selalu mengikuti kemana Angelina pergi. "Apa urusanmu." keluh Frans memilih tetap menyesap alcohol yang belum habis dari gelas nya. "Kau tidak heran....., tentang aku yang mengetahui masa lalu mu." ucap Antonio menunjukkan smirk smile nya. Ucapan pria di sampingnya ini membuat Frans hanya menatap ke arah Antonio yang hanya menunjukkan smirk smile nya. Ya! Seingat Frans..., Antonio bukan berasal dari juru

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   she's know?

    Setelah tubuh Felicia tenang...., Lucas memilih membalik tubuh Felicia dan memulai semuanya dari belakang tubuh wanita itu. "A..., Apa yang kau lakukan?" ucap Felicia dengan susah payah. "bukankah kau tahu...? Stamina para orang luar jelas berkali-kali lipat lebih kuat dari orang pribumi? Seharusnya kau sudah tahu resiko nya saat memutuskan mencintai pria luar sepertiku." kekeh Lucas mulai memacu kembali pinggulnya. "Ta...., tapi aku sudah tidak." ucap Felicia terputus karena lenguhan wanita itu. Segala rangsangan dan apa yang pria itu lakukan jelas membuat Felicia tidak dapat berpikir jernih. Felicia membenci dirinya saat ini. Wanita itu mengakui..., jika ini pertama kali baginya...., namun, wanita itu juga tidak bisa mengingkari..., jika, wanita itu menyukai sensasi yang baru ia rasakan. Berulang kali wanita itu mengingkari...., namun, sepertinya, tubuhnya masih lebih jujur dari pada hatinya. Tanpa sadar..., wanita itu bahkan selalu membalas semua cumbuan Lucas. Dan saat wa

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   pom night party

    Setelah mencoba dress yang akan Angelina pakai di acara kelulusan wanita itu..., Alana hendak mencoba mendandani Angelina. "Aku dengar..., kedua orang tuamu tidak bisa datang ke acara kelulusan mu, An. Kau mau aku temani?" tanya Alana sambil mendandani Angelina. " jika itu tidak merepotkan Mommy." kekeh Angelina. "tapi aku hanya bisa hadir sebagai wali dan tidak bisa ikut pesta. I'm Sorry, An. Aku sedang mengejar deadline. Apa lagi, malam ini Jean tidak bisa membantu ku." keluh Alana. "Itu tidak masalah, mom." kekeh Angelina. "Kau tidak masalah, kan?" tanya Alana. "Ya! Daddy telah memberiku penawar Aphrodisiac." kekeh Angelina yang tahu maksud dari ucapan Alana. "bagus!" ucap Alana menoel hidung.., anak dari sahabatnya itu. "Sebagai wanita...., kita harus bisa jaga diri, okay?" tanya Alana. "siap, captain." kekeh Angelina memberi sikap hormat. . " kalau begitu aku akan membersihkan tubuhku sebentar. Dan karena aku tidak akan ikut pesta..., aku tak perlu memakai dress kan?" t

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   mulai pesta

    Felicia akhirnya sembuh dari demamnya..., bahkan, tanpa perlu kerumah sakit. Jean sendiri tidak menyangka jika...., wanita yang merupakan keponakan dari sahabatnya itu akan sembuh secepat itu. Bagaimanapun..., biasanya, akan membutuhkan paling cepat satu minggu saat Felicia mulai demam karena trauma nya.Tak heran! Biasanya..., saat wanita itu mulai demam-tepat ketika hari yang awalnya cerah menjadi hujan badai..., Felicia akan mulai enggan untuk tidur karena terus menerus memimpikan hal yang sama. Mimpi..., di saat wanita itu harus kehilangan kedua orang tuanya. Membuat wanita itu seolah enggan tidur karenanya. Mungkin, itulah alasan hingga..., membutuhkan waktu lama bagi wanita itu untuk sembuh. Sejujurnya..., bahkan meski bukan karena trauma yang menimpanya..., tubuh Felicia sendiri memang sudah lemah. Sebelum Logan, Angelina dan Lucas lahir..., bahkan Felicia sudah berulang kali masuk ke rumah sakit. Felicia kecil bahkan masih belum fasih berbicara saat wanita itu berusia

  • Gadis Nakal milik Dokter Tampan   One day in a different place

    Banyak orang menjugde para pelaku LBGTQA+Tanpa menyadari..., jika, para kaum yang mengalami kelainan Sexual yang menyimpang bisa di karenakan trauma. Trauma takkan bisa sembuh dengan Luka..., karena, mereka sudah terbiasa dengan luka yang membuat hati mereka seolah lelah mencintai dengan benar dan jujur. Yang mereka butuhkan adalah...., orang yang dapat mengerti mereka..., hingga, mereka berani untuk keluar dari ketakutan mereka dan mencoba untuk sembuh. *** Author Amatir *** Saat ini, Alana sedang melihat catatan yang di berikan oleh Elder. Seharusnya..., ini tugas Mark-sebagai keturunan Dawson yang sesungguhnya..., namun, Mark itu sama seperti Esther yang polos..., jadilah Alana menggantikan tugas Mark dalam menilai menantu yang masuk ke keluarga Dawson. Ataupun hal-hal lain yang akan mengganggu keluarga Dawson. Dan saat ini..., Alana sedang melihat hasil penyelidikan tentang Hazel-istri dari Logan. Ya! Berbeda dengan adik kandung Alana yang memiliki kelainan Sexual..., sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status