Share

Orang Ketiga

"Sakit, Mas. Lepasin tangan aku."

Kamea meringis merasakan perih pada tangannya akibat cekalan tangan Alif terlalu kuat. Lelaki beralis tebal itu masih dikuasi dengan kecemburuan. Iria mata cokelat itu tajam memandangi wajah istrinya.

"Harus saya peringatkan berapa kali? Saya bilang, saya tidak suka kamu jalan bersama laki-laki itu! Kenapa kamu malah pergi berdua?!" Suara itu menggema memenuhi ruangan kamar Kamea.

Deru napas Alif menik turun dengan cepat karena terlalu terbawa emosi. Mendengar suara bentakan dari Alif, membuat mata Kamea berkaca-kaca. Sakit hatinya yang lalu belum sembuh dan sekarang lelaki itu menambahkan luka untuknya.

"Kenapa?" tanya Kamea lirih.

Alif mengernyitkan kedua alisnya, masih tak beralih menatap iris mata yang saat ini sudah berkaca-kaca. "Kenapa aku tidak boleh bertemu dengan temanku?" sambung Kamea lagi masih dengan suara lirih.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adit Sopojarwo
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status