Share

Salah Minum Obat

"Aku masuk dulu, Mas hati-hati di jalan," pamit Kamea. Gadis itu menempelkan bibirnya pada punggung tangan Alif sebelum ia akan pergi.

"Tunggu, sepertinya kamu melupakan sesuatu," cegah Alif.

Gadis itu mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil. Ia berbalik menatap Alif sambil mengernyitkan kedua alisnya. "Apa yang kulupakan?" tanyanya bingung.

Alif tersenyum, kemudian satu tangannya menunjuk ke arah pipi kirinya. "Bukannya kamu selalu mencium Mas dulu sebelum pergi. Kenapa sekarang tidak melakukannya?"

Seketika wajah belia itu bersemu merah. Bibir tipisnya mencebik kesal kepada suaminya itu. "Ish, bukannya Mas gak mau, ya? Makanya aku gak pernah ngelakuin itu lagi," sahut Kamea ketus.

"Siapa bilang? Mas gak pernah bilang gak mau selama ini," ucap Alif sambil mengulum senyumnya.

Kedua bola mata belia itu memutar, jengah. Bibir tipisnya semakin mencebik kesal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status