Share

BAB 24. KABUR

Jovan mengemudikan mobil dalam diam. Pandangannya lurus ke depan. Biasan cahaya lampu jalanan melewati wajahnya. Sangat terlihat air mukanya dia sedang dalam keadaan tidak baik.

Albin memperhatikan Jovan beberapa kali. Sulit sekali baginya menyelami perasaan Jovan. Senyuman manis yang biasanya selalu tersemat di bibir lelaki itu kini menghilang.

Beberapa kali Jovan menyisir rambut menggunakan sela-sela jemari sambil membuang napas melalui mulut dengan kasar. Sesekali dia menggelengkan kepala seraya berdecak kesal.

Albin tidak berani bertanya, tapi apa pun yang Jovan pikirkan saat ini pasti ada hubungannya dengan sang Mama Mertua. Karena awalnya semua baik-baik saja, bahkan sangat baik sebelum si Naga Api itu datang menyerang, pikirnya.

“Gak jadi, deh malam pertama,” Albin mendesah kesal.

 “Harusnya gue di kasur bukannya kabur! Nasib cinta gue emang nge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status