Share

31. Akhir Sebuah Penantian

Dara tertegun mendengar pertanyaan ibunya barusan. Ada kemarahan yang terpancar dari kedua sorot matanya karena harga dirinya sebagai seorang perempuan seolah-olah diinjak.

Dara paling benci jika ada orang yang menganggapnya sebagai perempuan murahan. Padahal dia menjalin hubungan dengan Tama murni karena cinta. Dia tidak ingin uang atau apa pun dari lelaki itu.

Dia hanya ingin menikah dan hidup bahagia bersama Tama. Itu saja.

"Dara ...."

Dara tergagap karena mendengar suara ibunya. "Iya, Bu."

"Maaf kalau pertanyaan ibu menyinggung perasaan kamu. Ibu cuma ingin memastikan kalau kamu—"

"Ibu percaya sama Dara, kan? Dara nggak mungkin menjual diri, Ibu?" desah Dara menahan kesal.

"Tapi dari mana kamu mendapat uang sebanyak itu, Dara?"

Dara menghela napas panjang. Rasanya dia ingin sekali memperkenalkan Tama pada sang ibu agar wanita yang telah melahirkannya itu tidak berpikir yang macam-macam pada dirinya. Namun, dia tidak mungkin melakukannya karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status