Semua Bab Gadis Simpanan Ayahku: Bab 1 - Bab 10
85 Bab
1. Pertemuan Pertama
Lorong Sand Box University terlihat sepi karena kelas sudah dimulai sejak tiga puluh menit yang lalu. Seluruh mahasiswa sudah masuk ke kelas mereka masing-masing untuk menerima materi dari dosen pembimbing.Namun, tidak dengan Dara. Gadis itu berjalan dengan santai menuju kelasnya yang berada di lorong paling ujung tepat di lantai tiga. Helaan napas lega sontak keluar dari bibir mungilnya karena dosen yang mengajar di kelasanya sedang izin keluar. "Ya ampun, Dara! Kamu terlambat lagi? Untung saja Miss Calista sedang ada urusan sebentar dengan Dekan, kalau tidak—" Gadis berambut hitam sebahu itu menahan suaranya sebentar sebelum kembali bicara. "Kamu nanti pasti akan mendapat hukuman."Gadis bernama lengkap Andara Salsabil itu hanya bisa nyengir setelah mendengar ucapan sahabat baiknya, Shasa. Hari ini dia kembali te
Baca selengkapnya
2. Sentuhan Panas
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tama pun memutuskan untuk mematikan laptopnya lantas membereskan beberapa berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Bersiap untuk pulang. Lelaki berusia 47 tahun itu sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bekerja sejak lima tahun terakhir karena pekerjaan bisa mengalihkan pikirannya dari bayang-banyang kisah masa lalunya yang kelam bersama sang istri."Selamat malam, Pak.""Malam." Tama mengangguk penuh wibawa pada seorang petugas keamanan yang bertemu dengannya di loby. Dia tiba-tiba berhenti melangkah karena ponselnya yang berada di dalam saku celana bergetar.Helaan napas panjang sontak lolos dari bibirnya setelah membaca pesan dari putra semata wayangnya. Tanpa menunggu waktu lama dia pun mengirim pesan balasan pada sang anak untuk memberi tahu kalau malam ini dia tidak pulang ke rumah.Malam ini, dan seperti malam-malam sebelumnya Tama akan pulan
Baca selengkapnya
3. Cowok Dingin
Dara terus menggerutu sambil memakai baju karena pagi ini dia terlambat bangun. Padahal dia ada kelas tepat jam delapan nanti."Kalau aku sampai terlambat, semua ini gara-gara kamu," omelnya pada seorang lelaki yang sedang berbaring nyaman di atas tempat tidurnya."Kenapa kamu menyalahkanku?" tanya lelaki itu tidak terima."Karena kamu terus mengajakku bercinta. Aku kan, juga lelah dan perlu beristirahat." Dara mendengkus kesal karena dia semalam hanya tidur selama tiga jam karena Tama mengajaknya bercinta nyaris sampai pagi.Tama malah terkekeh karena Dara terlihat sangat menggemaskan jika sedang marah."Aduh, sisir aku di mana?" Dara mengobrak-abrik meja rias dan tempat tidurnya mencari sisir."Itu, di kepalamu.""Oh." Dara sontak melirik ke atas, ternyata benda yang dia cari sejak tadi ada di kepalanya. "Kalau kaos kaki?""Di lemari pal
Baca selengkapnya
4. Perhatian
Dara dan Sasha sedang menunggu pergantian jam di kantin sambil menikmati makan siang bersama. Kedua gadis itu biasanya pergi ke kantin hanya berdua, tapi sekarang ditemani Keynan dan Brian karena ingin membahas tugas kelompok dari Miss Callista."Bagaimana kalau kita mengerjakan tugas ini sepulang kuliah?" usul Shasa ketika soto daging pesanannya datang."Aku sih, terserah," jawab Brian dengan mulut penuh karena asyik menyantap mie ayam-nya."Kalau kamu, Key?" Shaha menatap cowok yang duduk tepat di samping Brian.Namun, cowok berwajah tampan itu malah asyik memperhatikan Dara yang sedang serius membaca novelnya.Dara diam-diam ternyata berhasil mencuri perhatian Keynan di awal pertemuan mereka. Padahal Dara sangat cuek, tidak seperti mahasiswi lain yang berlomba-lomba
Baca selengkapnya
5. Terjebak
"Hah?" Mulut Shasa dan Brian menganga lebar melihat apa yang Keynan lakukan barusan. Mereka benar-benar tidak menyangka Keynan mau mengantar Dara pulang. Padahal cowok itu terlihat tidak peduli dengan Dara."Sumpah, aku nggak nyangka Keynan mau nganter Dara pulang."Brian sontak menatap gadis yang duduk di sebelahnya. "Memangnya kenapa?""Keynan kan, dingin banget, Bie. Kok, dia mau sih, nganter Dara pulang?"Brian malah tersenyum. "Cowok memang kayak gitu, Sha. Mereka bersikap dingin cuma ke cewek yang berhasil menarik perhatian mereka.""Berarti Keynan tertarik sama Dara, dong?" Shasa menatap Brian dengan pandangan tidak percaya.Brian mengangguk. "Bisa jadi."
Baca selengkapnya
6. Stolen Kiss
Keynan menggosok rambutnya yang sedikit basah dengan handuk kecil saat keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terasa jauh lebih segar setelah mandi. Kening Keynan berkerut dalam karena mencium aroma lezat yang berasal dari dapur.Apa Dara sedang memasak?"Kamu sudah mandi, Key?""Iya," jawab Keynan sambil mendudukkan diri di meja makan lantas memperhatikan Dara yang sedang sibuk mengaduk-aduk sesuatu di penggorengan."Perutku tiba-tiba lapar, untung saja masih ada spageti sisa tadi pagi. Sepertinya spageti ini cukup untuk kita makan berdua." Dara mematikan kompor lantas membagi spageti tersebut menjadi dua bagian."Ini buat kamu, selamat makan."Keynan hanya diam menatap sepiring spageti yang tersaji di ha
Baca selengkapnya
7. Kesalahan Bodoh
Sedetik kemudian lampu kembali menyala. Dara segera menjauhkan wajahnya dari Keynan setelah menyadari apa yang baru saja dirinya lakukan. Suasana seketika berubah sangat canggung.Entah setan apa yang sudah merasuki pikiran Dara hingga berani mencium Keynan, apa lagi tepat di bibir."Ma-maafkan aku, Key," ucap Dara tanpa berani menatap wajah cowok yang baru saja dia ambil ciuman pertamanya.Keynan menarik napas panjang. Berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan.Ciuman pertama.Seperti inikah rasanya?Rasanya sangat manis. Bahkah lebih manis dari cotton candy yang sering dia makan saat kecil.Rasanya sangat lembut. Bahkan lebih lembut dari cheesecake buatan sang ibu.Dan ....Ah, Keynan bingung menjelaskan bagaimana perasaannya sekarang. Tetapi yang jelas jantungnya sekarang berdebar kencang
Baca selengkapnya
8. Ciuman Kedua
Tatapan Keynan tertuju pada seorang gadis yang baru saja memasuki kelas. Aroma vanilla yang menguar dari tubuh Dara tercium jelas di indra penciumannya saat gadis itu berjalan melewatinya. Aroma yang menenangkan sekaligus membuat jantungnya berdebar. Apa lagi ketika mengingat ciuman mereka semalam. "Kalau lihat Dara, biasa saja kali, Key!" Keynan melirik Brian yang duduk di sebelahnya dengan tajam, tapi cowok berkulit tan yang menjadi sahabat barunya itu malah menertawakannya. Menyebalkan! "Kamu suka sama Dara, ya?" Keynan tersentak, jantungnya seolah-olah berhenti berdetak selama beberapa saat mendengar pertanyaan Brian barusan. Apa terlihat sangat jelas kalau dia menyukai D
Baca selengkapnya
9. Mendekatimu
Dara menarik napas dalam-dalam agar perasaannya menjadi lebih tenang sebelum menemui kembali ketiga temannya untuk mengerjakan tugas.Namun, bayang-bayang ciuman panasnya bersama Keynan beberapa menit yang lalu terus menari-nari di pikirannya.Sialan!Seharusnya dia menghentikan Keynan agar berhenti menciumnya. Tapi apa yang dia lakukan? Dia malah membalas ciuman cowok itu dan menikmatinya.Dara berjalan sambil menundukkan kepala untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah lantas duduk di kursi kosong yang berada tepat di samping Shasa. Dia merasa sangat malu setiap kali mengingat apa yang baru saja dirinya lakukan bersama Keynan. Namun, cowok itu terlihat biasa saja seolah-olah tidak terjadi sesuatu di antara mereka."Kamu ke mana saja sih, Ra? Masa ngambil buku satu aja lama banget," gerutu Shasa."Em ...." Dara menggigit bibir bagian bawahnya karena bingung menjawab pert
Baca selengkapnya
10. Dia Lagi
"Anda manajer di kafe ini?" tanya Melisha pada seorang lelaki berbaju biru yang berdiri tepat di samping Dara."Iya, Nona. Apa ada yang bisa saya bantu?""Tidak ada, Pak. Maaf kalau saya dan teman saya membuat sedikit keributan," ucap Dara menjawab pertanyaan sang manajer untuk Melisha.Dara berani bersumpah. Dia malas sekali berurusan dengan Ferdy karena lelaki berusia akhir tiga puluh tahunan itu sangat mesum dan suka menggoda karyawan Dalcom Cafe seperti dirinya."Enak saja tidak ada apa-apa!" Melisha mendelik karena Dara lancang menjawab pertanyaan yang Ferdy tujukkan pada dirinya. "Saya mau komplain karena dia tidak becus bekerja dan membuat pelanggan seperti saya merasa dirugikan.""Maaf sebelumnya, Nona. Apa saya boleh tahu kesalahan yang dilakukan Dara?" Ferdy mencoba bersikap profesional untuk menarik perhatian Dara.Sejak awal dia memang tertarik pada Dara dan me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status