Share

Mestika Sukma (2)

Seorang pria tua berlari kencang. Peluh mengalir deras di sekujur tubuhnya. Kabut-kabut pekat terlihat menyelimuti seluruh kota.

Perlahan-lahan kepekatan memudar dan terlihat pemandangan yang membuat Chandrakanta tercengang. Dukuh yang menjadi tempat tinggalnya itu sekarang menjadi tempat asing dihadapan matanya.

Sebuah bayangan kegelapan berkelabat di antara dukuh-dukuh yang mulai kosong. Asap-asap mengepul hitam membumbung sampai ke langit tinggi. Ia kembali berlari pada jalan utama. Rambut panjang perak berkibar di belakang bahu kecil.

Sebuah telaga dengan air mancur indah nampak menarik perhatian. Pria tua berpakaian serba putih teringat mimpinya beberapa waktu lalu tentang tempat-tempat yang akan menjadi asing, nantinya.

Di dobraknya pintu merah yang berada tepat di bawah air mancur utama. Di sana ia melihat beberapa orang anak muda yang tengah di ikat tangan dan kakinya dengan sebuah ikatan berwarna merah. Tubuh mereka sudah nampak lesu dan lunglai. Mungkin karena sudah bebera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status