Home / Urban / Gairah Liar Ibu Kos Cantik / 120. Saya bersaksi, Dimas orangnya

Share

120. Saya bersaksi, Dimas orangnya

Author: Harucchi
last update Last Updated: 2025-11-11 21:30:07

Batik itu … Motifnya sama. Warnanya pun sama.

Reno menggeram rendah. Sialan.

Dia butuh satu lagi kepastian. Saksi. Dia tidak ingin kehilangan muka kalau sembarangan melabrak tapi ternyata bukan bocah itu orangnya.

Iya, dia butuh satu orang penghuni kos lain yang bisa dia interogasi—apakah ada fakta lain yang mendukung kecurigaannya?

Reno berjalan mondar mandir di ruang tamu, mencoba meredam amarah sembari menunggu bila ada penghuni kos lain yang lewat.

Sambil menunggu, kakinya berjalan ke bagian belakang, hendak meneguk segelas air minum.

Dari ruang makan, matanya menemukan Karina baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Aroma wangi sampo yang tercium samar dari arah wanita itu membuat Reno teringat dengan sesuatu yang familiar. Ketegangan di wajahnya berubah menjadi pandangan kosong, seolah benaknya tersedot ke dalam sebuah potongan memori.

Aroma ini …

Sebuah bayangan melintas dalam kepala Reno, momen saat dia menghirup aroma rambut Shei
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   122. Pukulan bertubi untuk Reno

    “Mendekamlah kamu di penjara ….” Reno mengeratkan genggamannya pada kerah Dimas. Matanya mendelik nyalang penuh ancaman. “AKAN KUTUNTUT KAMU!”Suara itu menggelegar, memantul di setiap sudut kamar sempit yang dihuni Dimas.Dimas mendenguskan tawa sinis. “Lakukan. Kami juga sudah siap dengan berkas tuntutan untuk anda, Pak.”Reno menarik kembali kerah Dimas hingga Dimas terbatuk karena tercekik. Deretan giginya yang beradu samar terlihat di balik bibirnya yang membuka karena geram.“Apa maksudmu?”“Dukungan pengacara sudah ada. Bukti lengkap dan kuat.” Dimas bergumam lirih dengan suara setengah serak. “Silakan tuntut. Perlu anda tahu, anda yang akan jatuh lebih dulu.”Dimas mengambil jeda sejenak. Masih terekam kuat dalam benaknya kalimat Martha kemarin, saat dia sedang menunggu Karina pergi bicara dengan Reno dan meninggalkannya bersama Martha. Saat itu, Martha menjelaskan semuanya. Apa yang bisa menjadi kekuatan Dimas. Dan apa yang bisa memojokkan Reno.“Karina akan menggugat anda,

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   121. Akan kutuntut kamu!

    “Iya, Pak. Saya bahkan berani bersumpah. Dimas yang menghamili istri Bapak.” Kedua tangan Reno mengepal kencang. Sekujur tubuhnya gemetar. Bangsat! Reno menggeram keras dengan tatapan gelap penuh murka. Tanpa menunggu apa pun, Reno berjalan cepat menaiki tangga melingkar yang berada di depan teras. Setiap hentakan kakinya menciptakan bunyi benturan besi yang ramai bagai genderang perang. Napasnya menderu dengan dada naik turun, gelegak emosi di dadanya meluap dan tak sabar dilampiaskan. ‘Beraninya kamu bersekongkol dengan Karina! Akan kubuat hidupmu menderita, Dimas!’’ **** Dimas melangkah masuk ke dalam kamar, membiarkan udara pengap yang mulai terasa familiar menyambut seluruh indra. Dirabanya dinding di samping tubuhnya, berupaya mencari tombol saklar. Lampu berkedip sejenak sebelum menyala terang, Dengan sebuah tarikan napas panjang, Dimas membawa tubuhnya duduk di kursi kerja. Sudah lama dia tidak bepergian di siang hari. Apalagi sehari penuh. Tangannya lalu menarik pon

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   120. Saya bersaksi, Dimas orangnya

    Batik itu … Motifnya sama. Warnanya pun sama. Reno menggeram rendah. Sialan. Dia butuh satu lagi kepastian. Saksi. Dia tidak ingin kehilangan muka kalau sembarangan melabrak tapi ternyata bukan bocah itu orangnya.Iya, dia butuh satu orang penghuni kos lain yang bisa dia interogasi—apakah ada fakta lain yang mendukung kecurigaannya?Reno berjalan mondar mandir di ruang tamu, mencoba meredam amarah sembari menunggu bila ada penghuni kos lain yang lewat.Sambil menunggu, kakinya berjalan ke bagian belakang, hendak meneguk segelas air minum.Dari ruang makan, matanya menemukan Karina baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Aroma wangi sampo yang tercium samar dari arah wanita itu membuat Reno teringat dengan sesuatu yang familiar. Ketegangan di wajahnya berubah menjadi pandangan kosong, seolah benaknya tersedot ke dalam sebuah potongan memori.Aroma ini …Sebuah bayangan melintas dalam kepala Reno, momen saat dia menghirup aroma rambut Shei

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   119. Pelaku yang menghamili Karina

    Reno menyalakan pemutar musik yang terpasang di dashboard mobil, tangannya lantas kembali ke badan setir. Suara riang penyiar radio mengisi suasana kabin mobil yang semula senyap. Ini masih setengah perjalanan menuju rumah—rumahnya bersama Karina.Jemari Reno mengetuk-ngetuk pelan di atas badan setir. Sudah setengah jam lebih mobil bergerak sangat lambat. Padahal jalur yang dia lewati saat ini biasanya tidak sepadat ini di jam yang sama.Siang tadi, dia menghadiri rapat di sebuah kantor e-commerce besar. Ada agenda kerjasama antara Kiospedia dengan Dinas tempatnya bekerja. Sebuah program untuk menyediakan portal pembayaran daring untuk retribusi, pajak dan layanan publik lainnya.Di ruang rapat dengan meja melingkar itu, dia duduk bersisian dengan seorang perwakilan dari perusahaan itu. Wanita itu mengenalkan diri sebagai Ghina, Project Manager yang akan menangani sistem tersebut.Namun di tengah rapat, ponselnya sempat bergetar di meja. Panggilan dari Annaya. Reno membiarkan layarnya

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   118. Berita Reno sudah diviralkan

    Pagi berikutnya, setelah jam kerja berakhir di pukul lima subuh, Dimas hanya tidur selama empat jam. Dia sudah mengatur janji dengan pihak pengembang apartemen untuk menandatangani akta jual beli, siangnya dia berencana akan langsung serah terima unit ke lokasi.Dibukanya lemari pakaian. Hanya ada beberapa kaos santai dan kemeja yang berbau apek karena sudah terlalu lama berada di lemari—sangat jarang dipakai. Karena bekerja dari rumah setelah lama menganggur, Dimas merasa tak perlu memperbanyak pakaian formal ala pegawai kantoran. Di tempat kerja sebelumnya pun, gaya berpakaian ke kantor cukup kaos atau kemeja santai. Tidak perlu kemeja formal. Apalagi berdasi.Pilihan Dimas akhirnya jatuh pada sebuah kemeja batik formal yang pernah dikenakannya sewaktu menghadiri kondangan bersama Karina. Saat itu, kemeja batik ini pernah dia pinjamkan pada Karina untuk menutupi gaunnya yang basah dan transparan. Berselang seminggu kemudian, Karina mengembalikan batik ini dalam keadaan sudah dicuc

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   117. Bantuan media besar

    Tok! Tok! Tok!“Jim! Lo di kamar?” Dimas berseru lantang selagi berdiri di depan pintu kamar Jimmy.Hening. Kembali Dimas mengetuk pintu kamar Jimmy. Sejenak kemudian, Pintu berderit terbuka. Jimmy keluar dari kamar dengan penampilan kusutnya yang khas ‘Jimmy’: Singlet menguning, rambut berantakan, dan wajah khas baru bangun tidur. Keningnya mengerut heran selagi tangannya menggaruk tengkuk.“Jim … lagi tidur?”Jimmy mengangguk. Mata sipitnya yang mengantuk hampir benar-benar terpejam, seperti hanya satu garis horizontal.“Kenapa?” tanya Jimmy dengan suara pecah.Dimas berdehem canggung, sedikit merasa bersalah karena tak bisa menahan diri. Dia terlalu bersemangat untuk membantu Karina segera ‘bebas’. Ini sudah malam, harusnya besok saja dia kembali temui Jimmy.“Sorry ganggu. Besok aja, Jim.” Dimas hampir melangkah mundur, namun seruan Jimmy menahan kakinya.“Udahlah, sekarang aja. Besok kayaknya gue bakal berangkat subuh. Makanya ini tidur cepet.”Dimas membasahi bibirnya, gusar.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status