author-banner
Harucchi
Harucchi
Author

Novels by Harucchi

Misi Rahasia : Istri Bayaran CEO Impoten

Misi Rahasia : Istri Bayaran CEO Impoten

Demi menyelamatkan sang Papa yang dijebak hingga dipenjara, Sara menerima sebuah misi gila dari mantan istri calon suami misteriusnya. Tugas Sara, menggoda suaminya, membuatnya sembuh dari impotensi, lalu pergi agar sang mantan istri bisa kembali demi ambisinya. Namun, seiring waktu, misi demi misi mendekati pria dingin itu justru membuat pernikahan palsu mereka terasa semakin nyata. Ketika semua kebenaran terkuak, Sara dihadapkan pada pilihan yang rumit—menyelamatkan Papa, atau mengkhianati pria yang mulai ia cintai?
อ่าน
Chapter: 35. Gara-gara DVD Player
Sara beranjak bangkit dan mencoba mengejar untuk memeriksa siapa sosok di balik kamera itu. Namun rumah megah ini mendadak sunyi. Tak ada jejak siapa pun di sekitar. Satu hal yang Sara yakini, ada seseorang yang ditugaskan untuk mengawasi Sara di rumah ini. Siapa yang memberi instruksi? Sara mencurigai beberapa pihak. Deana, atau seseorang di keluarga Vincent—Ibu mertuanya atau mungkin Kakek. Jika dipikir, pertemuan terakhir Sara dengan sang Ibu mertua adalah di hari pernikahannya. Hingga saat itu, Sara yakin wanita paruh baya yang kerap dipanggil Nyonya Martha itu masih belum sepenuhnya menerima Sara. Vincent juga tak pernah membahas beliau. Dan, tak ada tanda-tanda Nyonya Martha berencana menemui Sara. Tampaknya ada sesuatu di balik itu. Sara harus menanyakan hal ini pada Vincent. Walau sebenarnya Sara tak ingin mengambil pusing. Karena toh dia hanya sementara di rumah ini. Tetapi, bagaimana jika misinya membutuhkan waktu lebih lama? Jangan-jangan pihak yang tak me
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-12
Chapter: 34. Kecupan di kening
"Kenapa? Karena aku menciummu? Karena aku tidur denganmu?” pekik Sara, lekas membuat Vincent memejamkan mata kuat-kuat. Tangannya mengusap wajah, tampak frustasi.Bi Laila dan seorang pelayan lain yang sedang berada di dapur berjalan keluar ruangan dengan kepala menunduk, berpura-pura tak mendengar ucapan Sara yang barusan lolos tanpa filter.Sementara itu, Eric di ambang pintu bergeser kikuk, memindahkan tubuhnya agar berada di ruangan sebelah.Vincent membuka mulut, tampak akan memprotes ucapan Sara, namun wanita itu lebih dulu memotongnya,“Kenapa kamu baru mengatakannya sekarang?”“Dengar. Aku nggak suka, kamu bertemu banyak orang. Nggak ada yang bisa jamin kamu nggak akan bertemu kembali dengan orang-orang seperti Yuta.” Vincent menatapnya tajam, penuh tekanan. “Paham?”Sara semakin mengernyit, menunjukkan penolakan keras, “Kamu mau mengurungku di rumah?”“Kamu bisa kembali latihan bermain gitar.” ucap Vincent memberi solusi.Iya, mungkin benar. Tetapi Sara kini kehilangan momen
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-11
Chapter: 33. Dipecat
Vincent merebahkan kepalanya yang penat di atas bantal. Matanya dipejamkan kuat-kuat. Tangannya memijit pelan pelipis.‘Kamu boleh tidur di kamarku.’Kalimat yang dia ucapkan tadi itu terus terngiang di kepala. Bagai mimpi buruk yang mencekik kewarasannya. Dia sendiri menyesali kebodohannya yang belakangan ini begitu mudah takluk pada pesona Sara. Segala yang ada pada wanita itu, entah sejak kapan menggoyahkan pertahanannya hingga luluh lantak.Suara yang kadang terdengar manja, tatapan mata yang berbinar indah, bibir yang ranum …Dan sentuhan hangat yang menari lembut di bibirnya ….Semua berkelebat liar di kepala Vincent. Mengacaukan debar jantungnya hingga tanpa sadar tangannya mencengkeram rambutnya kuat. Pria itu menghela napas berat. Sejujurnya, dia menikahi Sara tanpa diiringi niat untuk ‘hadir’ sebagai suaminya. Jangankan menjadi suami, menikah kembali pun dia tak berminat.Namun kini … apa hatinya mulai goyah? Sekarang … apa yang dia inginkan?“Vin ….” Vincent membuka mata
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-10
Chapter: 32. Kamu boleh tidur di kamarku
“I-itu ….” Sara membelalak ketika Vincent mengernyit menatap layar ponsel Sara. Buru-buru direbutnya benda pipih itu dari tangan Vincent. Namun, pria itu menahannya.“Itu cuma spam! Bukan pembelian!” Sara berseru panik. Tangannya mencoba merampas ponsel yang dicengkeram erat oleh Vincent. “Lepas! Berikan ponselku!” pekiknya seraya mendelik kesal.“Kalau hanya spam, lantas kenapa kamu sepanik ini?” Vincent menatap Sara lekat, guratan curiga menggantung di wajahnya. Pria itu semakin mendekat, membuat Sara refleks menjauh.“Ada yang kamu sembunyikan?” desaknya dengan suara rendah.Sara meneguk ludah. Ini gawat. Kalau sampai Vincent berhasil mengakses ponsel Sara, bukan hanya pembelian barang-barang mesum itu, tetapi juga pesan rahasianya dengan Deana yang bisa terbongkar.Sara menarik paksa ponselnya dalam satu sentakan cepat. Namun, gerakan itu membuat Vincent yang memegang ponsel ikut tertarik. “Aakkkh!”Bagai dihisap gravitasi, tubuh Sara miring ke belakang, kepalanya nyaris terjere
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-10
Chapter: 31. Ketahuan?
Penerangan di ruangan itu redup, hanya mengandalkan lampu dinding kecil di dua sudut. Sehingga tidak terlalu jelas apa yang berada di sekitar. Sara menelan ludah, ragu untuk masuk. Namun rasa ingin tahunya menang. Langkahnya diayun perlahan seiring daun pintu berderit. Suasana gelap memaksa Sara meraba dinding, mencari saklar. Ketika cahaya lampu menerangi sekitar, Sara membelalak. Ruangan itu diisi beberapa alat musik. Ada gitar klasik, grand piano, biola, juga ada buku partitur dan lemari kaca besar berisi beragam piala dan piagam. Sara berkeliling. Tangannya menyentuh perlahan pintu kaca yang melapisi beragam piala. Dibacanya sebuah ukiran teks pada salah satu piala yang ukurannya paling besar dan elegan. Juara satu kompetisi piano Internasional. Vincent Suryadinata. Senyum Sara mengembang tipis. Tak disangka Vincent menyukai musik. Sara pun begitu. Hanya saja, impian dan minat itu harus padam sejak Sara meninggalkan rumahnya yang dijual, lalu pindah dan hidup ber
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-08
Chapter: 30. Menyusun strategi
Langit sudah gelap saat Sara berjalan keluar menuju balkon kamar. Udara dingin malam menusuk kulitnya yang terbalut gaun malam berlapis kimono panjang.Terbayang kalimat dokter saat siang tadi dia temui setelah waktu jenguknya habis.“Secara garis besar, perkembangan kondisi pasien cukup baik. Jika progresnya terus sebaik ini, sepertinya paling cepat malam ini sudah bisa pindah ke kamar rawat biasa. Semoga saja.”Bagai bongkahan batu besar dipindahkan dari dada, kelegaan merayapi Sara.Walau demikian, Sara yakin, ini perbuatan Deana. Entah dengan cara apa—mungkin menyuap melalui perpanjangan tangannya di dalam lingkungan internal Lapas, membuat skenario keji, hingga Papa berakhir mengalami kekerasan dari rekan satu sel. Atau mungkin dengan cara keji lainnya?Merasakan udara dingin yang kian membuatnya menggigil, Sara memutuskan kembali ke kamar. Langkahnya diayun pelan seraya menutup pintu balkon. Diliriknya jam digital di atas nakas. Pukul sembilan malam. Sudah selarut ini dan Vince
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-07
Gairah Liar Ibu Kos Cantik

Gairah Liar Ibu Kos Cantik

WARNING 21+ Di kosan barunya, Dimas—seorang programmer berusia 25 tahun, kembali bertemu Karina, guru les privat yang dulu pernah dia kagumi. Wanita itu adalah pemilik kosnya, dan kini telah menikah. Namun terjebak dalam rumah tangga mengerikan dengan suami kasar dan tak setia. Kemudian, ketika Karina menemukan bahwa kekasih suaminya hamil, wanita itu datang pada Dimas dengan berderai air mata, "Dimas, hamili aku.” Maka, hubungan yang harusnya sebatas penghuni kos-Ibu kos perlahan berubah menjadi cinta terlarang yang bisa terbongkar kapan saja dan oleh siapa saja—suami Karina, atau bahkan penghuni kos lain.
อ่าน
Chapter: 34. Pesona yang membutakan
“Kenapa jadi emosi gitu sih, Dim? Baru diajak barbeque-an sama mantan, gimana diajak berumah tangga?” celetuk Jimmy, kontan saja mengundang lirikan sinis Dimas.Genta di seberang nyaris menyemburkan tawa. Agus bergegas menyenggolnya hingga tawanya lekas diredam menjadi deheman.Jujur, sejak Ghina datang, Dimas merasa sangat tak nyaman. Apalagi Jimmy heboh meledeknya bagai mak comblang bayaran. Bahkan ketika Ghina baru saja menaruh gelas kosongnya, Jimmy langsung menggoda ‘Dim, beliin lagi dong. Kasihan tuh Ghina kopinya udah habis.’“Gue balik duluan.” Dimas berdiri. “Woy, Dimas! Kok balik sih lo? Dimas!” Jimmy menyahut dengan suara keras.Dimas hanya terus melangkah, berpura-pura tak mendengar. Suara kendaraan yang berlalu lalang dan klakson yang bersahutan mengiringi langkah Dimas menyusuri trotoar. Tiba-tiba sebuah tangan menahan lengannya dari belakang.“Dimas!” Dimas menoleh, menemukan Ghina sudah berdiri di belakangnya.“Kenapa pulang?” tanyanya, nada suaranya menyiratkan kec
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-30
Chapter: 33. Rencana tahun baruan
Setelah satu minggu berlalu, Dimas akhirnya mulai menyesuaikan diri dengan ritme kerja di malam hari, dan tidur di siang hari. Sambil menatap bayangan diri pada cermin besar yang menyatu dengan lemari pakaian, Dimas memasukkan lengan ke dalam jaket berkerah andalannya. Malam ini, sesuai janji, Dimas akan pergi berkumpul dengan Genta, Agus dan Jimmy.Tujuannya kafe di depan MegaMart, jaraknya hanya lima belas menit berjalan kaki. Kabarnya, Genta sudah menempati kursi di sana. Jimmy akan menyusul setelah pulang dari meliput. Jadi, hanya Dimas dan Agus yang bertolak dari kosan.Bersama Agus, Dimas berjalan melewati gang yang tak terlalu sempit. Benaknya menghitung berapa jumlah sisa uang di dompetnya, dan berapa jumlah maksimal pengeluarannya untuk di kafe nanti.Dia masih harus bertahan setidaknya tiga minggu lagi sampai gaji pertamanya cair. Yang kebetulan, masuknya akan berbarengan dengan pembayaran aplikasi yang dia jual. Sepuluh miliar lebih akan masuk ke rekeningnya dalam waktu d
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-30
Chapter: 32. Ciee ciee!
Ghina mengembangkan seringainya ketika menemukan pemandangan Annaya dan Karina yang sedang ribut di area dapur. “Nggak Annaya, kamu salah dengar. Kakak sebut ‘Mas’!” ucap Karina yang kini membalikkan bahu meninggalkan dapur. Annaya kemudian tampak bergegas mengejar Karina. “Masa sih? Kok aku dengarnya ‘Dimas’?” timpal Annaya. “Salah dengar kamu!” Karina mendongak. Seketika, pandangannya bertemu dengan Ghina. Wanita bernama Karina itu mematung, terperangah. Tangannya sedikit gemetar. Mungkin baginya waktu terhenti selama beberapa detik. Ghina sekuat mungkin menahan diri untuk tak mendengus sinis. ‘Makanya, Tante, kalau sudah menikah, jangan mengaku-ngaku pacar orang lain. Kaget kan?’ Ghina mengembangkan senyum sesopan mungkin. Sementara Annaya berlari menghampiri sambil menyahut. “Nah, Kak. Ini temanku yang tadi kubilang mau pinjam baju. Kakak ada nggak blus, kemeja atau tunik gitu? Kayaknya ukuran Kakak sama Ghina nggak jauh beda deh.” Annaya memindai penampilan Ka
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-29
Chapter: 31. Insiden es kopi
Alunan instrumen pengiring kafe terdengar sayup. Tak banyak orang yang duduk di kursi pengunjung pada siang hari begini. Di sudut ruangan di pinggir jendela, Ghina menyedot frapuccino-nya sesaat, kemudian lanjut mengetik cepat di laptop.Kantornya, sebuah perusahaan e-commerce besar memang memberlakukan sistem hybrid—sesekali kerja di rumah, sesekali kerja di kantor, dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dan hari ini, adalah gilirannya mendapat jadwal work from home. Walau alih-alih bekerja dari rumah, dia memilih bekerja dari kafe, lebih produktif menurutnya.Ghina membuka satu tab berlatar hijau dan abu-abu di layar. Tampilan WA versi website itu menampilkan deretan chat. Pandangannya kini tertumbuk pada satu baris chat yang membuatnya termenung.[ Dimas, boleh ketemu nggak? ]Tangan Ghina kembali mengangkat gelas minumnya, menyedotnya sekilas. Tangannya mengerat lebih keras di badan gelas yang berembun itu. Chat yang dia kirim kemarin sore itu, walau sudah dibaca, tidak juga dibala
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-29
Chapter: 30. Salah tebak
Dimas menarik dirinya, menatap Karina dengan ketegangan menggantung pekat di wajah. Jantungnya menggebu ramai di dada. “Diimmasss!! Bangun Dim!! Pinjam jaket dong! Jaket gue nggak ada yang kering!” Tok! Tok! Tok! Panik, matanya melirik kaku ke sekitar, kepalanya berdenyut memikirkan bagaimana dia menyelamatkan diri. Lebih baik tetap diam di lantai satu atau bergegas naik dan mengarang cerita yang mendukung? “Dim bangun woy, bro! Gue masuk ya!” Jantung Dimas bagai diremas ketika Jimmy mengancam akan masuk. Gawatnya, Dimas lupa mengunci pintu kamar. Krrrieeettt!! Sialan. Dia benar-benar membuka pintu. “Eh, nggak ada orangnya. Udah bangun dia? Kemana?” suara Jimmy mengecil. Sejurus kemudian suaranya kembali lantang terdengar. “Dimaaasss!!” Tampaknya dia kembali melangkah keluar kamar. Beruntung, Jimmy bersuara saat berjalan. Dimas jadi bisa melacak keberadaannya. Arah suara itu ke bagian belakang—ruang cuci jemur. Gegas Dimas beranjak pergi dari dapur. “Aku na
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-28
Chapter: 29. Tidur tanpa bra?
Jam dinding yang digantung di ruang TV menunjukkan pukul sebelas. Suara detiknya memecah hening malam. Mengenakan baju tidur kebanggaan—kaos oblong tipis dan celana training panjang, Dimas berjalan keluar dari kamar, lalu menutup pintu sepelan mungkin.Pandangannya menelisik ke arah dua pintu kamar di sebelah pintu kamarnya. Semuanya tampak tenang. Tak ada tanda-tanda pergerakan seperti seseorang akan membuka pintu kamar. Dia menunggu, barangkali akan ada seseorang yang keluar kamar.Melintas di pikirannya pembicaraan dengan Karina beberapa saat lalu.“Kamu serius Kar? Kita beberapa kali nyaris ketahuan loh.”“Dimas, kita cuma hanya akan tidur. Aku janji. Aku cuma berharap, di hari ulang tahunku, aku nggak tidur sendirian.”Mempertimbangkan harapan Karina, juga bahwa dia tak menyiapkan apa pun, maka Dimas setuju.Malam ini, dia harus menahan segala godaan untuk tak menyentuh Karina berlebihan. Cukup tidur di ranjang yang sama.Di antara redup penerangan di koridor depan kamar, langka
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-28
บางทีคุณอาจจะชอบ
Princessa (Love and Revenge)
Princessa (Love and Revenge)
Romansa · Rose Dreamers
5.2K views
Janda Kembang
Janda Kembang
Romansa · Swasti Awahita
5.2K views
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status