Home / Romansa / Gairah Liar Paman Tiriku / 77. Mendapat Restu

Share

77. Mendapat Restu

Author: Skuka_V
last update Last Updated: 2025-12-05 02:30:02

Suara ketukan sepatu mengalihkan perhatian orang-orang yang sedang berada di meja makan. Seperti kebetulan yang sudah diatur, Mila dan Ami sedang duduk sambil menikmati makanan yang ada di meja makan.

“Nathan, kebetulan sekali kamu datang. Ayo, duduk,” ajak Ami sambil memasukan nasi ke atas piring.

Ketegangan tak bisa terhindarkan lagi, Nathan tak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap wanita yang sudah dianggap kakak kandungnya sendiri.

Pun sebaliknya, Mila terlihat acuh saat Nathan duduk di samping ibunya.

“Kamu terlihat kurus, apa Selly nggak ngurusin kamu?” tanya Ami santai sambil menggeser piring yang sudah berisi makanan. “Makanlah, Mama senang kamu makan disini,” ucap Ami tulus.

Mila yang ada di sana tak bergeming— menikmati makanannya tanpa melihat ekspresi wajah adiknya.

Sesaat hanya ketukan sendok dan piring yang beradu sebelum akhirnya Nathan bersuara.

“Aku ingin membatalkan pernikahanku dengan Selly.”

Sontak sepasang mata beradu seolah terkejut dengan pengakuan yang bar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Paman Tiriku   81. Bimbang

    Kabar kehamilan Selly menyebar secepat kilat. Maira yang tak ikut berkumpul di acara keluarga pun tahu tentang kabar tersebut dan membuatnya kesal setengah mati ke Nathan.“Sial, dia benar-benar menyentuh wanita itu,” gumam Maira.Kakinya tak bisa berhenti, mondar-mandir di balkon menampakkan kegelisahannya.Beberapa kali jemari Maira mengetik— mencoba mengirimkan pesan ke Nathan, tapi setelah siap dikirim dihapusnya begitu saja.Status Mila di aplikasi hijau cukup membuat Maira kesal karena ibu tirinya itu menuliskan kata-kata selamat untuk kehamilan Selly.Tak lama Maira mendengar suara bel berbunyi. Seketika rasa kesalnya mereda, dia yakin Nathan tak akan menghamili Selly.Namun, saat Maira membuka pintu, dia terkejut karena yang berdiri disana bukanlah Nathan melainkan Toni.“Papa,” ucapnya.“Bisa kita bicara?”Perlahan Maira membuka pintunya dengan lebar.“Kita bicara di luar saja. Papa sudah lama nggak pernah jalan bareng sama kamu,” ungkapnya sembari menyunggingkan tersenyum.

  • Gairah Liar Paman Tiriku   80. Kehamilan Selly

    Rumah keluarga besar itu tiba-tiba seperti medan perang tanpa suara. Semua orang berkumpul di ruang tamu. Paras tegang, saling berbisik, dan menatap Nathan dengan campuran marah, kecewa, serta tidak percaya.Di tengah ruangan, Nathan berdiri tegak.Terlihat jelas dia sudah siap diserang dari segala arah.Sementara Selly hanya diam, duduk di ujung kursi. Dia tahu kekacauan ini pasti ulah Selly, ternyata dia bergerak lebih cepat sebelum Nathan sendiri yang mengumumkan batalnya pertunangan mereka.“Apa kamu serius membatalkan pertunangan kalian?” tanya Adam meyakinkan diri jika calon menantunya itu benar-benar membatalkan pertunangan mereka.“Iya,” jawab Nathan datar.Hal itu memicu reaksi dari keluarga kedua belah pihak.“Jadi benar kalau kamu selingkuh dengan wanita lain?” selidik Adam.Nathan tak bergeming hingga suara lantang Mila mengalihkan perhatian mereka.“Nathan, apa yang kamu pikirkan?!” serunya.“Kamu bukan hanya membatalkan pertunangan, kamu mempermalukan keluarga kita di de

  • Gairah Liar Paman Tiriku   79. Ketegasan Maira

    Lantunan musik terdengar begitu melow membuat suasana hati Selly semakin tak karuan.Wanita cantik itu pun meraih minuman yang ada di depannya— meneguk, membasahi kerongkongannya yang terasa kering.“Sudah lama menunggu,” ucap Mila menarik kursi yang ada di depan Selly “Ah, baru tiga puluh menit yang lalu,” jelasnya dengan sedikit senyuman.Mila mengangkat tangannya untuk memanggil staf yang berjaga sementara Selly terlihat begitu gugup berhadapan dengan calon kakak iparnya itu.“Kamu nggak pesan makanan?” tanya Mila.“Aku masih kenyang,” jawabnya menolak dengan lembut.Mila kembali fokus ke pembicaraan setelah memesan makanan.“Jadi, apa keputusanmu?”Mata Selly tak berkedip menatap Mila. “Aku akan mempertahankan Nathan.”Mila berdecak lalu berkata, “Apa kamu yakin? Nathan itu nggak pernah ingkar akan ucapannya, sekali dia menolakmu, selamanya dia nggak akan pernah membuka hati untukmu.”“Karena itu aku membutuhkanmu, Mbak.”Sudut bibir Mila terangkat.“Hubungan Nathan dan Maira itu

  • Gairah Liar Paman Tiriku   78. Pengakuan Nathan

    Suasana terasa dingin, kini hanya tersisa Nathan dan Ami di meja makan.Namun, sedetik kemudian wanita paruh baya itu pun beranjak dari kursinya.“Ma …,” panggil Nathan.Wanita itu diam sesaat sebelum akhirnya berbalik menatap wajah putra kesayangannya.“Kamu sudah tahu konsekuensinya bukan?” tanyanya menatap tegas Nathan.“Iya, aku sudah mempertimbangkan semuanya dan aku juga sudah yakin dengan keputusanku.”“Lalu bagaimana dengan Maira, apa dia sudah berbicara dengan Toni? Ah … melihat keterkejutan Mila, Mama yakin dia masih belum memberitahu keluarganya,” sambung Ami.“Aku sendiri yang akan bicara dengan Mas Toni,” ungkap Nathan penuh keyakinan.Ami berdecak seraya kembali berjalan meninggalkan Nathan. “Ma, Mama percaya sama pilihanku bukan?” rengek Nathan. Sudah sekian lama anak yang Ami pikir sudah dewasa ternyata masih menyusahkannya.“Kamu tahu kan seperti apa dulu Mila memaksa Mama menyetujui pernikahannya dengan Toni. Dia kaya, bahkan setara dengan keluarga kita tapi status

  • Gairah Liar Paman Tiriku   77. Mendapat Restu

    Suara ketukan sepatu mengalihkan perhatian orang-orang yang sedang berada di meja makan. Seperti kebetulan yang sudah diatur, Mila dan Ami sedang duduk sambil menikmati makanan yang ada di meja makan.“Nathan, kebetulan sekali kamu datang. Ayo, duduk,” ajak Ami sambil memasukan nasi ke atas piring.Ketegangan tak bisa terhindarkan lagi, Nathan tak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap wanita yang sudah dianggap kakak kandungnya sendiri.Pun sebaliknya, Mila terlihat acuh saat Nathan duduk di samping ibunya.“Kamu terlihat kurus, apa Selly nggak ngurusin kamu?” tanya Ami santai sambil menggeser piring yang sudah berisi makanan. “Makanlah, Mama senang kamu makan disini,” ucap Ami tulus.Mila yang ada di sana tak bergeming— menikmati makanannya tanpa melihat ekspresi wajah adiknya.Sesaat hanya ketukan sendok dan piring yang beradu sebelum akhirnya Nathan bersuara.“Aku ingin membatalkan pernikahanku dengan Selly.”Sontak sepasang mata beradu seolah terkejut dengan pengakuan yang bar

  • Gairah Liar Paman Tiriku   76. Bukan Hubungan Biasa

    Maira menatap layar komputernya, jari-jarinya berselancar di atas keyboard- pelan tapi pasti. Sesekali dia melihat dokumen yang ada di depanya dan kembali mengetik.Hingga suara pintu kaca bergeser membuatnya tersentak. Aroma parfum yang sangat dia kenal menyusup ke hidungnya.“Masih kerja?” suara Nathan terdengar rendah, seakan sengaja disamarkan agar tak menarik perhatian siapa pun di luar.Maira menelan ludah melihat wajah Nathan yang terlihat segar. “Iya, masih banyak laporan yang harus aku selesaikan,” jawabnya, mencoba terdengar biasa saja.Nathan melangkah mendekat. Suara sepatunya menekan karpet kantor yang sunyi, membuat jarak di antara mereka semakin sempit. “Bukannya sudah waktunya makan siang?”Maira mengetuk layar ponselnya untuk melihat jam. “Aku masih banyak pekerjaan.”Bukannya pergi Nathan malah duduk di meja kerja Maira lalu mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya berada tepat di depan Maira.Maira pun berdiri- memalingkan wajah. “Kita sudah melakukannya tadi, sebaikn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status