Share

Wasiat Mendiang Mamanya

"Barang lamarannya sudah ditaruh di bagasi mobil Mbak Tika semua. Hati-hati di jalan ya, Mbak, sudah larut malam!" ujar Junot, asisten rumah tangga keluarga Wiryawan setelah menutup bagasi mobil sedan Honda Civic silver milik Cantika.

Perempuan yang baru saja dilamar oleh Arsenio itu mengambil uang pecahan 20.000 rupiah dari tas tangannya lalu memberikannya ke Junot. "Makasih ya, Not. Ini buat beli kopi. Aku pamit dulu!" ucap Cantika lalu tersenyum sekilas sebelum bergegas ke bangku pengemudi.

Anggota keluarganya justru sama sekali tidak ada yang melepas kepergiannya apa lagi berinisiatif membantunya membawakan bingkisan mahar lamaran pernikahan dari keluarga Gunadharma yang terbilang banyak. Sejak dulu memang mereka selalu abai terhadapnya.

Selama perjalanan kembali ke apartmentnya, Cantika tidak mengetahui bahwa di belakang mobilnya si calon suami mengawalnya pulang. Memang Arsenio menyuruh sopir untuk mengantar Pak Sandiaga langsung pulang ke rumah mereka. Dia menyetir sendiri mobi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status