แชร์

54. Penghangat Ranjang

ผู้เขียน: Queen Mylea
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-03 20:47:32

"Jangan berbicara ngawur, Leon! kau harus ingat reputasimu sebagai CEO muda."

Leon tersenyum kecut. "Ngawur bagaimana, Silvi?"

"Jangan mengatakan sesuatu yang tidak pernah terjadi. Ingat, aku hanya konsultan pribadimu, Oke!" tegas Silvi memperingatkan.

"Masa...? Kau adalah konsultan pribadi sekaligus penghangat ranjangku, Silvi!"

Silvi memutar bola matanya, memilih untuk tidak menanggapi. Leon semakin kurang ajar, tapi entah kenapa, ia malah semakin suka.

Hening menyelimuti, hingga setelah menempuh 40 menit, akhirnya mereka pun tiba.

Hotel bintang lima di pusat kota itu berdiri megah, menjulang dengan arsitektur bergaya neoklasik Eropa. Pilar-pilar marmer putih berukir daun anggur menopang langit-langit berwarna emas lembut. Kilauan lampu kristal menggantung anggun di tengah ruangan besar tempat pertemuan bisnis itu berlangsung.

Silvi dan Leon berjalan beriringan, di belakang mereka Dion yang juga sudah tiba mengekori dengan membawa berkas-berkas.

Ruang pertemuan lantai delapan dipenu
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Gairah Liar Tante Silvi   75. Janji Suci

    Di tengah kekacauan itu, Leon justru bergerak. Wajahnya nampak tenang, meskipun geram karena kedatangan Anya yang menggangu pernikahannya ini.Ia memeluk Silvi, mencoba menyenangkannya. Matanya menatap ke arah Anya yang berdiri di pintu utama gereja.Kemudian tatapannya beralih pada seluruh hadirin yang hadir. Ia begitu Tegas dan penuh enuh wibawa.Leon melepaskan pelukan dari Silvi hanya untuk berdiri lebih maju, tubuhnya melindungi Silvi di belakangnya. Matanya menatap lurus ke arah Anya dan barisan paparazi, sorot hitam tajam yang membuat banyak orang otomatis terdiam.Dengan suara yang rendah namun menggema ke seluruh sudut gereja, Leon berkata, “Cukup.” Para tamu membeku, paparazi ragu mengambil langkah, bahkan Anya tersentak sejenak.Leon melangkah lagi, naik satu tapak ke altar, lalu menatap seluruh ruangan. “Aku tidak peduli siapa yang mencoba menghentikan pernikahan ini,” ucap Leon. Suaranya tak bergetar, penuh keyakinan dan kekuatan. “Aku tidak peduli rumor. Tidak peduli m

  • Gairah Liar Tante Silvi   74. Pernikahan

    2 minggu kemudian.Setelah acara lamaran yang menggemparkan seisi kantor itu, Leon benar-benar membuktikan keseriusannya. Ia mempercepat acara pernikahannya dengan Silvi. Yang tadinya akan dilaksanakan bulan depan, dimajukan 3 minggu lebih awal. Semuanya Leon yang urus, ia juga memilih kota Bali untuk acara pernikahannya.Bali sore itu seakan diberkati. Langit biru tanpa cela, angin laut berembus lembut membawa aroma garam dan bunga kamboja. Di atas bukit kecil menghadap pantai, berdiri sebuah gereja batu putih yang megah, tempat pernikahan Leon dan Silvi akan dilangsungkan.Semua dipersiapkan dalam waktu singkat, gila, bahkan nekat… tapi sempurna. Leon memastikan setiap inci rangkaian acara dari gereja hingga pesta pantai dipersiapkan oleh tim terbaik yang bisa dibayar dengan uang dan kekuasaannya. Namun untuk Silvi, semua itu terasa seperti mimpi.Di sebuah ruangan bridal yang wangi dan hangat, Silvi duduk dengan tangan menggenggam pangkuan, mencoba menstabilkan napas. Di hadapanny

  • Gairah Liar Tante Silvi   73. Pembuktian

    "Entahlah, aku butuh sendiri dulu. Hari ini ayahmu akan datang, rapat direksi akan dilaksanakan 30 menit lagi, fokuslah! Anggap saja aku tidak melihat yang tadi."Pintu ruang CEO itu akhirnya tertutup rapat setelah Silvi keluar. Leon menatap punggung kekasihnya yang menjauh, ia tahu Silvi masih marah. Silvi tidak menoleh. Bahkan tidak sedikit pun. Leon mengembuskan napas panjang, meninju meja sekali, pelan tapi penuh frustasi. “Sial…”Ia benci situasi tadi. Benci karena Silvi harus melihat sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi. Dan Leon menyesalinya, kenapa tadi ia membeku saat Anya mencoba menggodanya. --- Di Lift Lantai 30Silvi berdiri tegak, kedua tangannya mengepal di sisi tubuh. Napasnya masih naik-turun, bukan hanya karena perkelahian tadi… tapi karena sesuatu yang lebih mengganggu. Benarkah Leon tidak tergoda? Ia membenci dirinya karena mempertanyakan hal itu. Padahal Leon bersikap jelas, tegas dan sejak dulu tidak pernah memberi celah untuk orang lain. Namun kat

  • Gairah Liar Tante Silvi   72. Benih Sang CEO

    Audi merah itu melesat memasuki kawasan King Residence. Silvi baru saja pulang dari rumah paman Handoyo.Leon yang sejak tadi gelisah, langsung berdiri dari kursinya. Tidak ada sapaan, hanya tatapan tajam yang langsung menahan langkah Silvi.Jam menunjukkan pukul 11 malam. Suasana rumah megah itu begitu sunyi. Leon menghampiri Silvi tanpa suara, mengambil tas dari tangannya lalu berkata pelan namun tegas, “Ke atas.”Silvi bahkan belum sempat menjawab ketika Leon sudah menggenggam pergelangan tangannya dan membawanya naik dengan langkah panjang. Tidak kasar… tapi jelas menunjukkan betapa pria itu menahan sesuatu sejak berjam-jam lalu. Di Kamar Leon. Begitu pintu tertutup— klik Leon tidak menunggu. Ia menarik pinggang Silvi, membalikkan tubuh wanita itu ke arahnya, dan sebelum Silvi sempat berkata apa pun, bibir Leon sudah menutup bibirnya.Ciuman itu bukan sapa, bukan salam. Ciuman itu adalah pelepasan rindu yang ditekan seharian. Silvi terkejut sejenak, tetapi tubuhnya langsung

  • Gairah Liar Tante Silvi   71. Merestui

    Keesokan Pagi.King Residence terasa berbeda. Ada aura kebahagiaan yang tidak diucapkan tapi terasa. Emily yang sedang menyiapkan sarapan hanya melirik cincin di jari Silvi, lalu tersenyum panjang.“Wah, sepertinya semalam ada yang sudah dilamar nih! Selamat ya,” ucapnya canggung. Emily sebenarnya tidak suka dengan Silvi , namun dia tidak memungkiri jika Silvi lah yang membuat hubungan antara Leon dengan Cheryl perlahan dekat. Silvi mengangguk dan memaksakan senyum, ia harus mencoba memperbaiki hubungan dengan calon ibu mertuanya itu “Terima kasih, Emily.”Leon turun dari tangga dengan kemeja hitam yang membuatnya tampak semakin tegas. Ia berjalan santai ke arah meja makan, memegang pinggang Silvi dengan natural, seolah itu sudah menjadi kebiasaan.Roberto yang sedang membaca laporan dari tab miliknya seketika menurunkan kacamatanya. “Jadi… apa ada kabar baik pagi ini?"Leon tidak menjawab, hanya menarikkan kursi untuk Silvi. Gestur sederhana tapi elegan yang membuat Emily sedikit

  • Gairah Liar Tante Silvi   70. Will You Marry Me?

    Keesokan pagi."Kau mau menemaniku hari ini?" tanya Leon saat Silvi merapihkan dasinya. "Ya, tentu saja. Aku sudah mengajukan resign di SMA Starlite," ujarnya.Leon terperangah. "Serius?" Silvi mengangguk. "Misi selesai, Sayang. Aku sudah berhasil menangkap sindikat disana. Clara dan anak-anak lain yang terlibat juga mau buka suara, Paman memastikan jika Evan, Edward dan Elena mendapatkan hukuman yang berat. So, tidak ada lagi alasan aku disana. Aku lebih suka jadi konsultan pribadimu," ucapnya dengan senyuman yang menggoda.Leon tersenyum jumawa. "Kau suka menjadi konsultan pribadi, atau... kau takut aku digoda wanita lain, huem?"Silvi memukul dada Leon, gemas. "Ish, apaan sih. Sok kegantengan banget kamu!""Memang aku ganteng, buktinya kamu suka!"Silvi mengulum senyum, tersipu namun bahagia. Dan ia semakin mantap untuk serius dengan Leon, tak peduli resikonya nanti.---Siang itu, Lucas Corporation terlihat sibuk seperti biasa. Para karyawan berlalu-lalang dengan cepat, menjaga

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status