Share

Menyentuhnya

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-06-28 12:15:24

Setelah hampir satu jam mondar-mandir secara diam-diam di dalam rumah besar keluarga Atmaja, Bayu akhirnya menyelesaikan tugasnya siang itu.

Beberapa kamera kecil berukuran mungil berhasil ia pasang di titik-titik yang sudah disepakati sebelumnya bersama Nyonya Amira. Beberapa di antaranya tersembunyi di balik hiasan dinding, sudut rak buku, dan dekat ventilasi ruangan. Ia juga tadi malam sudah menyisipkan satu unit kamera di mobil pribadi Nyonya Miranda—pekerjaan yang paling menegangkan, karena letaknya cukup terbuka dan bisa sewaktu-waktu terlihat jika lengah.

Selama proses siang ini, Nyonya Amira tetap memegang perannya. Dengan alasan mengecek kondisi kebun belakang, ia meminta semua pelayan rumah berkumpul di halaman belakang sambil membawa peralatan kebersihan. Seolah memang ada inspeksi dadakan dari pemilik rumah.

Itu cukup memberi Bayu ruang gerak. Tanpa orang-orang berseliweran, ia bisa bergerak cepat dan hati-hati. Tak ada suara berisik dari langkah kakinya, dan ia pastikan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
SAKURA
ternyata Miranda sama mesum sama anaknya
goodnovel comment avatar
Qibyy Lucky
lanjuttt dong kakkkk
goodnovel comment avatar
Al Azam
seperti biasaa.. lanjuuttt kakkk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Alasan untuk Bertahan

    Sementara itu, di sisi lain Nayla baru saja mengunci pagar rumahnya ketika suara riang dan nyaring langsung menyapa dari arah dalam.“Mamaaaaaaaa!” teriak Raja dengan semangat, berlari kecil menghampiri sang mama.Nayla langsung berjongkok, menyambut putranya yang berusia tiga tahun itu dengan pelukan hangat. Pelukannya penuh rasa sayang, seperti pelukan yang menghapuskan seluruh rasa lelah yang dibawa pulang dari kantor. Di sela pelukan itu, bibir Nayla mengecup wajah kecil Raja berkali-kali, seolah tak ingin melewatkan satu titik pun.“Anak Mama sudah makan belum?” tanyanya, sembari menempelkan kecupan hangat di kening anaknya.Raja mengangguk cepat. “Sudah, Mama. Ayo kita masuk. Mama harus istirahat. Mama nggak boleh capek-capek,” ucap bocah itu sambil meraih tas kerja sang Mama dari tangannya.Nayla hanya bisa tersenyum kecil melihat perhatian buah hatinya. Meski masih sangat belia, Raja selalu menunjukkan sikap dewasa yang kadang membuat Nayla lupa bahwa anaknya baru berusia tiga

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Apa Kau Bisu?

    Nayla meronta ingin melepaskan diri dari pria yang paling ingin Ia hindari. Tapi cengkraman tangan pria itu sangat kuat.“Jangan turun. Kita harus bicara. Kita harus selesaikan semua ini. Kamu nggak bisa terus-terusan menghindar dan tiba-tiba menghilang gini,” suara Darren terdengar kesal bahkan sudah naik satu oktaf dan penuh tekanan. Tangannya terus mencengkeram pergelangan tangan Nayla dari kursi depan, membuat Nayla sontak menarik diri.“Masalah itu seharusnya dihadapi, bukan ditinggal kabur begitu saja. Aku nyuruh kamu ke apartemen waktu itu karena aku mau nenangin diri dulu. Setelah itu, kita bisa ngomong baik-baik. Tapi kamu malah hilang. Nggak ada kabar. Bahkan semua orang juga nggak tahu kamu ke mana!” Darren makin emosi, suaranya meninggi. Cengkeramannya makin erat.Nayla tidak menjawab. Tapi tatapannya menusuk hingga tembus kerudung hati Darren. Bukan tatapan orang ketakutan, tapi tatapan orang yang muak dan menyimpan dendam dan kebencian yang tak bisa diukur dengan apapun.

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Kenapa?

    Nayla menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil keras oleh seseorang dari arah belakang. Kepalanya menoleh pelan. Matanya segera menangkap sosok pria yang pernah mengusirnya tanpa perasaan empat tahun silam. Wajahnya tetap datar, tak ada ekspresi ketakutan pada pria ini, tak juga senyum basa-basi. Nayla tak ingin perjuangannya untuk sembuh dari luka itu sia-sia. Sekarang dia datang bukan lagi sebagai sosok Nayla yang lemah.Hanya pandangan dingin dari Nayla—seolah menegaskan kalau kehadiran Darren sama sekali tidak berarti baginya sekarang.Langkah Darren cepat menghampiri. Wajahnya penuh emosi. Begitu jarak mereka tinggal beberapa langkah, kalimat menyakitkan langsung keluar dari mulutnya.“Di mana kamu sembunyi selama 4 tahun ini? Di Australia? Enak ya, menghindari masalah begitu saja, lalu sekarang balik lagi dengan gaya baru, dan mencoba menggoda pria lain.”Suaranya penuh sindiran, seperti ingin menusuk balik segala rasa bersalah yang selama ini ia pendam. Tapi bu

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Sosok yang Berbeda

    Nayla mengambil map itu dari tangan Darren. Tidak ada kata keluar dari bibirnya, tidak juga tatapan yang menyiratkan keterkejutan. Wajahnya datar. Tenang. Seolah bertemu Darren—orang yang pernah mengusirnya tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan—adalah hal biasa.Sebaliknya, Darren justru terlihat gugup. Wajahnya menegang, matanya tak lepas memandangi wajah Nayla yang terasa asing tapi tetap familiar. Ada jeda dalam pikirannya. Otaknya berusaha menyusun ulang semuanya—wajah Nayla yang dulu, dengan yang sekarang. Sia-sia. Dia hanya bisa diam seperti orang beku.Perempuan itu—yang selama ini dia cari ke mana-mana, yang membuatnya jadi manusia paling hancur, justru muncul begitu saja di depannya setelah empat tahun berlalu.Tapi bukan hanya kemunculan Nayla yang membuat Darren kehilangan kata. Yang membuatnya makin terguncang adalah kenyataan bahwa Nayla tampak baik-baik saja. Bahkan jauh lebih baik daripada saat masih bersamanya. Penampilannya rapi, anggun, dan sangat profesional.

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Pertemuan yang Mengejutkan

    Segala cara sudah Darren lakukan untuk menemukan Nayla. Ia mencari ke berbagai tempat—menghubungi semua kontak yang mungkin pernah mengenal atau dekat dengan Nayla. Bahkan Marcella, sahabat terdekat Nayla pun sudah dihubungi lagi bahkan sampai dicari ke Bali. Tapi tidak ada satu pun yang bisa memberinya kejelasan. Nayla seolah hilang begitu saja. Tak meninggalkan jejak, tak memberi kabar, dan yang lebih membuat Darren tersiksa—tak satu pun orang tahu apakah Nayla memang bersalah atau sebenarnya sedang dikorbankan.Bahkan kamera tersembunyi sudah terpasang di beberapa sudut strategis, termasuk kamar Miranda. Bahkan mobil Miranda pun tak luput dari pemantauan. Tapi setelah sekian lama memantau rekaman demi rekaman, tidak ada satu pun bukti yang muncul. Tak ada ucapan mencurigakan, tak ada perbuatan yang menunjukkan bahwa Miranda menyimpan sesuatu. Hasilnya tetap sama: kosong. Kebenaran tak juga datang.Sejak kejadian itu, Darren berubah total. Ia bukan lagi pria yang hangat dan mudah

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Melawan

    “Apa seperti itu cara CEO bertanya pada orang lain? Bahkan kita nggak saling kenal. Semua omonganmu itu bukan pertanyaan, tapi tuduhan,” suara Marcella terdengar sangat menyakitkan di telinga Darren yang wanita itu ucapan dari seberang sambungan telepon.“Kau selalu menuduh tanpa bukti. Ngapain juga kau repot-repot cari Nayla? Bukankah kau yang sudah mengusir dia dari rumahmu, huh? Jadi jangan pernah berharap dia akan kembali ke rumah itu. Dia hidup sekali di dunia ini, bukan buat disiksa batinnya oleh laki-laki pengecut sepertimu.”Darren diam. Tak mampu menyela sedikit pun. Ucapan Marcella terus menghujani telinganya.“Ingat, aku ini sahabat Nayla. Aku bersumpah akan melihat kau menangis darah. Penyesalanmu nanti nggak akan ada artinya. Jadi jangan pernah coba-coba hubungi aku lagi. Dasar laki-laki brengsek dan pengecut!”Tuut.Sambungan telepon terputus. Tidak hanya itu, Darren melihat layar ponselnya berubah. Foto kontak Marcella yang tadinya terpajang di layar ponselnya menghila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status