Share

Hotel

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-28 17:24:05

Miranda mendekati pintu ruang kerjanya di butik.

Ceklek.

Wajahnya seketika masam ketika melihat sang sekretaris yang berdiri di balik pintu.

“Ada apa?” tanya Miranda pada sekretarisnya begitu pintu terbuka.

Sekretarisnya itu langsung berdiri tegak. Wajahnya menunjukkan sedikit keraguan, tapi tetap ia sampaikan pesan ini dengan cepat.

“Maaf, Nyonya. Tuan Andika menghubungi saya. Katanya nomor ponsel Anda tidak aktif, beliau meminta saya memberitahu anda untuk mengaktifkan ponsel, sebab ada hal penting yang akan beliau sampaikan pada, anda,” ucap sang sekretaris.

“Oh, aku sedang isi baterai ponselku. Ada apa katanya?” tanyanya lagi, dari cara bicaranya santai seolah tak ada yang penting-penting amat sedang dibahas.

Sekretarisnya itu menunduk sedikit, mengatur kalimat yang akan diucapkan agar tidak terdengar terlalu mendesak, walau sebenarnya ia tahu ini masalah serius. Miranda adalah tipe istri yang sangat cemburu apabila suaminya berkomunikasi dengan perempuan lain.

Banyak karyawan d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Al Azam
belumm update kakk
goodnovel comment avatar
Yenni Magdalena
pliss lanjut byk2 thor
goodnovel comment avatar
Qibyy Lucky
lanjuttt plissss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Kenapa?

    Nayla menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil keras oleh seseorang dari arah belakang. Kepalanya menoleh pelan. Matanya segera menangkap sosok pria yang pernah mengusirnya tanpa perasaan empat tahun silam. Wajahnya tetap datar, tak ada ekspresi ketakutan pada pria ini, tak juga senyum basa-basi. Nayla tak ingin perjuangannya untuk sembuh dari luka itu sia-sia. Sekarang dia datang bukan lagi sebagai sosok Nayla yang lemah.Hanya pandangan dingin dari Nayla—seolah menegaskan kalau kehadiran Darren sama sekali tidak berarti baginya sekarang.Langkah Darren cepat menghampiri. Wajahnya penuh emosi. Begitu jarak mereka tinggal beberapa langkah, kalimat menyakitkan langsung keluar dari mulutnya.“Di mana kamu sembunyi selama 4 tahun ini? Di Australia? Enak ya, menghindari masalah begitu saja, lalu sekarang balik lagi dengan gaya baru, dan mencoba menggoda pria lain.”Suaranya penuh sindiran, seperti ingin menusuk balik segala rasa bersalah yang selama ini ia pendam. Tapi bu

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Sosok yang Berbeda

    Nayla mengambil map itu dari tangan Darren. Tidak ada kata keluar dari bibirnya, tidak juga tatapan yang menyiratkan keterkejutan. Wajahnya datar. Tenang. Seolah bertemu Darren—orang yang pernah mengusirnya tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan—adalah hal biasa.Sebaliknya, Darren justru terlihat gugup. Wajahnya menegang, matanya tak lepas memandangi wajah Nayla yang terasa asing tapi tetap familiar. Ada jeda dalam pikirannya. Otaknya berusaha menyusun ulang semuanya—wajah Nayla yang dulu, dengan yang sekarang. Sia-sia. Dia hanya bisa diam seperti orang beku.Perempuan itu—yang selama ini dia cari ke mana-mana, yang membuatnya jadi manusia paling hancur, justru muncul begitu saja di depannya setelah empat tahun berlalu.Tapi bukan hanya kemunculan Nayla yang membuat Darren kehilangan kata. Yang membuatnya makin terguncang adalah kenyataan bahwa Nayla tampak baik-baik saja. Bahkan jauh lebih baik daripada saat masih bersamanya. Penampilannya rapi, anggun, dan sangat profesional.

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Pertemuan yang Mengejutkan

    Segala cara sudah Darren lakukan untuk menemukan Nayla. Ia mencari ke berbagai tempat—menghubungi semua kontak yang mungkin pernah mengenal atau dekat dengan Nayla. Bahkan Marcella, sahabat terdekat Nayla pun sudah dihubungi lagi bahkan sampai dicari ke Bali. Tapi tidak ada satu pun yang bisa memberinya kejelasan. Nayla seolah hilang begitu saja. Tak meninggalkan jejak, tak memberi kabar, dan yang lebih membuat Darren tersiksa—tak satu pun orang tahu apakah Nayla memang bersalah atau sebenarnya sedang dikorbankan.Bahkan kamera tersembunyi sudah terpasang di beberapa sudut strategis, termasuk kamar Miranda. Bahkan mobil Miranda pun tak luput dari pemantauan. Tapi setelah sekian lama memantau rekaman demi rekaman, tidak ada satu pun bukti yang muncul. Tak ada ucapan mencurigakan, tak ada perbuatan yang menunjukkan bahwa Miranda menyimpan sesuatu. Hasilnya tetap sama: kosong. Kebenaran tak juga datang.Sejak kejadian itu, Darren berubah total. Ia bukan lagi pria yang hangat dan mudah

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Melawan

    “Apa seperti itu cara CEO bertanya pada orang lain? Bahkan kita nggak saling kenal. Semua omonganmu itu bukan pertanyaan, tapi tuduhan,” suara Marcella terdengar sangat menyakitkan di telinga Darren yang wanita itu ucapan dari seberang sambungan telepon.“Kau selalu menuduh tanpa bukti. Ngapain juga kau repot-repot cari Nayla? Bukankah kau yang sudah mengusir dia dari rumahmu, huh? Jadi jangan pernah berharap dia akan kembali ke rumah itu. Dia hidup sekali di dunia ini, bukan buat disiksa batinnya oleh laki-laki pengecut sepertimu.”Darren diam. Tak mampu menyela sedikit pun. Ucapan Marcella terus menghujani telinganya.“Ingat, aku ini sahabat Nayla. Aku bersumpah akan melihat kau menangis darah. Penyesalanmu nanti nggak akan ada artinya. Jadi jangan pernah coba-coba hubungi aku lagi. Dasar laki-laki brengsek dan pengecut!”Tuut.Sambungan telepon terputus. Tidak hanya itu, Darren melihat layar ponselnya berubah. Foto kontak Marcella yang tadinya terpajang di layar ponselnya menghila

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Di mana Nayla?

    "Kamu bicara apa sih, Ma?" suara Andika terdengar penuh ketidakpercayaan.Ia menatap Miranda yang berdiri di samping ranjang rumah sakit dengan ekspresi dingin. Seharusnya perempuan itu khawatir melihatnya terbaring lemah seperti ini. Harusnya sang istri datang dengan rasa simpati. Tapi yang dilihat Andika justru sebaliknya.Miranda mengangkat alis, terlihat kesal. Bukannya menenangkan atau memberi dukungan, ia justru seperti sedang menegur karyawan yang bikin repot."Sudahlah. Aku capek. Pekerjaanku banyak. Sudah ada suster yang jaga kamu di sini. Aku juga udah bayar, jadi cepat sembuh. Aku butuh kamu balik kerja. Aku nggak bisa terus-terusan ngurusin semuanya sendiri. Sesekali jadi suami itu jangan selalu bisanya hanya merepotkan saja," ujarnya ketus. Datar. Nggak ada empati sama sekali.Andika mengedip pelan. Napasnya mulai tak beraturan karena menahan emosi. Ia tak percaya, istrinya sendiri bisa berkata seperti itu. Padahal belum lama tadi ia sempat berpikir, setidaknya Miranda ak

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Tak Mudah Percaya

    “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Bima setelah duduk di meja restoran yang dipilih Darren.2 jam yang lalu sang atasan menghubungi Bima. Dan dia sudah paham apa yang akan dibahas oleh atasannya ini. Jujur terakhir kali dibentak oleh Bima masih membekas di hatinya. Akan tetapi kesempatan emas ini tidak akan ia buang-buang.Sementara di sisi Darren, saya juga tak mau buang-buang waktu. Saat pagi bangun tidur dia langsung menghubungi Bima dan mengajak pria itu bertemu sore ini. Dan kini mereka sudah berada di restoran yang dimaksud.Darren sengaja memilih tempat yang cukup tenang agar pembicaraan mereka tidak terdengar orang lain. Begitu Bima datang, Darren langsung masuk ke inti pembicaraan.“Aku mau bertanya tentang Nayla. Kamu kenal nggak, siapa saja teman dekat Nayla? Dia pergi dari rumah,” ucap Darren tanpa basa-basi. Darren tidak bilang kalau dia yang mengusir istrinya, tapi dia justru bilang kalau Nayla sendiri yang pergi dari rumahnya.Ekspresi Bima langsung berubah, seolah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status