Mana nih suaranya yang baca? Apa kita berhentikan dulu aja kali ya? Sedih banget nggak ada yang komentar, ayo dong kasih pendapat kalian tentang cerita ini. Gimana teman-teman?
“Aku tak mau membahasnya jika nanti akan membuat kita bertengkar. Lebih baik kau melupakannya saja, aku tak mau ribut denganmu. Aku sudah menyerah untuk itu saat kau marah padaku dan menolaknya.” Chacha langsung saja menatap Andrew dan mengelus pipi pria itu. “Maafkan aku. Tapi kali ini aku serius ingin tahu apa alasanmu. Aku ingin mempertimbangkan permintaanmu jika alasanmu bisa ku terima,” kata Chacha membuat Andrew terkejut. “Kau yakin Baby?” tanya Andrew memastikan. “Aku ingin mendengar jawaban darimu. Apa alasanmu ingin mempunyai anak dariku?” ulang Chacha lagi. “Kehadiran Agrata dan Adel hal yang tak terduga dan hal yang tak kuinginkan. Aku tak menginginkan seorang anak sebelumnya, tapi siapa yang menyangka aku bisa mendapatkan mereka? Kau juga tahu aku tak percaya sebuah hubungan, maka itu aku tak pernah menikah dengan ke dua wanita itu walaupun aku tahu mereka mengandung anakku. Kau jelas tahu bagaimana sikapku kepada mereka sebelum kau hadir dan mengubah semuanya. Aku bena
Setibanya Chacha dan Andrew kembali ke tempat mereka keduanya langsung saja disibukkan dengan persiapan pernikahan. Andrew langsung saja membawa kekasihnya itu kepada orang kepercayaannya untuk mengurus pernikahan mereka. Chacha memberikan gambaran impian pernikahannya kepada orang kepercayaan Andrew itu dan memberikan sepenuhnya pada orang tersebut.Andrew tak membiarkan Chacha pusing untuk memikirkan konsep. Tak masalah bagi Andrew jika ia harus merogoh kocek yang cukup besar untuk pernikahan pertama dan terakhirnya itu. Andrew ingin pernikahan yang besar dan mewah, karena ini akan menjadi sejarah seumur hidupnya. Andrew mau semua orang tahu siapa istrinya.Maka itu Andrew ingin pernikahannya juga fantastis karena ini akan menjadi pernikahan pertamanya sampai seumur hidup. Tak mudah bagi Andrew bisa berada di tahap tersebut. Selain itu mereka juga langsung ke dokter kandungan untuk konsultasi. Chacha sudah yakin melepas yang melekat dalam tubuhnya selama ini agar ia
Ruangan tersebut penuh dengan segala mainan bdsm yang kasar, semua variasnya lebih lengkap. Tempat tidurnya juga khusus bahkan ada sofa khusus juga di sana. Semua rantai, cambuk dan mainan lainnya juga tertata rapi di sana. Tempat tersebut sangat besar semuanya berwarna hitam dan merah. Chacha yang baru pertama kali masuk ke tempat tersebut merinding.Bahkan ia tak tahu nama-nama alat tersebut, ia pernah melihatnya beberapa di kamar khusus milik Andrew hanya saja tidak sampai lengkap seperti itu. Chacha juga sudah pernah merasakannya saat bercinta dengan Andrew, itu saja Chacha sudah sangat kesakitan. Walaupun beberapa hal Chacha bisa menikmatinya.“Kenapa kau takut? Bukankah lebih dari ini sudah kau lakukan?” tanya Andrew dengan dingin membuat Chacha merasa aneh dan menatap kekasihnya itu.“Ada apa denganmu? Kau terlihat aneh,” kata Chacha sehingga pandangan keduanya bertemu.Rahang Andrew mengeras, melihat Chacha saat ini membuat
“Awww, Andrew lepaskan aku. Sakit! Kau menyakitiku!” desis Chacha sambil kesakitan.Namun Andrew tak peduli dan tetap menarik wanita itu lalu mengikatnya kembali ke sebuah tiang, tangannya di ikat ke atas. Chacha menggunakan kakinya berdiri dengan terkulai lemas karena tak punya tenaga lagi.“Andrew kau menyakitiku, apa kau tak mencintaiku lagi?” Andrew tertawa keras.“Karena aku mencintaimu, maka itu aku seperti ini jalang!” maki Andrew dengan berteriak keras sehingga wajahnya memerah.“Andrew,” panggil Chacha lirih sambil menangis.“Kenapa? Kau tak terima ku panggil seperti itu?” tanya Andrew sambil mengambil sebuah cambuk. “Lalu apa namanya kalau bukan jalang? Kau membiarkan tubuhnya dinikmati pria lain brengsek!” maki Andrew sambil memukul tubuh Chacha dengan keras membuat wanita itu berteriak kesakitan sambil mendongakkan kepalanya kebelakang.“Ini alasannya k
“Terima kasih sudah mau datang,” kata Andrew sambil tertawa. Pria itu hanya menggunakan celana panjang miliknya dengan rokok yang ada ditangannya. “Dimana Chacha?” tanya Elang dengan berdesis membuat Andrew tertawa. “Kenapa? Kau merindukannya? Kau ingin bercinta dengannya lagi?” tanya Andrew sambil menghisap nikotin miliknya. “Kalau sesuatu terjadi sama Chacha, aku tak akan pernah memaafkanmu,” desis Elang membuat Andrew tertawa dengan keras. “Lihat bagaimana suamimu sangat mengkhawatirkan kekasihku, apa kau tahu apa yang terjadi dengan mereka? Maka itu kau mengirimkan semua bukti perselingkuhan mereka padaku?” tanya Andrew pada Indira. “Kenapa kau membawa kami kesini?” tanya Indira membuat Andrew tertawa dengan keras. “Untuk menyelesaikan masalah yang ada pastinya. Aku berterima kasih padamu karena sudah memberikan semua bukti padaku, mungkin kalau kau tak memberitahuku aku tak akan tahu tenang perselingkuhan mereka. Aku terkejut bagaimana bisa ada video rekaman tentang percinta
“Kau sudah mendengar langsung bukan? Dia tetap ingin bersamaku walaupun aku menyakitinya,” kata Andrew dengan tertawa.“Aku yang cukup mengenal Andrew. Kalian nggak tahu apapun tentang Andrew, kalian pikir Andrew memang seperti sedang menyakitiku. Tapi dia seperti ini karena dia sangat mencintaiku. Aku yang sangat mengenalnya, aku juga mencintai Andrew. Sekarang kalian pahamkan kenapa aku mau bertahan di sisi Andrew sampai saat ini? Lang, kamu selalu minta aku untuk meninggalkan Andrew dan kembali ke sisimu. Tapi aku nggak bisa melakukan itu. Andrew sangat mencinaiku, hatinya sangat hancur ketika tahu apa yang kulakukan. Maka itu saat ini Andrew sedang melampiaskan semua rasa sakit hatinya. Andrew sangat tersakiti karena perbuatan kita. Andrew sangat mencintaiku, maka itu dia sampai seperti ini. Andrew takut kehilanganku, Andrew tak bisa tanpaku. Karena alasan itu juga yang membuatku bertahan dengan Andrew. Sebegitu besar Andrew sangat menginginkanku, maka i
Elang dan Indira kini berada di apartement Elang yang tak jauh dari rumah sakit. Baru beberapa hari yang lalu mereka tinggal di sana dengan keadaan Elang yang tak baik-baik saja. Indira ikut membantu mengurus Elang, namun keduanya masih belum bicara tentang apa yang terjadi.“Aku mau bicara,” kata Elang tiba-tiba ketika Indira sedang membereskan meja makan.Keduanya baru saja selesai sarapan, wajah Elang masih saja memar hanya saja sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pria itu belum masuk kembali bekerja, tak mungkin bekerja dengan keadaan wajah seperti itu. Indira meninggalkan mejanya dan duduk di depan Elang.“Aku sudah memikirkan semuanya beberapa hari ini tentang kita. Tapi sebelum itu kamu sekarang udah tahukan alasanku kenapa nggak mau memberitahu pria itu? Aku bukan mau melindingi Chacha karena hal lain. Aku hanya mau menyelamatkan Chacha dari Andrew, aku tahu pria itu akan melakukan hal gila pada Chacha. Sekarang kamu pahamkan
“Ya, aku pikir kau akan menemuinya Tuan. Dia membutuhkanmu, sepertinya hal itu benar melihat bagaimana dia sangat serius mengatakannya,” kata pria itu membuat Andrew tertawa. Lalu Andrew menuangkan alkoholnya itu kembali ke dalam gelas miliknya.“Aku tidak akan menemuinya,” tegas Andrew.“Tapi kenapa Tuan? Sebaiknya kau menemuinya dan meminta maaf padanya. Aku tahu kau menyesal dan mencintainya. Aku juga tahu bahwa dia juga sangat mencintaimu dan membutuhkanmu. Bagaimana dia tak mau pulang, itu sudah cukup membuktikan,” kata pria itu membuat Andrew menatapnya tajam.“Kau berani memerintahku?” tanya Andrew tajam membuat pria itu terdiam. “Aku tak akan menemuinya, sampaikan saja padanya kalau aku tak punya waktu untuk menemuinya. Bilang kalau dia harus bersitirahat supaya cepat pulih dan anak-anak sudah merindukannya.”“Kau yakin tak mau menemuinya Tuan?” tanya pria itu memastikan membuat Andrew kembali menatapnya tajam. Pria itu akhirnya menurunkan pandangannya dan tak berani menatap A