Share

Penguntit yang Sebenarnya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 23:59:27
Cassa masih mematung di tempatnya, nyaris tidak percaya mendengar apa yang dikatakan Tama di telepon.

"Apa? Itu ... kau bilang apa?" ulang Cassa tidak yakin.

"Mari kita bertemu, Cassa! Alya baru memberitahuku kalau kau ke kantor dan mencariku dua hari lalu. Saat itu, aku tidak ke kantor karena aku juga melakukan yang sama, aku mencarimu."

Cassa menahan napasnya sejenak, makin tidak percaya apa yang Tama katakan.

"Kau ... mencariku?"

"Ya, aku mencarimu ke rumahmu, aku menunggu di sana, tapi aku tidak kunjung melihatmu. Karena itu, mari kita bertemu, Cassa!" ulang Tama tanpa bosan.

Cassa menahan dirinya, padahal ia ingin meloncat kegirangan saat ini sampai ia menutup mulut dengan tangannya agar tidak berteriak. Mati-matian ia menahan ekspresinya agar suaranya terdengar biasa saja.

"Itu ... baiklah, mari kita bertemu, Pak! Maksudku ... Tama. Mari kita bertemu!"

Tama mengangguk dengan perasaan yang begitu lega karena Cassa juga mau bertemu dengannya.

"Kau mau aku ke rumahmu saja?"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
waw cepat tama cassa gk aman ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Sebuah Ancaman

    "CCTV tidak menangkap wajah Keenan sama sekali. Sepertinya dia sudah tahu letak CCTV dan tidak membiarkan dirinya terlihat." Seorang polisi melapor pada Tama di kantor polisi malam itu. "Sial! Pria itu benar-benar brengsek! Tapi setelah surat ijin menggeledah rumah keluar, tolong segera kirim orang ke rumah Keenan." "Anda tenang saja, Pak. Kami akan melakukan yang terbaik." Dera yang masih ada bersama Tama pun tidak berhenti gelisah. "Aku akan meminta Bang Jono dan tim yang lain ikut ke rumah Keenan. Pria itu benar-benar brengsek!" Tama hanya mengangguk. "Lakukan apa pun, Dera! Lakukan apa pun!" Tama pun masih tetap menunggu di kantor polisi untuk mendapatkan surat ijinnya, tapi mereka kesulitan karena tidak ada bukti yang mengarah pada Keenan. Sampai akhirnya Xander pun turun tangan membantu dan entah bagaimana, surat ijin itu pun keluar. "Papaku sudah membantu mengurusnya, Tama," seru Samuel yang malam itu tidak bisa membantu. Setelah dari rumah sakit menemani Hanna dan

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Undangan Pernikahan

    Cassa meringis dalam tidurnya karena merasakan tangannya yang masih sakit akibat bekas ikatan saat ia diculik. Sambil mengernyit, Cassa pun mencoba bergerak, namun ia bisa merasakan kalau sekarang ia sedang berada di ranjang yang nyaman dan empuk dengan AC yang sejuk. Perlahan Cassa pun membuka matanya dan ia pun begitu syok melihat dirinya yang berada di sebuah kamar asing dengan begitu banyak foto dirinya memenuhi dinding kamar. Sontak Cassa pun bangkit duduk di ranjang itu dan membelalak ngeri. "Apa ini? Di mana aku? Apa yang terjadi?" Cassa langsung memeriksa bajunya yang masih lengkap dan tangannya yang sudah tidak terikat lagi. Cassa mencoba mengingat apa yang terjadi dan ia pun ingat kalau ia diculik oleh Keenan. Sekuat tenaga, Cassa bergerak dan membuat keributan di dalam mobil, walaupun tangannya diikat dan mulutnya dilakban. Tapi gerakan Cassa itu sepertinya mengganggu Keenan yang sedang menyetir sampai akhirnya Keenan pun membuka lakban di mulut Cassa dan malah membe

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Kecemasan Semua Orang

    Jantung Tama langsung menghentak hebat setelah telepon dari Cassa. Ia melajukan mobilnya lebih cepat ke mall sambil tidak berhenti menelepon Cassa balik. "Sial! Angkat teleponnya, Cassa! Sial! Mengapa sekarang ponselnya malah tidak aktif?" geram Tama yang makin cemas. Tubuh Tama mendadak gemetar, takut terjadi apa-apa pada Cassa, apalagi Cassa menyebut nama Keenan. Tama tahu Keenan adalah nama fans fanatik yang sempat melecehkan Cassa di kantor waktu itu. Pria itu sempat dipenjara, tapi bebas dengan jaminan. Lalu Tama tidak tahu apa-apa lagi. "Sial! Cassa bilang Keenan yang di kantor kan? Apa dia berusaha melecehkan Cassa lagi? Sial!" Tama memukul setirnya dengan otak yang sudah berpikir keras. Siapa lagi yang harus ia hubungi karena ia tidak tahu nomor telepon Dera, sahabat Cassa yang sering Tama lihat muncul di media sosialnya. Sementara Hanna dan Gio sudah dikelilingi banyak orang di sana. Mereka membantu Hanna dan Gio berdiri. "Kak Hanna!" "Gio Sayang!" Hanna masih pusing

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Penculikan

    Seorang pria berbaju serba hitam terus mengamati wanita pujaannya yang sedang menyetir mobilnya ke sebuah mall. Pria itu adalah Keenan dan ia sudah mengamati Cassa begitu lama, bahkan berhari-hari sejak kepulangan pria itu dari Australia. Tentu saja itu benar kalau Keenan pergi ke Australia bersama kedua orang tuanya sejak ia ditebus dari polisi. Tapi Keenan pulang ke Indonesia lagi demi Cassa, demi cintanya yang begitu besar pada wanita itu. Keenan tidak bisa lama-lama jauh dari Cassa. Hanya saja, Keenan mendadak membenci pria bernama Tama yang disukai oleh Cassa, tapi menyakitinya. Karena itu, Keenan pun menyiapkan sebuah rencana untuk membawa Cassa bersamanya dan membuat Cassa melihat bagaimana Keenan membantunya balas dendam. Semua orang yang jahat pada Cassa harus mendapatkan akibatnya. Dan setelah itu, Keenan akan menikahi Cassa. Rencananya begitu sempurna, namun sedikit kekacauan sempat terjadi saat akhirnya kegiatan Keenan ketahuan. Itulah yang membuat Keenan membayar se

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Penguntit yang Sebenarnya

    Cassa masih mematung di tempatnya, nyaris tidak percaya mendengar apa yang dikatakan Tama di telepon. "Apa? Itu ... kau bilang apa?" ulang Cassa tidak yakin. "Mari kita bertemu, Cassa! Alya baru memberitahuku kalau kau ke kantor dan mencariku dua hari lalu. Saat itu, aku tidak ke kantor karena aku juga melakukan yang sama, aku mencarimu." Cassa menahan napasnya sejenak, makin tidak percaya apa yang Tama katakan. "Kau ... mencariku?" "Ya, aku mencarimu ke rumahmu, aku menunggu di sana, tapi aku tidak kunjung melihatmu. Karena itu, mari kita bertemu, Cassa!" ulang Tama tanpa bosan. Cassa menahan dirinya, padahal ia ingin meloncat kegirangan saat ini sampai ia menutup mulut dengan tangannya agar tidak berteriak. Mati-matian ia menahan ekspresinya agar suaranya terdengar biasa saja. "Itu ... baiklah, mari kita bertemu, Pak! Maksudku ... Tama. Mari kita bertemu!" Tama mengangguk dengan perasaan yang begitu lega karena Cassa juga mau bertemu dengannya. "Kau mau aku ke rumahmu saja?"

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Mari Kita Bertemu

    "Selamat pagi, Pak." Alya menyapa Tama pagi itu begitu Tama dan Samuel tiba. Sudah dua hari sejak Cassa datang ke kantor untuk berpamitan dan Tama serta Samuel akhirnya kembali ke kantor. Dua hari kemarin, mereka ada urusan mendadak ke luar kota dan Alya belum sempat memberitahu apa pun tentang kedatangan Cassa. Namun, begitu bertemu Tama kali ini, ia tidak tahan untuk melaporkannya. "Selamat pagi, Alya. Ada kejadian apa selama kami tidak ada?" tanya Samuel santai.Alya langsung memberikan laporan beberapa hal penting, sebelum ia menatap Tama. "Dan hal penting lainnya adalah ... apa Elva ada menelepon Anda, Pak?" Tama membelalak mendengar nama itu. "Apa? Elva?" "Iya ... dua hari yang lalu, Elva ke sini untuk mengemasi barangnya dan berpamitan. Dia menunggu Anda datang, tapi Anda tidak kunjung datang." "Apa? Cassa ... maksudku Elva ... datang ke sini?" Jantung Tama langsung berdebar kencang mendengarnya. "Iya, Pak. Dia terlihat berbeda dan sangat cantik. Dia bilang nama asliny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status