Share

Pertama Kali Membohongi Istrinya

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-04-01 14:49:12
"Ke mana kita ini? Sepertinya salah jalan!"

"Haha, ini menuju ruang operasi!"

"Ya ampun, benar-benar salah jalan."

Linda dan temannya baru saja akan menjenguk orang di rumah sakit saat mereka salah jalan dan malah melangkah ke arah ruang operasi.

Mereka pun berniat berbalik arah saat Linda melihat seseorang yang familiar di depan ruang tunggu operasi.

"Eh, itu seperti menantuku, siapa yang bersamanya itu?" seru Linda yang posisinya tidak terlalu jauh dari Louis.

Linda bisa melihat Louis yang sedang menghampiri seorang wanita dan memberikan sesuatu untuk wanita itu.

"Siapa? Louis Sagala suami Indira itu?" tanya temannya.

Linda berdecak. "Ck, anakku hanya satu, menantuku ya jelas hanya satu juga!"

"Ah, kau tidak menghitung istri Joseph ya."

"Cih, dia bukan anakku! Tapi ayo kita sapa dia dulu!"

Baru saja Linda melangkah mendekati Louis dan berniat menyapanya, tapi sedetik kemudian, ia menghentikan langkahnya saat ia mengenali wanita yang bersama Louis.

"Ya Tuhan, itu kan Hanna
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Jangan Mudah Percaya Pada Orang Lain

    "Jadi kau belum lama bekerja di sana? Kau pasti kenal Hanna kan?" tanya Tama yang menyetir mobilnya sambil melirik Nadine yang duduk di jok belakang. Nadine sudah duduk sendiri dengan tidak nyaman, tapi ia berusaha tetap memaksakan senyumnya. "Ah, iya, aku tahu Hanna, dia temanku." "Benarkah? Lalu kau juga tahu kalau Louis adalah suaminya Hanna kan?" Nadine mengernyit, tapi ia mengangguk. "Ya, tentu saja aku tahu." "Baguslah! Hanna itu adalah adikku dan dia memang sederhana. Louis sangat mencintainya." Nadine membelalak sejenak. Ia pikir Tama hanya asisten Samuel, ternyata Tama juga adalah kakaknya Hanna. "Oh, Anda ... kakaknya Hanna? Kakak kandung?"Ya, aku kakak kandungnya. Memangnya kenapa?" "Ah, tidak ada." Nadine terdiam sejenak sambil melirik ke arah spion depan dan ia tersentak saat Samuel sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa. Nadine sampai memilih menunduk. Tujuan Nadine hanya mendekati Louis. Sungguh, ia tidak mau berurusan dengan dua pria ini. "Hanna

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Menutup Celah

    "Sepertinya kita terlambat, Tama! Kak Louis pasti sudah mulai." Samuel dan Tama akhirnya tiba di lokasi proyek siang itu. "Ini karena kau rapat terlalu lama, Samuel! Tapi baiklah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan? Ayo!" Tama melangkah duluan, diikuti Samuel di belakangnya. Mereka sempat mencari ke sekeliling karena lokasi proyek memang cukup besar. "Mana dia?" "Sebentar aku coba meneleponnya dulu!" Samuel menelepon Louis, tapi Louis tidak mengangkat teleponnya. Ia dan Tama pun masih tetap melangkah saat akhirnya Tama melihat Louis yang sedang berdiri dengan seorang wanita di sana. "Hei, itu dia! Bersama seorang wanita!" Tama mengernyit. "Apa tidak salah? Wanita itu ke proyek tapi pakai sepatu hak tinggi!" celetuk Tama yang memperhatikan wanita itu dari atas ke bawah. Celetukan Tama pun otomatis membuat Samuel ikut memperhatikan wanita itu. Samuel tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas dari kejauhan, tapi dari penampilannya terlihat biasa saja, sampai pada

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Gaya Khas Wanita Penggoda

    "Wah, wah, kalian berkencan semalam? Kalian pulang malam sekali!" Samuel menggoda Hanna dan Louis saat sarapan pagi itu. Mereka masih tinggal bersama di rumah keluarga Louis. Hanya saja, Samuel sangat sibuk akhir-akhir ini sampai ia jarang mengobrol dengan Louis. "Hmm, kami kuliner di dekat rumahku," jawab Hanna masih sumringah. "Hei, mengapa tidak mengajakku?" "Bukankah kau sangat sibuk, Samuel?" seru Louis. "Haha, persiapan kantor baru memang sangat sibuk, tapi Tama bekerja lebih baik daripada yang kubayangkan." "Benarkah itu? Aku ikut senang mendengarnya. Tapi kalau memang dia tidak kompeten, jangan sungkan mengatakannya, Samuel," seru Hanna sungkan. Tama tidak pernah bekerja halal sepanjang hidupnya. Hanna tidak pernah tahu apa yang bisa Tama lakukan selain menipu lalu kabur. "Haha, aku serius, Hanna. Pada kenyataannya, dia memang bekerja dengan sangat baik. Kurasa dia punya kemampuan, hanya saja selama ini, kemampuannya tidak digunakan dengan tepat. Bahkan, saat harus ber

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Makin Merindukannya

    Suasana masih begitu hening setelah Nadine mengutarakan maksudnya. Wanita itu menatap Louis penuh harap. Ekspresinya terlihat sopan, tapi ada sesuatu dalam cara wanita itu berbicara yang seolah menyiratkan hal yang lebih. Louis menyadarinya sampai ia memicingkan matanya sejenak, sebelum ia menjawab undangan tersirat itu. "Dengan banyak mengikuti proyek, kau akan banyak belajar, Nadine. Nanti saat sedang ada waktu luang, aku juga akan mengumpulkan beberapa pion dari divisi proyek untuk mengadakan pelatihan khusus. Pastikan kau bergabung saat itu!" sahut Louis dengan maksud yang sudah jelas. Louis menolaknya. Seolah belum cukup tegas, Louis malah menambahkan untuk memperjelasnya. "Di luar kantor, waktuku adalah untuk keluarga dan itu tidak bisa diganggu gugat. Jadi kalau tidak ada yang sangat penting, jangan menggangguku di luar jam kerjaku." "Dan kalau tidak ada hal lain, kau juga boleh keluar! Bekerja di ruanganmu saja, Nadine!" imbuh Louis tanpa minat sama sekali. Nadine terte

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Godaan Tersirat

    Pikiran Hanna membuatnya lelah dan moodnya berantakan pagi itu. Ia juga merasa tubuhnya lemas dan tidak bertenaga. "Kau mau ke dokter, Sayang? Aku bisa mengantarmu ke dokter dulu sebelum ke kantor." Louis membelai kepala Hanna dengan sayang. "Tidak, Louis! Aku hanya butuh istirahat saja! Aku tidak ke kantor hari ini." "Tidak apa, Susan bisa menghandle semuanya. Kau yakin tidak apa aku pergi? Atau aku bisa bekerja dari rumah saja." "Jangan, Louis! Kau sedang sangat sibuk. Ke kantor saja, aku tidak apa, ada Mama yang menemaniku di rumah."Louis duduk menemani Hanna sedikit lebih lama, sebelum telepon penting membuatnya harus pergi juga ke kantor. Hanna sendiri yang ditinggalkan akhirnya mencari Sena, berusaha menyibukkan dirinya bersama mertuanya itu agar ia tidak terus overthinking. *"Apa Hanna tidak ke kantor hari ini?" Nadine menyapa Susan menjelang siang itu karena ia tidak melihat Hanna sejak pagi. "Hanna tidak enak badan, jadi dia tidak ke kantor." "Oh, begitu ya? Sampai

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Ketakutan yang Muncul

    "Aku tahu Hanna terpengaruh pada ucapannya. Sejak selesai makan siang sampai pulang sore tadi, Hanna banyak melamun!" Susan makan berdua dengan Refi malam itu karena mereka sama-sama pulang kantor terlambat. Susan pun bercerita tentang makan siangnya dengan Nadine tadi.Refi yang mendengarnya pun langsung mengangguk. "Ah, kebetulan kau membahas Nadine, aku jadi ingat kalau waktu itu dia pernah lembur lalu membuatkan Bos kopi, padahal Bos tidak pernah memintanya. Lagipula Bos tidak minum kopi di jam segitu."Susan mengernyit. "Benarkah? Lalu apa yang dia lakukan?" "Hmm, dia tidak melakukan apa-apa lagi, hanya menjelaskan rekapannya sambil membuatkan kopi." "Lalu ceritanya apa lagi? Hanya itu? Hal seperti itu saja kau ceritakan, hah?" seru Susan yang menganggapnya biasa saja. "Aku hanya kebetulan ingat saja!" "Ya ampun, kau tidak seru sekali! Tapi dengarkan aku, kau tahu mengapa Hanna merasa tertusuk tadi? Karena Nadine mengatakan tentang karma!" Susan mulai bercerita dengan hebo

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status