Sang Penakluk Wanita

Sang Penakluk Wanita

last updateLast Updated : 2025-12-19
By:  Miss LiaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
7Chapters
16views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Berawal dari kebangkrutan bisnis orang tuanya, Sehan Argantara terpaksa menjadi pria bayaran pemuas nafsu wanita pemburu kepuasan. Intrik dan persaingan mewarnai perjalanan Sehan untuk menjadi Gigolo nomor satu di Moon Light Agency. Dengan menjadi gigolo, Sehan ingin mengambilkan kejayaan keluarga Argantara yang diambil paksa oleh ibu tirinya. Sebagai lelaki normal, Sehan juga memiliki cinta. Namun, wanita yang ia cintai bukanlah wanita biasa. Chellia, wanita terhormat yang sangat menjunjung tinggi status. Memandang status sosial lelaki yang akan menjadi pendampingnya. Akankah Sehan berhasil menjadi gigolo ternama dan mengembalikan kejayaan keluarga Argantara? Dan apakah Sehan berhasil mendapatkan wanita yang ia cintai?

View More

Chapter 1

Bab.1 Bangkrut

Istana Argantara Group, New York.

      Plak!

     "Sehan, kurang ajar sekali kamu! Beraninya kamu melawan mama tirimu. Sudah papa bilang, kalau dia sekarang istri papa, Apa yang menjadi keinginannya maka itu yang terjadi!" tegas lelaki setengah baya pemilik Argantara Group.

     "Tidak, Pa. Sampai kapanpun Sehan tidak akan pernah mau mengakui wanita itu sebagai mama Sehan! Mama Sehan hanya mama Rena!" tolak Sehan. 

   Sehan merasa apa yang dilakukan ayahnya sangtlah tidak adil. Ibu Sehan-Rena baru juga tadi siang dimakamkan, sang ayah sudah menyerahkan semua urusan rumah pada Alinda-ibu tiri Sehan. 

     Plak!

    Lagi-lagi tuan Arka Argantara menampar pipi putra tunggalnya. Sehan memejamkan matanya sambil mengusap pipinya yang terasa panas. "Pa, sampai kapanpun Sehan tidak akan mau mengakuinya!" teriak Sehan dengan bibir yang bergetar menahan amarah. 

       Amarah Sehan sudah memuncak, namun tidak bisa ia lampiaskan amarahnya itu pada lelaki yang sudah menduakan ibunya. Sehan hanya bisa menunduk dalam seraya memegangi pipinya.

    "Mas ... Sudahlah, biarkan saja, aku sudah biasa begini. Memang aku bukan ibu yang baik. Lebih baik aku yang meninggalkan rumah ini!" Alinda sengaja memperkeruh suasana. Sengaja ia ingin membuat hubungan ayah dan anak hancur. 

   Tuan Arka menarik tangan Alinda, namun tiba-tiba tubuh tuan Arka terjatuh. "Mas ... kamu kenapa?" teriak Alinda. 

Sehan bergerak mendekat ke arah sang ayah, namun didorong oleh Alinda. "Pergi kamu, Sehan! Papamu begini semua itu karenamu. Pergi kamu dari sini. Penjaga bawa Sehan keluar dari rumah ini!" teriak Alinda kencang. 

     Dua orang penjaga itu terlihat bingung, antara mematuhi Alianda atau Sehan. Tatapan tajam dari Alinda membuat ciut nyali kedua penjaga itu untuk menolak perintahnya. Gegas dua penjaga itu membawa Sehan keluar rumah. Sehan memberontak, namun tenaga yang ia punya kalah jauh dengan dua orang penjaga itu. 

    "Maaf, Tuan. Sebaiknya anda tidak melawan. Tinggalkan rumah ini jika ingin anda selamat. janagan sampai nyonya Alinda berbuat nekad pada anda. kami masih mengharapkan Argantara Group kembali berjaya," ucap salah satu penjaga dengan tatapan penuh makna. 

     Sehan diam tidak melakukan perlawanan lagi setelah mendengar perkataan penjaga. Ia menatap mata si penjaga, lalu mengangguk paham. Sehan menangkap bahwa ada yang tidak beres dengan kematian sang ibu dan juga sakitnya sang ayah. 

     Dengan mobil sportnya Sehan meninggalkan rumah penuh kenangan itu. Mobil sport Sehan berhenti di sebuah rumah sederhana milik sang ibu. Mata Sehan mengembun, ia menyesal karena sudah meninggalkan sang ibu sendirian menghadapi Alinda. 

       "Andai aku tidak egois mementingkan egoku sendiri dan menemani mama, pasti mama masih hidup. Aku curiga jika Alinda sudah berbuat jahat pada mama, aku akan menyelidiki semua!" gumam Sehan mengingat apa yang dikatakan oleh penjaga tadi. Penjaga yang sudah ikut keluarganya bertahun-tahun. 

    Tiga bulan kemudian. 

       Seperti biasanya, di pagi hari Sehan masih bergelung di selimutnya. Di saat yang lain tengah berusaha keras berjuang mengejar waktu agar tidak terlambat masuk kerja, Sehan masih enak tidur. Apalagi setelah tahu kalau sang ayah sudah dirawat di rumah saja. 

     Kemewahan dan nyamannya hidup serba ada membuat Sehan tidak peduli dengan sindiran sang ayah waktu itu. Sehan tidak mau membantu ayahnya di perusahaan. Sehan ingin menjadi seorang model. Untuk itu ia paling malas jika diperintah sang ayah untuk datang ke kantor, walaupun hanya sekedar main saja. 

        Sehan membaca pesan itu. Detik berikutnya, rahang Sehan mengeras. Mata dengan iris Coklat hazel, menatap tajam isi pesan itu. 

    "Apa? Tidak mungkin! Tidak mungkin perusahaan papa bangkrut!" teriak Sehan tidak percaya dengan berita yang dikirimkan oleh ibu tirinya itu. 

     Tubuh Sehan seketika terasa lemas tidak bertulang, ia ambruk di lantai. Bagaimana tidak sedih selama ini semua biaya hidupnya yang serba mewah ditanggung oleh perusahaan sang ayah. Sekarang perusahaan itu bangkrut, bagaimana Sehan akan bisa hidup seperti sebelum ayahnya menikah lagi.

       "Tidak ... Ini tidak benar! Aku harus ke kantor untuk memastikan sendiri apa benar berita yang dikirim Alinda ini benar." Sehan menggeram marah sembari mengepalkan telapak tangan kanannya. 

     Sehan menyambar kunci mobil dan bergegas menuju ke kantor Argantara Group. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke sana. Kini pemilik tubuh Atletis dan wajah bak dewa Yunani kuno itu berdiri di depan pintu utama Argantara Group. 

     Langkah tegap Sehan tidak mampu menarik perhatian para pegawai kantor yang lalu lalang. Sehan terheran merasa dirinya asing di tempat itu. Dulu setiap Sehan datang, para pegawai kantor langsung menyambut dan memberi hormat kepadanya sebagai pewaris tunggal perusahaan. 

     "Kenapa semua terasa asing? Kenapa mereka seperti tidak mengenaliku? Ada apa dengan mereka?" Sehan bermonolog dengan dirinya sendiri karena tidak ada satupun pegawai yang menyapa Sehan. 

   "Aku harus menemui Paman Arthur." Sehan melangkahkan kakinya ke arah ruangan di mana menjadi ruang kerja manager personalia Argantara Group. 

    "Paman Arthur," panggil Sehan pada sosok yang duduk di kursi kerja dengan posisi membelakangi siapapun yang datang. 

  Sehan terkejut saat lelaki itu memutar kursinya dan sekarang menghadap Sehan. "Siapa kamu? Di mana paman Arthur?" ucap Sehan dengan nada terkejut.

    Sehan baru dua Minggu yang lalu datang ke kantor untuk meminta uang jatah bulanan. Kini semua yang ada di kantor sudah berubah. 

     "Katakan di mana paman Arthur!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

reviews

Papa Buaya
Papa Buaya
kapan update lagi Thor?
2025-12-19 12:51:12
1
0
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status