Ledakan sangat besar terjadi di udara setelah serangan Devidas ditahan oleh Kahiyang Dewi. Gelombang merah menyebar dengan cepat menyapu langit. Bumi dan langit sama-sama bergetar. Kahiyang Dewi tersentak mundur hingga beberapa tombak. Devidas meluncur dari tempatnya dengan kecepatan luar biasa. Hanya dalam satu hitungan, tubuhnya sudah berada di hadapan Kahiyang Dewi.
Namun belum sempat dia memukul, sesuatu yang tak terlihat kembali menarik tangannya sehingga tangan kanannya tertahan di belakang. Kahiyang Dewi tersenyum tipis sebelum dirinya melesat lalu menghujamkan tinjunya ke dada Devidas dengan telak.Dsss!Tubuh pria itu terpental ke belakang. Tangan Kahiyang Dewi bergerak seolah menarik sesuatu. Dan tiba-tiba tangan kanan Devidas remuk oleh sesuatu yang tak terlihat. Itu adalah Jurus langka milik Kahiyang Dewi yang bernama Naga Tak Berwujud. Kemampuan Kahiyang Dewi saat ini sudah setara dengan Dewa tingkat atas di kahyangan. Sehingga dia masih bisaTubuh Dewa milik Gandi bergerak melangkah kearah sang Kegelapan yang tengah memulihkan tubuhnya. Lubang dan kehancuran di bagian tubuh makhluk itu secara perlahan mulai menutup kembali. Sementara Tombak Banyu Biru masih menempel di dalam Inti dari makhluk tersebut. Begitu juga dengan Pedang Guntur Saketi yang masih menancap di kepala sang raksasa.Tangan Tubuh Dewa bergerak meninju kepala sang Kegelapan. Namun ternyata serangan itu berhasil ditahan oleh tangan aneh berwujud tulang yang keluar dari mulut makhluk tersebut. Tak berhasil dengan satu tinju, tinju yang lain pun datang menyusul. Kali ini serangan tersebut berhasil menghantam rahang kiri sang Kegelapan dengan keras hingga membuatnya hancur.Karena tangan dari Tubuh Dewa Gandi ada empat, serangan berikutnya menjadi serangan beruntun yang sangat mematikan. Tubuh sang Kegelapan menjadi bulan-bulanan tubuh Dewa Gandi. Pemulihan yang seharusnya dengan cepat menyatukan tubuh makhluk itu pun menjadi terhamba
Saat tubuh Gandi melesat dengan cepat kearah raksasa hitam, kedua kakinya meninggalkan jejak petir yang kemudian meledak dengan keras. Kecepatan pemuda itu pun bagaikan kilat yang menyambar. Sementara, Banyu Biru melompat dari tangan Sang Kegelapan ke udara dan jungkir balik di atas kepala makhluk raksasa tersebut sambil melepaskan pukulan sakti dari telapak tangannya.Wusss! Daaarrr!!!Ledakan keras tersebut membuat sang raksasa sedikit terbungkuk dan langsung mengayunkan tangan kirinya. Dengan lincah Banyu Biru pun mengelak sehingga serangan tersebut tidak mengenai tubuhnya. Namun sayangnya, dari dalam tubuh raksasa itu muncul tangan-tangan tengkorak yang menyambar tubuh Banyu Biru.Brak!Tubuh Banyu Biru pun terpental jauh setelah terkena hantaman dari beberapa tangan tengkorak. Disaat yang sama, Gandi telah tiba dan langsung menghujamkan Pukulan Tiga Penghancur Surga miliknya ke arah tubuh Sang Kegelapan yang perhatiannya baru s
Raksasa Sang Kegelapan akhirnya runtuh setelah jiwa-jiwa yang terbelenggu lepas dan beterbangan ke langit. Gandi berdiri di atas bahu Tubuh Dewa miliknya sambil menatap semua itu dengan hati yang kacau. "Banyu Biru..." lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca. Entah kenapa, ucapan terakhir dari roh senjata Tombak Banyu Biru itu membuat hatinya terasa sakit. Roh itu telah memberinya banyak pengalaman yang tidak sederhana untuknya. Yang paling berkesan bagi Gandi adalah kemampuan yang diberikan oleh roh tersebut, yakni kemampuan untuk membentuk Tubuh Dewa. Kemampuan yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya sama sekali. Dan dia dapatkan dari roh senjata yang baru dikenalnya.Setelah tubuh raksasa sang Kegelapan runtuh dan hancur hingga menjadi serbuk hitam, keadaan di Jurang Kesedihan itu pun mendadak berubah dalam sekejap. Kabut tebal yang selalu menutupi jurang besar itu menghilang secara aneh. Sehingga keadaan jurang tersebut, kini menjadi terlihat seperti apa wuj
Gandi melompat mundur lalu kembali menggerakkan tangannya merapal sebuah mantra. Saat itu juga dari dalam bawah kakinya keluar sepasang tangan air yang kemudian bergerak cepat kearah sang Kegelapan."Ini waktunya!" seru Gandi sambil mengarahkan salah satu tangannya ke depan.Dua tangan air pun menderu ke depan sana lalu mencengkram sosok sang Kegelapan yang tengah terikat oleh mantra Perajam Jiwa. Setelah menangkap tubuh makhluk tersebut, Gandi segera mengangkatnya ke udara lalu meremasnya. Teriakan sang Kegelapan tak terdengar lagi karena mulutnya terbekap oleh tali biru dan juga sepasang tangan air raksasa.Banyu Biru yang berada di sebelah Gandi segera melesat kearah tubuh sang Kegelapan yang terkurung di dalam air. Tombak di tangan kanannya bergerak cepat menusuk tubuh makhluk tersebut hingga tembus ke punggung. Saat itu juga, Sang Kegelapan pun terdiam. Kedua matanya yang merah menatap kearah Banyu Biru lalu tanganya bergerak mencengkram kedua bahu ro
Singkat cerita, Kahiyang Dewi pun memulai pertapaannya di dalam goa dimana kerangka Kaisar Naga Bamung itu berada. Tapi sebelum itu, Kaisar Bamung menyalakan api Abadi nya terlebih dahulu ke dalam tulang yang dia tinggalkan dengan bantuan dari Batara Geni. Barulah setelah itu sang Kaisar Naga tersebut pergi mengikuti Batara Geni yang kembali ke Istana Suci Kahyangan Selatan. Kahiyang Dewi alias Putri Kazumi pun bertapa di depan kerangka Kaisar Bamung yang menyala hijau.Adapun putri dari Panglima Hiroki tidak memperpanjang masalah setelah tahu siapa adanya orang yang membunuh ayahnya. Dia pun tidak menolak saat Giok Pewaris Naga Suci diminta oleh Raja Oru dan tetua Tsuyama untuk dikembalikan lagi kepada Putri Kazumi alias Kahiyang Dewi. Karena pada dasarnya, putri tunggal Raja Oru itu lah Pewaris sebenarnya dari Pertapa Naga Suci dikarenakan dia yang memiliki darah garis keturunan tersebut.~Kita tinggalkan Kerajaan Naga Api dan kembali ke tempat Gandi Wiratam
Batara Geni menatap sisa jiwa Kaisar Bamung yang melayang di hadapannya. Hanya dengan tatapan matanya, sisa jiwa itu seperti tersedot kearah sang Mahadewa tersebut. Pria itu pun menangkap sisa jiwa Kaisar Bamung dan menatap ke dalamnya."Usiamu tak lebih dari seribu hari lagi. Untuk apa kau melawan tubuh ganda milikku?" bertanya Batara Geni."Aku penasaran, siapa sebenarnya kau dan dari mana asalmu? Ini adalah kekalahan pertamaku...Apalagi yang mengalahkan diriku adalah tubuh ganda milikmu..." sahut Kaisar Bamung dengan pertanyaan."Aku adalah Mahadewa di Langit selatan, Batara Geni. Aku dengar dari tubuh gandaku, kau adalah Kaisar Naga Bamung yang tewas di tangan Kaisar Iblis puluhan ribu tahun yang lalu. Tapi kau berhasil mempertahankan keutuhan jiwamu selama itu. Apakah kau menggunakan cara khusus, atau kau menelan jiwa-jiwa dari para dewa yang datang untuk mengambil pedang Patah itu?" tanya Batara Geni."Huh...? Seorang Mahadewa rupanya.
Dari arah langit yang tertutup oleh awan hitam, muncul sepasang bola mata raksasa berukuran lebih besar dari Istana Kerajaan Naga Api. Semua yang menyaksikan hal itu hanya bisa terdiam dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada."Apa itu...? Apakah ini kekuatan Batara Geni yang sebenarnya?" batin Raja Oru.Kaisar Bamung yang berada di dalam tubuh boneka Ilahi miliknya pun terkejut dengan kemunculan sepasang mata raksasa yang berada dibalik awan hitam."Mata Dewa Pemusnah katamu...? Apakah ini pukulan terkuat yang kau miliki?" tanya Kaisar Bamung sambil terus menggencet tubuh Batara Geni yang masih terperangkap sepasang telapak Tangan raksasa."Setelah tahu kekuatan dari Mata Dewa Pemusnah milikku, kau baru boleh bertanya..." ucap Batara Geni lalu dia pun mengerahkan serangan dari sepasang mata raksasa tersebut.Bola mata merah raksasa itu memiliki pupil kekuningan yang melirik kesana kemari mencari sasaran. Dan saat sasaran te
Gelombang kekuatan yang muncul dari tubuh boneka Ilahi milik Kaisar Bamung membuat formasi pertahanan Raja Oru menjadi retak parah dan bahkan beberapa mulai terlihat pecah. Padahal formasi tersebut merupakan formasi gabungan dari para Dewa Ranah Alam Semesta dan puncak Ranah Alam Dewa. Seharusnya formasi tersebut mampu menahan tekanan apa pun yang berada di Ranah Alam Semesta sekalipun. Tapi saat itu, formasi hampir saja pecah setelah gelombang yang begitu kuat dan mengerikan dari tubuh boneka Ilahi itu meledak. Itu tandanya kekuatan dari boneka Ilahi itu lebih tinggi daripada para Dewa Naga yang ada di sana.Raja Oru dan para tetua pun harus bertahan mati-matian hingga membuat mereka terluka karena saking kuatnya gelombang tersebut. Disaat keadaan yang begitu genting untuk mempertahan formasi, tiba-tiba Kahiyang Dewi datang bersama seorang wanita berparas cantik dengan rambut berwarna putih. Wajah wanita itu memiliki sedikit kerutan pertanda dia telah menua.
Ledakan yang besar kembali mengguncang jurang tempat pertarungan Batara Geni melawan Kaisar Bamung. Tubuh jiwa Kaisar Naga itu bergetar hebat setelah serangannya ditahan oleh Pedang Mahasura yang terbang bagaikan kilat merah menyambar. Melihat hal itu, Kaisar Naga tersebut nampak mengerutkan dahi."Senjata apa sebenarnya yang dia gunakan? Serangan kuat dariku bisa dipatahkan dengan mudah olehnya!" batin Kaisar Bamung sambil kertakkan rahang karena merasa sangat marah mengingat cibiran dari sang Batara Geni yang sebelumnya dilontarkan padanya. Matanya melotot kearah Batara Geni.Aura hijau pekat tiba-tiba keluar dari dalam Pedang yang ada di tangannya. Lalu Kaisar Naga tersebut membuat gerakan aneh menggunakan Pedang hijau. Setelah beberapa gerakan, dari belakang tubuh Kaisar Bamung muncul lingkaran hijau berukuran raksasa. Lalu lingkaran yang lain muncul hingga semuanya ada 7 lingkaran. Batara Geni mengawasi nya dengan dua matanya yang menyala merah."Apa