Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 519.Zirah Sakti

Share

519.Zirah Sakti

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-04-29 07:39:51

Pedang hitam kemerahan itu meluncur dengan cepat ke arah perut Gandi yang tak bisa bergerak sedikit pun karena tertahan oleh sesuatu. Sesaat sebelum pedang itu menghujam ke perut Raja Naga Air, tiba-tiba cahaya biru terang muncul dan terdengar suara dentrangan cukup keras.

Trang!

Mayadwipa terkejut setelah melihat sasarannya kini telah mengenakan sebuah zirah perang berwarna biru langit. Itu adalah Zirah Pelindung Naga milik Gandi yang dia dapatkan dari Empu Jagat Martapura.

"Zirah!? Dan dia bisa menahan serangan dariku dengan mudah!?" seru Mayadwipa.

Gandi menyeringai lebar. Lalu tubuhnya pun berhasil bergerak kembali setelah mengenakan zirah Sakti tersebut. Dengan cepat tubuh pemuda itu berputar di udara lalu melanjutkan serangan sebelumnya yang tertunda. Tentu saja Mayadwipa tak tinggal diam melihat Gandi mengerahkan Pukulan Kilat Neraka miliknya. Dia menggunakan telapak tangan kirinya untuk menahan pukulan dari Raja Naga Air tersebut.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   793. Mata Emas

    Raja Anorang terlihat panik setelah tahu benteng yang dia anggap sebagai pertahanan Terkuat kini telah hancur dan musuh mulai berhamburan masuk ke dalam. Sementara, kedua putrinya dalam keadaan terluka parah karena perang tersebut meski keduanya sudah sama-sama berjuang keras membantai ribuan musuh."Ki Sena, kau tetaplah disini. Aku akan menghalau mereka semua. Amaira putriku, kau berjaga disini dan jangan biarkan pasukan musuh masuk ke dalam istana." kata Raja Anorang."Ayah...Apakah kau yakin akan menghadapi mereka?" tanya gadis cantik tersebut. Raja Anorang mengangguk. Dia menatap kearah Ki Sena yang nampak diam sambil mengelus jenggotnya."Orang tua ini, dia terlihat sangat tenang seolah tak terjadi apa-apa...Haaah, bagaimana pun dia hanyalah orang tua biasa yang tak seharusnya ada di medan perang. Putriku bisa menjaganya dengan baik," batin Raja Anorang kemudian dia melayang menuju ke pintu gerbang istana.Saat gerbang terbuka, para Pengawal yang sebelumnya berjaga di taman ista

  • Geger Kahyangan   792. Benteng Jebol

    Semua orang menatap kearah satu benda yang melayang di udara dan memancarkan cahaya keemasan. Anak panah merah yang masih berhenti setelah menghantam benda itu pun akhirnya hancur menjadi serpihan kecil yang hilang disapu angin.Ledakan yang tercipta dari panah itu telah memusnahkan ribuan mayat yang sebelumnya sudah menggunung disana. Bahkan beberapa ratus orang ikut lenyap oleh ledakan tersebut.Tak ada yang tahu, benda apa yang melayang di udara itu kecuali Bara Sena. Tentu saja karena benda itu adalah miliknya. Disaat semua orang terpana, Bara yang berada di dalam Istana hanya senyum-senyum kecil."Tameng Angkara memiliki kekuatan diluar nalar. Bahkan Panah Konta yang bisa membunuh Dewa sekuat apa pun tak berkutik setelah beradu dengannya. Benar-benar luar biasa," batin Bara.Setelah beberapa saat semuanya terdiam dan tertegun, akhirnya mereka semua kembali tersadar. Begitu mereka melihat Advika yang berada di bawah dan dalam keadaan terluka, ribuan prajurit Tiga Pedang Setan itu

  • Geger Kahyangan   791. Panah Pembunuh Dewa

    Arkhaz yang diutus oleh Pangeran Balavan muncul di barisan paling belakang pasukan Tiga Pedang Setan. Begitu dirinya muncul, dia langsung berlutut di hadapan seorang pria berambut putih yang duduk bersila di atas badak raksasa sambil memejamkan matanya. "Tuan Dharmendra..." "Aku sudah tahu. Jadi pada akhirnya Pangeran tidak menginginkan wanita itu bukan?" ucap pria yang tak lain adalah Jendral Dharmendra memotong perkataan Arkhaz yang belum selesai. "Benar Tuan. Wanita itu sudah membunuh ribuan prajurit kita. Dia harus mati," kata Arkhaz. Sosok Dharmendra tersenyum tipis sambil membuka matanya. "Baiklah kalau begitu. Sayang sekali, gadis itu memiliki aura aneh yang unik. Sepertinya cocok untuk dijadikan patung koleksi Raja," kata Dharmendra lalu dia bangkit berdiri. Tangan kirinya terangkat ke atas. Saat itu juga, muncul satu busur panah berukuran besar yang menyala merah. Arkhaz menatap tak berkedip kearah b

  • Geger Kahyangan   790. Pangeran Balavan

    Perisai Gaib raksasa itu menahan semua anak panah yang sudah menewaskan ratusan prajurit Pedang Tiga Setan. Para prajurit itu pun bersorak sorai setelah pemimpin mereka turun langsung mengatasi permasalahan yang ada."Pangeran Balavan sudah ikut membantu! Kita pasti akan menang!" teriak para prajurit.Panglima Suryadana menatap tak percaya melihat serangan yang dikerahkan oleh pasukan pemanah menjadi sia-sia."Pangeran Balavan...? dia memiliki pusaka pertahanan yang hebat...Kalau seperti ini, pasukan musuh bisa lebih cepat mendekat..." batin Suryadana.Para pemanah pun sudah mulai kesal karena serangan mereka tertahan oleh perisai Gaib berbentuk kelopak bunga tersebut."Panglima, apa yang harus kita lakukan!?' seru salah satu prajurit."Kalau kita terus menggunakan peledak dengan sia-sia, itu akan merugikan kita." kata prajurit yang lain. Suryadana tak menjawab. Dia tengah berpikir keras memecahkan masalah yang baru pertama dia h

  • Geger Kahyangan   789. Serangan Datang

    Pasukan Tiga Pedang Setan yang dikatakan oleh Raja Anorang sudah semakin dekat dengan Kerajaan Anorang. Berkat kedatangan Bara Sena di waktu yang tepat, pihak Kerajaan telah mempersiapkan pertahanan Terkuat mereka dari ancaman musuh.Seluruh kota ditutup dan tak ada satu orang pun yang boleh meninggalkan tembok. Bara yang mengira Kerajaan itu hanyalah Kerajaan kecil ternyata salah. Raja Anorang memiliki beberapa bawahan yang kuat dan mampu menciptakan kejutan bagi sang Dewa Cahaya.Tembok luar Istana yang semula hanya setinggi lima tombak, tiba-tiba saja menjadi semakin tinggi hingga puluhan tombak! Bahkan tembok tersebut membentuk mangkuk raksasa yang melindungi Kerajaan Anorang."Mereka ternyata merahasiakan kekuatan...Luar biasa..." batin Bara."Ki Sena, berkat dirimu, kami bisa menyiapkan segalanya dengan lebih cepat dan tepat sebelum pasukan musuh datang. Jika bukan karenamu, sudah pasti akan ada korban jiwa di pihak kami yang tentunya tidak sedikit...Orang-orang di pasar itu, ju

  • Geger Kahyangan   788. Kisena Sang Peramal

    Advika Anorang menoleh kearah Ayahnya, Raja Anorang dengan tatapan mata seolah meminta penjelasan. Raja kerdil itu sendiri masih terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Bara Sena."Bagaimana dia bisa tahu masa lalu Advika!? Bukanlah dia peramal masa depan!? Apakah mungkin dia bisa melihat masa lalu orang lain juga!?'" seru Raja Anorang."Ayah, apakah kau bisa menjelaskan semua ini?" tanya Advika sambil melepaskan tanganya dari pegangan Bara Sena. Namun Bara segera meraih tangan tersebut karena dia belum selesai meramal membuat Advika terkejut dan langsung mengerahkan kekuatan miliknya.Bsssh!Namun ternyata kekuatan itu menghilang begitu saja membuat sang Dewi kekuatan tersebut kaget."Apa yang terjadi? Dia meredam kekuatanku tanpa membuat gerakan sama sekali!? Apakah orang tua ini seorang Dewa sejati?" batin Advika."Aku belum selesai kau sudah main kabur begitu saja. Masa lalumu ini memang aneh. Selain itu, kau terlahir dari kekuatan alam. Kemungkinan besar, kedua saudarim

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status