Share

633.Menguji

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-27 07:17:57

Setelah sambutan terakhir dari Batara Geni selesai, ada beberapa dewa yang usul kepada Mahadewa tersebut untuk menguji kemampuan baru Sukma Geni. Mereka ingin melihat, sekuat apa Tubuh Brahmastra tersebut sehingga membuat Batara Geni memberikan juara itu kepada Gandi hanya karena membangkitkan Tubuh Brahmastra.

Mendengar hal itu, Sukma Geni tidak menolak sama sekali dan malah terlihat senang. Batara Geni pun memberikan ijin bagi siapa pun yang ingin mencoba untuk menjajal Tubuh Brahmastra milik putrinya tersebut.

Beberapa dewa yang ingin menguji kemampuan Sukma Geni tentu saja bukanlah Dewa sembarangan. Karena Dewa biasa sudah tahu bahwa kekuatan wanita itu setara dengan Dewa Pelindung. Hal itu yang membuat mereka men jadi tidak berani ambil resiko meski sebenarnya mati di dalam Kerajaan Jiwa Batara Geni bukan berarti mati yang sesungguhnya.

Sosok pertama yang muncul untuk menguji kemampuan adalah Dewa Perang Luo Bao. Sebagai seorang Dewa Perang sekal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   853.Empat Dewi Kematian

    Sukma Geni melesat dengan cepat kearah Herakles yang sudah siap dengan Tubuh Naga Emas miliknya. Pertarungan jarak dekat antar keduanya tak terhindarkan lagi. Herakles menangkis serangan tinju Sukma Geni yang mengandung Api Brojomusti.Setiap kali tinju putri Batara Geni itu beradu dengan tinju Putra Zeus, gelombang api panas membara menyeruak disertai aura emas yang kuat. Dentuman demi dentuman terdengar membuat suasana di tempat itu benar-benar penuh dengan kekacauan.Herakles dengan tubuhnya yang terkenal kuat harus menghadapi gempuran dahsyat dari Sukma Geni yang memiliki tubuh senjata yang juga terkenal akan pertahanannya. Keduanya sama-sama mengandalkan tinju untuk bertarung. Bara yang ikut menyaksikan itu pun menjadi terpukau dan lupa terhadap Musai. Dia sempat lengah dan tak menyadari adanya serangan diam-diam dari Musai.Beruntung saat Dewa Obat itu menyerang dirinya, dengan cepat Bara menghindar. Musai yang tahu Bara sedang terluka tak memberinya kesempatan memulihkan diri.

  • Geger Kahyangan   852.Jurus Pembalik Jiwa

    Tiba-tiba langit bergemuruh setelah Teresa berhasil mengucapkan kalimat terakhir dari jurus Pembalik Jiwa miliknya. Dan sesaat setelah dia mengucapkan kalimat tersebut, tubuhnya meledak bersamaan dengan gelombang cahaya yang datang dari rantai ungu.Ledakan besar menghancurkan tubuh Teresa saat itu juga. Perisai emas milik Herakles ikut hancur lebur. Namun anehnya, ledakan itu juga terjadi pada tubuh Bara Sena yang berada di luar perisai. Dia terpental hingga puluhan tombak ke belakang dan jatuh bergulingan di atas pasir.Jurus Hantu Menari miliknya pun pudar saat itu juga. Bara tergeletak di atas pasir dengan napas memburu dan dalam keadaan tubuh penuh luka. Matanya menatap nanar kearah langit."Apa yang terjadi...? Kenapa tiba-tiba sesuatu meledak di dalam diriku...?" batin Bara sambil berusaha bangkit berdiri. Matanya menatap kearah depan dimana dua sosok Dewa dari Kahyangan Barat masih berdiri tanpa terluka sedikit pun. Namun dari wajah mereka terlihat gurat kemarahan karena seran

  • Geger Kahyangan   851.Teresa (2)

    Herakles, Musai dan Teresa terkejut dengan munculnya tangan merah membara berukuran raksasa. Bahkan telapak tangan itu memiliki lebar yang setara dengan halaman istana Kerajaan besar."Apa ini!?" seru Musai dengan mata terbelalak.Herakles mendengus keras kemudian mengangkat tangan kirinya. Dari dalam telapak tangannya keluar cahaya emas terang yang kemudian membentuk kubah emas raksasa.Dang!Tangan merah raksasa itu menghantam kubah yang baru saja dibuat oleh Herakles. Teresa tak tinggal diam begitu saja. Dia menyadari, kegelisahan yang sejak tadi dia rasakan berhubungan dengan tangan merah raksasa tersebut."Aku akan menggunakan kekuatan milikku. Jadi, kalian lindungi diriku." kata Teresa. Herakles mengangguk sambil menahan hantaman tangan merah raksasa tersebut. Dia menduga-duga, siapa yang memiliki kemampuan sehebat itu hingga berani-beraninya menyerang tiga Dewa Kahyangan Barat seorang diri.Telapak tangan merah itu berusaha meremas kubah emas milik Herakles. Meski kubah itu kua

  • Geger Kahyangan   850.Teresa

    Dewa Bumi Ruka membelah pasir di bawah kakinya dengan kekuatan miliknya yang sudah dia rapal beberapa saat yang lalu. Pasir terbelah menjadi dua secara perlahan diiringi guncangan yang dahsyat. Dewa Laut Araka yang menciptakan perisai raksasa terlihat tegang saat melihat aura merah keluar dari celah raksasa yang tengah dipaksa untuk terbuka.Sung Wukong dan Jia Li pun sama-sama menatap tak berkedip menanti apa yang akan terjadi. Setelah celah terbuka dengan lebar hingga beberapa tombak, terlihat satu pemandangan yang luar biasa mencengangkan. Ternyata, di bawah pasir tersebut, ada satu dunia kecil dengan suasana yang sangat jauh berbeda dengan gurun pasir yang mereka pijak saat ini."Apa ini...? Pemandangan yang luar biasa!" seru Sun Wukong sambil celingukan kesana kemari. Tabiat binatang nya muncul seketika itu juga saat melihat alam yang hijau nan indah. Dia terlihat sangat bahagia. Itu terlihat dari wajahnya yang tak bisa tenang dan sangat ingin segera melompat ke bawah sana.Jia L

  • Geger Kahyangan   849.Kelompok Ruka

    Area Lubang Neraka semakin menyempit menggiring para peserta untuk segera pergi menuju ke tempat yang aman. Namun bersamaan dengan itu, mereka bisa berhadapan dengan musuh atau bertemu dengan Binatang Iblis yang kuat.Sepeninggal Herakles, Musai dan Teresa, Bara kembali melanjutkan perjalanan menuju ke arah pusat yang berlawanan dengan badai hitam. Itu adalah arah yang juga ditempuh oleh Herakles dan kelompoknya.Setelah berjalan selama beberapa saat akhirnya Bara dan Manguntur tiba di gurun pasir yang sangat luas. Bara berhenti sejenak sambil menatap sekeliling. Hingga akhirnya mata pemuda itu tertuju pada satu titik. Dari jarak ribuan tombak dia melihat beberapa sosok melangkah di tengah gurun pasir yang tandus itu."Dia..." Bara menatap sosok-sosok tersebut. Salah satu dari sosok itu dia cukup mengenalnya. Itu adalah si cantik Dewi Angin Jia Li.Wanita yang pernah diselamatkan oleh Bara Sena beberapa waktu yang lalu itu kini bersama dengan beberapa orang. Salah satunya adalah Sun W

  • Geger Kahyangan   848. Kematian Gandi

    Badai hitam memaksa para peserta yang tersisa untuk pergi menuju ke area tengah yang masih aman. Badai tersebut akan berhenti di titik tertentu dan akan datang kembali setelah beberapa waktu kemudian.Selama jeda badai tersebut, para peserta akan terus berjalan menuju ke titik pusat yang masih acak. Dan selama perjalanan tersebut, mereka bisa mencari harta Karun untuk bertahan hidup atau membunuh peserta lain demi mendapat nilai.Bara Sena bersama Gandi yang tengah terluka parah menghentikan perjalanan di sebuah goa yang lumayan besar. Di dalam goa tersebut Bara menurunkan Gandi dan menyandarkannya di batu besar. Manguntur yang saat itu masih menjadi kuda berjaga di pintu masuk dan siap memberi kabar kepada Bara jika ada orang lain yang datang kesana."Untuk sementara kita aman..." kata Bara."Aku sudah tak bisa bertahan lagi...Sepertinya aku akan mati," sahut Gandi lemah.Keadaannya memang sudah tak memungkinkan untuk dipulihkan. Sebagia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status