Share

21. Terdesak

"Tuan, makanan anda ...." 

Francesca mengetuk pintu dan memanggil Enrico. Hanya sedetik saja, pintu sudah terbuka membuat Francesca keheranan. 

Wajah Enrico datar dengan mata yang menatap sekilas pada gadis itu. Francecsa langsung masuk dengan membawa baki berisi makanan, begitu Enrico memberinya jalan. 

Gadis itu hendak meletakan baki berisi makanan di meja, tetapi Enrico meminta hal lain.

"Letakan di balcony." 

Deg! Jantung Francesca berdetak kencang. 

Balcony  ... lantai dua kamar ini ... berarti kesempatan untuk memastikan penglihatannya. Jalan keluar yang dia harapkan. Signal untuk memberitahu keberadaan dirinya pada keluarganya. 

Francesca dengan penuh harap dan cemas, naik ke lantai dua. Tubuhnya menegang karena gejolak keingintahuan.

Benar saja, sampai di lantai dua, mata gadis itu berkilat gembira dengan senyuman kecil tersungging di sudut bibir. &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status