Share

Di tembak

Author: A.D
last update Last Updated: 2024-09-03 16:15:20

“Ya, tentu saja,” jawab Niklas membuat Amber senang, dia lantas bernit untuk memutar tubuhnya akan tetapi tiba-tiba sebuah tangan kekar terasa menahan pinggangnya dan terdengar bisikan. “Kamu sangat cantik dan wangi, Nona Amber.’’ Bisikan itu membuat Amber sedikit merinding, bukan takut dia justru merasa geli. Akan tetapi akal sehatnya segera kembali dan dia langsung mundur, membuat tangan yang mengunci pinggang rampingnya terlepas.

“Maaf tuan, aku rasa ini tidak seharusnya terjadi. Aku khawatir ada yang melihat.”

“Jadi, jika tidak ada yang melihat tidak apa-apa, ya?

“Eh, bu-bukan. Ah sudahlah. sejak tadi anda terus saja menggangguku. Aku sudah minta maaf bisakah anda melepaskanku tuan Niklas?’’ Mohon Amber karena sudah tak tahan untuk segera keluar dari sana, entah kenapa dia merasa ruangan itu membuat dia kesulitan bernafas dengan benar.

Niklas yang melihat wanita dihadapannya terlihat frustasi terkekeh pelan lalu dia berkata ‘’Baiklah, pergilah sebelum aku memberimu tanda lainnya.” ucapan Niklas seolah berhasil membuat Amber semakin merinding. Dia lantas segera pergi tanpa mengucapkan permisi.

Niklas kembali terkekeh sambil berjalan lalu duduk di sofa yang ada disana, Niklas kembali membayangkan wajah Amber. Dirinya menggelengkan kepalanya seakan menolak jika dirinya mulai tertarik pada wanita itu.

Dave masuk ke dalam ruangan Niklas dan memberi tahu bahwa dirinya harus menghadiri rapat promosi kenaikan level berapa pegawai yang terpilih. Merekapun akhirnya berjalan keluar untuk masuk ke dalam ruangan rapat. Niklas sudah duduk di kursi paling besar disana. Saat masuk tadi, Niklas kembali tersenyum tipis yang hanya dirinya yang tahu saat melihat Amber ada di ruangan yang sama dengannya. Gadis itu terlihat sedikit gugup namun mampu mengkontrol wajahnya kembali, profesional.

Satu persatu para kandidat maju untuk presentasi, hingga giliran Amber. Gadis itu terlihat sangat lihai saat mempromosikan dirinya dan meyakinkan para atasan agar dia berhasil naik level selanjutnya di perusahaan tersebut. Niklas terlihat begitu berbinar saat melihat Amber tersenyum ketika ketua direksi lainnya memuji kepiawaiannya.

Setelah rapat selesai dan diputuskan ada tiga kandidat yang berhasil naik level salah satunya adalah Amber, “Joana yang sudah menunggu temannya itu setelah mendengar pengumuman langsung saja menghambur memeluk Amber, saat wanita itu keluar dari ruangan rapat. ‘’Aku tahu, kau memang berbakat Amber. Congrats ya!!’’ ucap Joana kembali, setelah berkali-kali mengucapkan selamat.

‘’Cih, baru naik level satu saja sudah berbangga.” tiba-tiba suara Lili terdengar, sejak dulu wanita itu memang tidak menyukai Amber, entah karena apa.

‘’Hei, jangan lupa ya. Sekarang Amber sudah sejajar denganmu Lili.’’ Jawab Joana kesal. Berbeda dengan Joana, Amber justru terlihat begitu tenang. Dia malas berurusan dengan Lili sebab dia tahu jika dia melawan, Lili akan kalah.

‘’Sudahlah Jo, jangan pedulikan manusia iri, ayo kita ke kantin aku akan mentraktirmu coffe.”’ ucap Amber membuat Lili justru semakin kesal.

‘’Awas saja kau!!” Seru Lili saat Amber dan Jo berlalu.

Jam menunjukan waktu pulang, disaat yang lain sudah bersiap pulang Amber masih duduk di depan komputernya menyelesaikan tugas barunya setelah naik level.

‘’Amber, kau tidak pulang?’’ tanya Joana.

‘’Ah nanti dulu Jo, tugas baruku sedikit lagi selesai. Kau duluan saja.’’

Jo mengangguk lalu berlalu untuk segera pulang, sebenarnya yang masih lembur bukan hanya Amber. Hanya saja diruangan berbeda, Amber berdiri berniat membuat coffe. Saat sedang menunggu mesin coffe Amber dibuat terkejut dengan suara bariton yang dia kenali, ‘’Kau belum pulang nona Amber?’’ Tanya Niklas, yap pemilik suara itu adalah Niklas Abraham. Lelaki itu sedang duduk di meja seberang khusus area merokok.

Amber tidak menjawab akan tetapi matanya tidak lepas dari sosok gagah itu, bagaimana bisa ada manusia yang begitu tampan bahkan saat sedang merokok, wtf.

Niklas yang tidak mendapat jawaban dari wanita sexy itu lantas mendekat, sebelum itu dia membuang terlebih dahulu puntung rokok yang sebelumnya ia hisap.

‘’Apa aku terlalu menawan sampai membuatmu tidak berkedip nona?’’ tanya Niklas membuat wanita bermata amber itu sedikit terkejut, Amber yang begitu dekat jaraknya dengan Niklas bisa mencium aroma tembakau dari nafas pria itu.

‘’Tuan, anda belum pulang?’’ bukannya menjawab pertanyaan Niklas sebelumnya, Amber justru bertanya balik. ‘’Aku memang berniat pulang terakhir karena ingin melihat pegawaiku yang paling giat bekerja siapa.’’ jawab Niklas sekenanya.

Niklas memperhatikan kemeja yang digunakan oleh Amber, menampilkan tulang selangkanya yang membuat Niklas terdorong untuk menyentuh bagian itu. Amber yang mendapat sentuhan tak terduga itu terkejut dan refleks mundur sambil menatap mata pria di hadapannya, Amber berkata dengan berani ‘’Kenapa kau senang sekali menyentuhku sih, tuan?’’ Akhirnya pertanyaan itu berhasil keluar dari bibir merahnya, setelah heran dengan tingkah sang bos yang menurutnya cukup agresif. Ya, dia akui dia memang bukan wanita polos yang tidak pernah bersentuhan sama sekali dengan pria manapun, akan tetapi mereka ini baru berkenalan.

‘’Aku tertarik padamu.’’ Jawab Niklas acuh namun dalam. Niklas menatap mata Amber yang indah lantas berkata ‘’Berapa harga agar aku bisa tidur denganmu nona?’’ Pertanyaan Niklas yang kurang sopan itu membuat Amber sedikit kesal akan tetapi Amber membalas dengan berani ‘’Apakah jika aku meminta perusahaan ini sebagai imbalannya, anda akan setuju?’’ tanya Amber meremehkan pria di hadapannya. Niklas yang mendapat jawaban berani seperti itu justru terkekeh dan maju melangkah membuat Amber otomatis berjalan mundur untuk menghindari pria itu. Amber kehabisan ruang, dan dia terdesak antara tembok dan Niklas, ‘sial’ pikir Amber. Jujur saja ucapannya tadi hanya untuk bercanda, ayolah ini Amerika mereka hidup dalam kebebasan, tapi Amber lupa pria di hadapannya adalah penguasa. Bagaimana kalau apa yang dia minta tadi dikabulkan olehnya?

‘’Apakah jika aku kabulkan, kau akan menjadi milikku?’’ tuhkan, lihat apa yang dipikirkan Amber justru terjadi. Sekarang dia yang kelimpungan, dia memang hidup bebas tapi bagaimanapun dia masih virgin, bagaimana bisa dia tidur begitu saja dengan seorang pria yang baru 1 hari dia kenal?

Amber mengumpulkan keberaniannya dan mendorong dada Niklas dengan kedua tangannya, ‘’Ugh, maaf tuan itu tadi hanya bercanda hehe.’’ ucap Amber berniat pergi, namun sepertinya harapannya untuk segera keluar dari situasi itu pupus ketika tangan kekar Niklas tiba-tiba sudah mendarat di pinggangnya. Niklas memeluk Amber dari belakang sambil berbisik, ‘’Sepertinya aku menakutimu ya?’’ tanya Niklas yang tidak mendapat respon apapun dari Amber. Niklas lalu melanjutkan ucapannya. ‘’Baiklah aku tidak akan memaksamu, tapi mari kita berpacaran.’’ Ajak Niklas yang membuat Amber semakin terkejut. Bagaimana bisa dalam satu hari pria itu bisa mengajak wanita berpacaran. Tapi, jika dipikir berpacaran dengan CEO tempatnya bekerja pasti sangat menguntungkan untuknya, dia bisa meminta bantuan pria itu soal pekerjaan. Lagipula dia selama ini terlalu lama menjomblo karena tidak ingin dekat dengan sembarang pria.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Sugar Daddy

    Setelah pulang dari restoran Jepang, Niklas memutuskan untuk beristirahat di apartemen Amber. Lagipula wanita itu melarang dirinya pergi dan berkata akan memasak dinner untuk mereka.Niklas sudah melarang Amber untuk berkutat di dapur kecil itu dan menawarkan untuk memesan apapun yang ingin disantap oleh wanita itu. Akan tetapi, Amber justru berkata dirinya tidak menyukai masakan wanita itu bahkan sebelum mencicipinya. Tentu saja, Niklas tidak bisa menolak jika wanita itu merengek. Sambil menunggu Amber yang berada di dapur. Niklas sementara sedang berbaring di ranjang sambil memainkan gawainya.Niklas mengirim pesan kepada seseorang, sampai fokusnya terbelah saat Amber muncul di pintu sambil berkata "Aku sudah selesai memasak, tunggu aku mandi, ya. Setelah itu kita dinner!!" ucap Amber lalu berlalu ke kamar mandi.Niklas kemudian bangkit dan melihat kota Amerika dari ketinggian apartemen itu, sebenarnya tipe yang dimiliki Amber bukan apartemen kumuh, sudah sangat bagus. Tapi, jika

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Pria Asing

    Di sisi lain, Setelah tubuhnya terisi lagi dengan tenaga, Amber memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran jepang. Dia ingin sekali memakan sushi hari ini, sambil berbelanja bahan masakan untuk memasak makan malam bersama Niklas nanti. Amber memilih menggunakan busway, bukan karena dia menghemat hanya saja dia memang lebih suka bertemu dengan banyak orang. Sebab itu juga dia bekerja di divisi pemasaran. Amber duduk di kursi paling belakang, matanya menyusuri jalan yang dia lewati, hingga di pemberhentian busway selanjutnya, Amber melihat ada seorang pria masuk dan memilih duduk di sampingnya, pria itu tampan tapi lebih tampan lagi Niklas, batin Amber. Memiliki postur tubuh yang bagus, dan wangi lavender yang kuat. Amber tidak terlalu mempedulikan pria itu lagi, dia kembali asik pada jalanan Amerika dan taman-taman yang terlewati. Hingga sebuah permen muncul di hadapan wajahnya, Amber melihat pria itu menawarkan permen tersebut dengan bahasa isyarat seolah berkata "Kau mau?"

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Ancaman Lukas

    Niklas sampai di kantornya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Pria itu segera masuk ke ruangannya, "Aku rasa, Lukas sudah mulai berani berperang terang-terangan denganku." Ujar Niklas setelah duduk di kursi besarnya. "Saya rasa juga begitu, tuan. Lukas selama ini hanya mengirim anak buahnya untuk menyerang anda. Tapi, sepertinya setelah kematian Tomas, dirinya jadi tersulut untuk menampilkan wajahnya." terang Dave mengingatkan Niklas kepada pengkhianat bernama Thomas itu, Lukas adalah kakak kandung dari Tomas. Mungkin, Lukas lupa kepada siapa dia mengirim Tomas, alhasil pria malang itu harus mati ditangan Niklas dan menambah kebencian Lukas padanya. Lukas, dulunya adalah sahabat baik dari Niklas, mereka bersama bahkan sejak kecil. Keluarga Niklas dan Lukas tadinya juga memiliki hubungan baik. Tapi, entah apa yang merasuki ayah dari Lukas hingga berniat memperkosa ibu dari Niklas, saat itu usia mereka masih enam belas tahun. Memang betul, ibu Niklas keturunan Beland

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Hadiah dari Niklas

    Niklas bangun lebih dulu pagi itu, mengecup pelipis Amber setelah dia mandi. Dave sudah menunggunya di depan pintu apartemen Amber. Sebenarnya jika kalian ingin tahu, ada lima penjaga yang berada di sekitar Niklas, akan tetapi mereka tidak akan muncul jika keselamatan pria itu aman. "Selamat pagi, tuan." sapa Dave begitu wajah Niklas muncul dari balik pintu. "Mana baju gantiku, Dave? kau tunggu saja di loby. Dan ya, suruh sepuluh pengawal menjaga Amber dari kejauhan. Jangan biarkan Lukas mencium keberadaannya barang sedikitpun." Perintah Niklas pada Dave yang dibalas dengan anggukan sigap. Niklas masuk ke kamar dan melihat Amber sudah bangun, wanita itu menggunakan kemejanya semalam. "Selamat pagi, darling." sapa Niklas sambil naik ke atas tempat tidur dan memeluk Amber. "Hmm, selamat pagi, Niklas." Amber menjawab sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa remuk. Bagaimana tidak? semalam setelah dari balkon, Niklas kembali menggempurnya. Amber tidak ingat sampai berapa kali

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Bagaimana jika hamil?

    "Kau, mesum." ujar Amber sambil mencubit kecil pinggang Niklas. ""Hahaha, begitu menurut mu? tapi aku memang harus mesum agar bisa membuatmu hamil, sayang." Deg!! Amber terkejut dengan pernyataan pria itu, hamil? apakah Niklas serius dengan hubungan mereka? "Ehemm, Niklas.." panggil Amber, "Yes, baby?" jawab Niklas sambil mengelus tangan halus wanita itu. "Apa kau serius dengan hubungan ini? m-maksudku, aku sering mendengar hubungan antara bos dan karyawan biasanya hanya sampai pada hubungan di atas ranjang." ujar Amber pelan, berharap pria itu memahami maksudnya. Niklas memutar tubuhnya, menarik tangan Amber dan duduk di kursi yang ada disana dengan Amber berada di atas pangkuannya. "Menurutmu? apakah aku bercanda?" tanya Niklas dengan suara yang sedikit terdengar, tajam? "Atau kau bercanda, setelah keperawanan mu di renggut oleh seoran

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Menyembunyikan Amber dari Lukas

    Niklas tahu bahwa Amber menikmati apa yang saat ini tengah dilakukannya. Pria itu terus memberi kecupan basah di leher Amber. ‘’Niklashh, please stop it.’ Amber masih berharap Niklas menuruti ucapannya, sekalipun dia mendamba akan tetapi dia masih belum yakin akan perasaan pria yang tengah mencumbunya itu. ‘’Hentikan? Apa kau yakin Amber?’’ tanya Niklas memutar tubuh wanita itu. Amber terlihat sayu, Niklas menyingkirkan helaian anak rambut yang menutupi wajah Amber yang cantik, menyentuh bibir tebal Amber dengan ibu jarinya. Mengusap bibir bawah wanita di hadapannya dan memasukan ibu jarinya ke dalam bibir wanita itu. Amber hanya diam terkunci dengan tatapan mata Niklas yang biru, pria itu menggunakan jarinya untuk menggoda tapi mata tajamnya mengunci mata Amber. Niklas mengeluarkan ibu jarinya yang basah dari bibir ranum itu dan menghisapnya, dengan tetap melihat ke dalam mata wanita di hadapannya, Amber menyaksikan Niklas menghisap ibu jarinya sendiri dengan wajah seolah saliva

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status