Share

Bab 12 Kontrak di Malam Berdebar

Suasana ramai terlihat di sebuah rumah berhalaman luas. Tampak sebuah acara pernikahan akan berlangsung sebentar lagi. Di depan rumah sudah ada dua buah janur kuning besar yang melengkung ke bawah. Tak hanya itu, jejeran karangan bunga bertuliskan “Happy Wedding Wisnu dan Bridgia” terlihat memenuhi sepanjang jalan rumah itu.

Sudah jelas pernikahan siapa, Brie dan Inu. Di pagi yang tidak terlalu cerah ini keduanya akan menikah. Bahkan semenjak Subuh, Brie sudah dirias dengan riasan adat Putri Solo. Pramugari muda itu cantik sekali, berulang-ulang dapat pujian dari sana-sini.

Namun, kesibukan itu berbanding terbalik dengan suasana hati Brie yang terasa sepi. Dia merasa sepi di tengah riuhnya suasana. Setelah dirias, dia lebih suka menepi di tepi jendela kamar. Tak banyak meminta sesuatu atau pun bersuara.

Dia hanya ingin hening berteman air matanya.

Iya, memang betul air mata Brie tak hentinya mengalir. Sama seperti hujan gerimis yang mulai turu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status