Share

Bab 28 Bertemu di Udara

“Mas Inu berangkat, ya, Dek Bridgia Sayang. Baik-baik di rumah, jangan lupa makan dan tidur dengan teratur. Hati-hati jaga diri. Kerjanya juga selalu hati-hati. Jangan nakal apalagi nanggepi godaan kapiten Daniar itu. Awas aku ngelihatin kamu!”

Keceriwisan Inu dibarengi dengan kedua jarinya yang menunjuk bola mata lalu berpindah ke kedua bola mataku. Semacam membuat laser nggak nyata gitulah. Mulutnya yang ceriwis mirip kakaktua itu ingin sekali kutali karet. Bikin pusing di pagi setenang ini, meski hatiku tidak tenang karena akan berpisah dengannya di ambang pintu.

“Sekali lagi Mas Inu bilang gitu aku kasih payung cantik! Aku udah hapal, Mas. Di luar kepala iniii!” balasku mendidih dengan tangan ke kening.

Kejudesanku menutup sedih yang pekat di dalam hati.

“Ya udah sini!” Inu menarikku dalam dekapannya.

Tubuhnya telah rapi dalam balutan loreng dan menggendong tas di punggung. Tubuh tegap ini memelukku erat seka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status