Home / Romansa / Gerry's Love Story / Lebih Baik Bekerja

Share

Lebih Baik Bekerja

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-05-23 10:50:52

Gerry merasa jika dia memiliki teman yang tidak ada akhlak, tetapi herannya hanya dia yang selalu mengerti dirinya. Memahami dirinya dan selalu mau menemani dirinya.

Di saat jam kuliah dimulai, Gerry benar-benar tidak bisa fokus dalam belajar. Apalagi ketika melihat Gilang yang terus saja tersenyum seraya memandangi dosen cantik yang sedang memberikan penjelasan, ibu Gumilang namanya.

Wanita asal Palembang dengan bodi yang aduhai, bamper depannya terlihat biasa saja. Namun, bamper belakangnya terlihat sangat aduhai.

Sesekali Gilang akan mengusap-usap paha dalamnya, tetapi matanya begitu fokus saat melihat ibu Gumilang. Bibirnya terlihat menganga, pikiran pria itunya sepertinya sedang ber-travelling entah ke mana.

Rasanya dia benar-benar iri dengan hidup Gilang yang selalu terlihat indah di dalam setiap harinya, tidak seperti dirinya yang dirasa begitu suram.

"Ck! Seharusnya gue itu banyak-banyak bersyukur, karena masih ada emak gue yang baik hati, mau kerja keras dan sayangin gue," ucap Gerry lirih seraya menatap wajah mupeng Gilang.

Dalam hati dia bertanya-tanya, bukankah Gilang semalam suntuk menghabiskan waktu untuk bercinta dengan pacarnya? Bahkan tadi pagi saja si entong sarapan terlebih dahulu dibandingkan dengan tuannya.

Lalu, kenapa Gilang masih terlihat kehausan saat menatap ibu Gumilang, pikirnya. Sikapnya sudah seperti bayi yang tidak sabar untuk meminum asi.

"Haish! Sungguh terlalu," ucap Gerry seraya menggelengkan kepalanya.

Pukul satu siang Gerry sudah selesai dengan kuliahnya, dia memutuskan untuk segera pulang saja ke kediamannya.

Sebenarnya Gilang sempat mengajak Gerry untuk bermain di kostannya, sahabatnya itu berkata ada film baru yang bisa ditonton dan bisa dijadikan edukasi.

Awalnya Gerry mau ikut ke kostan Gilang, tetapi setelah Gilang berkata jika film itu adalah film anu-anu dengan gaya terbaru, Gerry langsung memukul Gilang dengan tas ransel miliknya dan meninggalkan temannya itu dengan kekesalan yang luar biasa.

Hanya karena melihat sepasang orang yang sedang anu-anu di danau saja, dia bisa bisa melakukan hal yang tidak-tidak. Hal yang sangat memalukan dan membuat dia malu bertemu dengan ibunya.

Ketika Gilang berkata jika dia sering bercinta dan rasanya sangat nikmat, Gerry masih biasa saja. Karena dia tidak terangsang hanya dengan cerita dari Gilang saja, tapi melihat yang live seperti itu, Gerry malah langsung melakukannya.

Lalu, apa yang akan terjadi jika Gerry menonton film anu-anu, pikirnya. Gerry takut jika dia akan melakukan hal yang lebih gila lagi dari itu.

"Kalau gue nonton film anu-anu, yang ada gue bisa ngiler pengen anu-anu. Lah, pacar aja gue nggak punya. Terus, siapa nanti yang bisa gue eksekusi. Masa boneka Pororo yang selalu nemenin gue tidur?" gerutu Gerry seraya melajukan motor Vespanya.

Walaupun dia masih merasa canggung untuk bertemu dengan ibunya, tetapi itu lebih baik dari pada pergi ke kostan Gilang untuk menonton film anu-anu.

Karena jika dia pulang ke rumah, dia bisa membantu mak Odah untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Atau mungkin, Gerry bisa membantu ibunya untuk menjaga warung. Warung kopi yang sudah menghidupi dirinya sejak lama.

Saat tiba di halaman rumah sederhana milik mak Odah, Gerry langsung memarkirkan motornya. Lalu, dia tersenyum ketika melihat ibunya yang sedang melayani pembeli.

Padahal, tadi pagi ibunya berkata jika dia akan tidur saja. Akan tetapi, sekarang Gerry begitu senang karena melihat ibunya sudah kembali beraktivitas seperti biasanya.

Walaupun, masih ada raut sendu di wajahnya. Akan tetapi, jika mak Odah sudah mulai beraktivitas, itu artinya keadaan hatinya sudah mulai membaik.

"Assalamualaikum, Emak. Gerry pulang!" teriak Gerry seraya melangkahkan kakinya untuk menghampiri mak Odah.

Setelah mengatakan hal itu, Gerry langsung memeluk ibunya dan mengecupi pipi ibunya seperti biasanya. Mak Odah yang sedang membuat mie rebus langsung menggedikkan kedua bahunya agar Gerry melepaskan pelukannya.

"Hais! Emak udah nggak sayang lagi sama Gerry? Kok dipeluk aja nggak mau?" tanya Gerry dengan bibir yang mengerucut.

"Waalaikumsalam, Gerry. Bukannya begitu, Gerry Kesatria Gagah Perkasa. Emak lagi bikin mie rebus. Kamu mau kesiram air panas?" tanya Mak Odah seraya mengangkat sodet panas.

Mendengar pertanyaan dari ibunya, sontak Gerry langsung melepaskan pelukannya. Dia bahkan sampai memundurkan kakinya beberapa langkah.

Hal itu Gerry lakukan karena memang apa yang dikatakan oleh mak Odah benar adanya, ibunya itu sedang membuat mie rebus. Dia tidak boleh mengganggu kalau memang tidak mau tersiram air panas.

"Emak, bener. Kalau gitu, Gerry ke dalam ya, Mak. Emak masakin apa buat Gerry? Gerry laper banget, Mak," ujar Gerry.

Mak Odah menghela napas panjang, dia tahu jika dirinya sedang kesal terhadap putranya. Namun, tetap saja dia mengutamakan keperluan putranya.

"Iya, Emak udah masak. Emak bikin semur jengkol sama teri kacang kesukaan Gerry, sekarang Gerry makan dah sono," jawab Mak Odah.

Gerry melebarkan senyumnya karena ternyata ibunya itu masih begitu menyayangi dirinya, buktinya dalam keadaan marah pun ibunya masih begitu mementingkan dirinya.

"Wah, Emak memang paling the best. Gerry sayang Emak. Makasih ya, Mak!" ucap Gerry seraya menghampiri ibunya lalu mengecupi pipi mak Odah dan pergi masuk ke dalam rumah.

Dalam hati Gerry merasa sangat bahagia, karena walaupun ibunya terlihat marah tetapi tetap saja mak Odah membuatkan makanan favorit Gerry.

Keesokan harinya.

"Gerry, kamu nggak bawa motor?" tanya Mak Odah.

"Ngga, Mak," jawab Gerry.

Mak Odah merasa aneh karena putranya akan pergi kuliah, tetapi tidak memakai motor kesayangannya. Padahal, biasanya Gerry akan pergi ke mana pun dengan motor itu.

"Mogok?"

Gerry langsung menggelengkan kepalanya, karena pada kenyataannya motor Vespanya itu memang baik-baik saja.

"Kaga Emakku yang bohaynya ngga ketulungan, cuma lagi pengen naik angkot aja." Gerry nyengir kuda.

Mak Odah langsung mengernyitkan dahinya dengan dalam, rasanya tidak mungkin jika Gerry lebih mementingkan naik angkot daripada naik motor Vespanya.

"Enakan juga naik motor, Gerry. Ngapain naik angkot? Entar dempet-dempetan pan kaga enak sempit."

"Enakan yang sempit, Mak. Pan nanti kalau dempet-dempetan ama cewek pan lumayan, siapa tau entar ada satu yang nyantol," canda Gerry.

Candaan Gerry langsung dibalas dengan gelengan kepala oleh ibunya, karena menurutnya ucapan Gerry itu benar-benar tidak baik.

"Gerry, sekolah dulu yang bener. Nanti kalau udah kerja baru nyari pacar, pacaran itu mahal. Pacar itu kudu dijajanin, bukan digombalin doang!" nasihat Mak Odah.

"Iya, Emak. Oh iya, Mak. Siang ini Gerry sudah mulai kerja paruh waktu, Gerry pulang malem ya, Mak. Jangan rindu ya, Mak," jujur Gerry.

Mak Odah benar-benar kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Gerry, tadi malam putra kesayangannya itu tidak mengatakan apa pun kepada dirinya.

Rasanya terlalu tiba-tiba jika Gerry mengatakan akan bekerja di pagi hari ini, lagi pula Gerry masih kuliah. Mau kerja apa, pikirnya.

"Eh? Kamu mau kerja apaan?" tanya Mak Odah.

Gerry kebingungan harus menjawab apa, kalau mengatakan jadi asistennya Gita, sepertinya tidak mungkin. Takutnya mak Odah tidak akan percaya, atau mungkin mak Odah akan salah sangka.

"Gerry? Kerja apa?" tanya Mak Odah.

"Ehm! Pelayan, Mak. Jadi pelayan Restoran," jawab Gerry.

Gerry terlihat gugup setelah mengatakan hal itu, Ini pertama kalinya Gerry berbohong kepada ibunya karena takut akan dimarahi jika dia berkata dengan jujur.

"Kamu ngga bohong, kan, sama Emak?" tanya Mak Odah seraya menatap Gerry dengan tatapan menyelidik.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gerry's Love Story    End (Part Terakhir)

    Beberapa Bulan Kemudian.Kehidupan Gendis dirasa sangat membahagiakan, karena Noah memperlakukan Gendis dengan penuh cinta. Tentu saja hal itu membuat Gendis semakin mencintai Noah, Gendis semakin percaya dengan yang namanya cinta sejati itu ada.Setiap pagi Gendis akan diantar oleh Noah menuju perusahaan Wijaya, siang harinya Noah akan datang untuk mengajak istrinya tersebut makan siang bersama.Sore harinya Noah akan kembali datang untuk menjemput istrinya, sungguh Gendis merasa sangat bahagia dengan perlakuan Noah yang dirasa begitu mengistimewakan dirinya itu.Karena jarang dia mendengar ada seorang suami yang bersikap sangat baik seperti suaminya tersebut, selalu berusaha untuk meluangkan waktunya.Gendis juga merasa jika Noah benar-benar sangat pengertian, karena ketika Gendis meminta untuk tidak tinggal di rumah milik Noah terlebih dahulu, Noah langsung mengabulkannya.Alhasil Gendis akan tinggal di kediaman Wijaya selama satu minggu, lalu satu minggu kemudian dia akan tinggal

  • Gerry's Love Story    Malam Pertama

    Pukul 2 siang akhirnya acara pernikahan Gendis dan juga Noah diselenggarakan, Noah bisa mengucapkan satu kali kalimat kabul dengan satu kali tarikan napas saja.Pria itu sepertinya memang sudah mempersiapkan diri untuk menikahi Gendis, sangat lancar dan hanya terlihat sedikit kegugupan di wajahnya.Setelah acara ijab kabul selesai, Noah bahkan tanpa ragu mencium bibir Gendis. Semua yang ada di sana terlihat begitu kaget, terlebih lagi dengan Gendis sendiri.Gendis tidak menyangka jika Noah begitu bersemangat, dia benar-benar merasa malu tapi juga bahagia diperlakukan seperti itu oleh suaminya.Serangkaian acara dilaksanakan secara bertahap, lalu berlanjut ke acara resepsi pernikahan yang berlangsung sampai pukul 8 malam.Pasangan pengantin baru itu terlihat begitu bahagia, walaupun acara pernikahannya tidak digelar di sebuah gedung mewah, tetapi tetap saja banyak yang datang ke acara pernikahan tersebut.Setelah acara resepsi pernikahan selesai, keduanya masuk ke dalam kamar Gendis ya

  • Gerry's Love Story    Menuju Pernikahan

    Selama 3 hari ini Gendis terlihat begitu sibuk sekali, karena gadis itu mempersiapkan pernikahannya bersama dengan Noah dari mulai memilih cincin kawin, baju pengantin, sampai bunga untuk dekorasi pernikahan.Walaupun pernikahan hanya diadakan di kediaman Wijaya, tetapi tetap saja mereka menginginkan pernikahan sederhana yang tidak terlupakan.Pernikahan itu hanya sekali dalam seumur hidup, mereka ingin membuat sebuah pernikahan yang berkesan dengan penuh keindahan.Gita sama halnya dengan Gendis dan juga Noah, dia terlihat begitu sibuk dalam menyambut pernikahan putrinya. Wanita itu benar-benar heboh, Gerry sampai tertawa geli melihat tingkah dari istrinya tersebut.Pada akhirnya hari pernikahan pun telah tiba, siang ini Gendis akan melaksanakan pernikahannya bersama dengan Noah. Pagi-pagi sekali dia terbangun untuk melaksanakan shalat subuh.Selesai shalat subuh Gendis berendam di dalam bathtub dengan air bunga, dia juga bahkan luluran dan juga melakukan perawatan wajah sendiri di d

  • Gerry's Love Story    Lamaran

    Hari-hari yang Gendis lalui terasa lebih menyenangkan, karena selalu ada Noah yang menghiasi harinya. Setiap pagi Noah akan datang untuk menjemput Gendis, saat sore hari Noah juga akan datang kembali untuk menjemput wanita itu setelah lelah bekerja.Terkadang Noah juga akan datang di saat siang hari tiba, dia datang hanya untuk mengajak Gendis makan siang bersama. Noah juga selalu menemani Gendis untuk melakukan hipnoterapi.Gendis sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan Noah, karena pria itu selalu menjadi penyemangat untuk dirinya.Setelah melakukan lima kali hipnoterapi, Gendis dinyatakan sembuh oleh dokter. Sungguh dia merasa senang yang luar biasa karena bisa sembuh dari rasa traumanya yang sudah menghantui dirinya selama ini.Malam ini Gendis sedang menidurkan Jo, karena memang setiap malamnya Jo akan di tidurkan oleh Gendis. Setelah balita tampan itu tertidur, Gendis langsung keluar dari dalam kamar Jo.Tentu saja hal itu dia lakukan karena malam ini Noah berkata akan datan

  • Gerry's Love Story    Berobat

    Setelah selesai sarapan dan bersiap, Gendis langsung berpamitan kepada Gerry dan juga Gita untuk pergi melakukan terapi. Dia langsung masuk ke dalam mobil Noah dan duduk tepat di samping pria itu."Sudah siap sembuh?" tanya Noah.''Sudah dong, apa kamu yakin aman kalau melakukan terapi hipnosis?" tanya Gendis."Insya Allah, semoga berhasil." Noah tersenyum hangat dan berusaha untuk menyemangati wanita yang akan dia jadikan istri itu."Aamiin," ujar Gendis mengamini.Gendis hanya manusia biasa, dia wanita yang pernah kecewa dan juga terluka. Bahkan, dia mengalami stres yang berkepanjangan jika mengingat bagaimana cara Jhon memperlakukan dirinya.Pria itu benar-benar begitu kurang ajar, berani-beraninya berusaha untuk memerkosa wanita itu. Jhon bahkan tidak berpikir panjang apa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.Setelah melakukan perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di klinik yang dituju. Noah dengan cepat turun dan membukakan pintu untuk Gendis, Gendis lan

  • Gerry's Love Story    Aku bisa tak tahan kalau gini terus!

    Selepas dari sarapan Noah terlihat begitu tidak tenang, dia benar-benar seperti anak abege yang ingin mengencani pacarnya.Noah bahkan terlihat memilah-milah baju yang mana yang sekira-kiranya bagus untuk dia pakai saat bertemu dengan Gendis, padahal biasanya dia tidak pernah memperhatikan baju apa yang akan dia pakai hari ini.Namun, entah kenapa Noah tiba-tiba saja merasa gugup dan bingung harus memilih baju yang mana.Jasmine yang melihat tingkah putranya merasa aneh, dia lalu menghampiri putranya yang sedang memilah-milah baju dan bertanya."Kamu itu sebenarnya kenapa sih? Dari tadi Mom perhatikan kamu tuh kayak seorang abege labil," celetuk Jasmine.Noah langsung menolehkan wajahnya ke arah ibunya, dia menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka. Tentu saja bukan karena tidak menghormati ibunya, tetapi karena tersinggung sudah dikatakan abege labil."Mom! Jangan mengataiku seperti itu, tapi... aku memang sedang bingung saat ini. Aku harus pakai baju yang mana untuk berkencan den

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status