Share

bab 16

Arum termrnung memikirkan kejadian akhir-akhir ini yang sering kali ia kerap di ganggu saat waktu bekerja.

“Mikiran apa, Rum?” tiba-tiba saja Aldo, teman seprofesinya menyapanya dan duduk disebelah Arum tanpa permisi.

Restoran buka jam 8 pagi, dan sekarang baru jam 6 pagi tetapi mereka berdua sudah ada di temapt parker, untungnya di sana ada sebuah gazebo untuk duduk santai.

“Gak mikir apa-apa, kok”

Hening

“Besok kita akan berangkat seperti biasa, maaf ya,”

“Untuk?”

“Yak arena aku kamu harus berangkat sepagi ini, biasanya ‘kan masih leha-leha di kamar”

“Tapi mau bagaimana lagi? Bapak maksa pinjam motor, mau kerumah Rt desa sebelah katanya”

Arum tertawa.

“Itumah kamu, aku gak, lagi pula aku kan numpang sama kamu, jadi berangkat jam berapa pun sih, ok.”

Arum kembali diam, pikirannya kusut, entahlah dia hanya ingin tenang bekerja tanpa ditampakkan sosok menyeramkan itu lagi.,

“Rum,”

“Apa yang terjadi, ya Do, kadang sosok itu datang dan memintaku untuk mencarinya, dan mengeluarkannya dar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status