Share

bab 15

Arum gemetar ketakutan saat meihat Ridwan, lebih tepatnya dua sosok dilekang Ridwan, satunya digendong Ridwan, satunya tepat berada dibekang Ridwan, sosok menyeramkan yang ia lihat tadi malam.

“Maaf, Pak, permisi, saya di suruh mengambil kangkung dan bunga kol, serta beberapa bahan lainnya” ijinnya pada Ridwan yang tepat berdiri di depan pintu ruang penyimpanan.

“Oh, iya silahkan.” Ridwan menyingkir sedikit.

Arum bergegas, dalam hati ia merutuki kebodohannya sendiri, mengapa ia menawarkan diri untuk mengambil bahan-bahan yang di perlukan? Padahal tadi malam jelas-jelas dia hampir mati ketakutan ketika melihat makhluk tadi yang dilihatnya.

Ridwan memperhatikan Arum, yang dengan tangan gemetar mengambil bahan-bahan.

“Kalau lagi lapar makan saja, takut nantinya sakit. Itu wajahnyamu pucat.” Jelas Ridwan sambil berjongkok membantu Arum mengambil beberapa ikat kangkung dari lemari pendingin. Arum menelan salivanya dengan susah payah, makhluk kerdil itu menatap Arum dengan sangat tajam, Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status